• Chapter 3 •

302 111 44
                                    

• Happy Reading! •
-----------------------------------------

"Na, jangan nangis ya" ia membawa Nael kembali ke dalam dekapan nya dan mengelus-elus rambut Nael dengan lembut. Jav membiarkan Nael menangis didalam dekapan nya dan sekarang pun Nael tertidur didalam dekapan Jav.

"Dasar bayi" Jav pun terkekeh

"BANG!"

"Napa?"

"Kok gue kagak dibangunin sekolah, Bang? Lu juga malah kagak sekolah"

"Kita ada misi, Na."

Nael yang paham tentang misi itu pun langsung mendekati Jav.

"Siapa, Bang?"

"Nevan."

"WEH! YANG BENER AJA LU BANG?!"

"Henry yang ngerencanain. Gue setuju-setuju aja, walaupun di temen kecil gue. Tapi dia yang bikin kita dibully satu sekolah, Na"

"Bang."

"Gak apa-apa, Nana."

"Tapi gue takut. Gak berani kalau dia, Bang. Gitu-gitu dia pernah bantu gue waktu susah"

"Ya memang. Tapi dilain sisi dia gak mau kita bahagia. Alasannya kalau kata Rayden sih karena iri sama hubungan kakak adek kita. Dia punya kakak tapi gak kaya gue."

"Keterlaluan. Kan bisa diomongin baik-baik"

"Ntah lah. Semakin lama, semakin ngelunjak dia. Setiap hari dia nyebar rumor yang gak bener tentang kita"

"Okee deh. By the way walaupun kita punya misi, kenapa gak sekolah aja? Kan bukan si--"

"Siang, Na. Misi kali ini kita lakuin siang. Mengapa demikian? Apa kau lupa? Bahwa dia juga melakukan hal seperti kita ini. Kalau malam jelas dia ngelawan, kalau siang gak" Jav memotong pembicaraan Nael

"IHH! jangan motong pembicaraan gue dong!"

"Mwhehe ya maap. Dah, lu sekarang mandi gih. Bau lu"

"Dih, gue wangi ya" Nael pun segera mengambil handuk nya dan pergi ke kamar mandi

"Padahal gue disebelah nya tadi, manggil gue pake teriak segala. Sakit anjir kuping gue. Memang kudu disumpel pake pistol tuh anak. Ehh tapi jangan, dia keluarga gue satu-satunya sekaligus harta yang paling gue jaga."

"

WOY LU BERDUA PADAA KEMANAA?! LAMA AMAT DAH" Kata Rayden yang sedang menelfon Jav.

"KESASAR, RAYDENJING!" Jawab Jav disebrang sana.

"GUE KAN DAH SHARELOCK BAMBANG! KOK BISA KESASAR? LU BEGO YAK?"

"YA LU PIKIR YA ANJIR, INI TENGAH HUTAN COKK"

"YA MANA GUE TAU. KAN EMANG JALAN NYA LEWAT TENGAH HUTAN! LU LURUS TERUS AJAA AMPE NEMU JALANAN KEK TANAH GITUU LU BELOK KANAN LURUS TERUS AMPE NEMU KITA, PAHAM KAGAK LU?!" Rayden menjelaskan rute nya itu dengan meninggikan nada nya itu.

The Empire Of Mafia || NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang