|Korban dan pelaku|

487 115 26
                                    

Kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemarin...

"Poni sialan!!"

Theo langsung lari ke wastafel terus muntahin semua nasi goreng di mulutnya. Gak lupa kumur-kumur sampe sepuluh kali sampe dia ngerasa dirinya 'suci' lagi.

Suara tawa Chandra masih menggema di ruang makan. Menertawakan sepuas hati kesialan yang menimpa adiknya. Yah, bukan salahnya kalau pelet itu malah kena Theo kan.

"Udahlah, Yo. Terima nasib aja. Lagian Lisa juga cantik kok, walau kadang agak bego."

Theo menghempas kasar tangan Chandra dipundaknya. Dia melotot dengan penuh amarah.

"Lo pasti sengaja kan naro nasi goreng pelet itu ditempat duduk gue?!"

Chandra mengangguk.

Theo makin emosi.

"Setan Lo bang!!"

Pengen banget rasanya Theo nonjok muka abangnya yang sok ganteng itu. Tapi sayangnya uang jajan dia masih minta dari Chandra, jadi terpaksa dia harus nahan gatel ditangannya.

"Pikirin sisi positifnya aja, Yo. Kan kalau semisal Lo jadian sama Lisa, kita juga yang untung. Pasti Tante Lidya bakal ngasih kita makanan gratis terus, kan bisa hemat, Yo."

Chandra bener-bener mengacuhkan muka Theo yang makin gelap. Dia terus aja ngoceh tentang banyaknya keuntungan kalau Theo beneran jadian sama Lisa.

"Kenapa gak sama Lo aja. Si poni juga sukanya sama Lo!"

"Eits, tidak bisa. Saya sudah punya calon untuk kakak ipar mu kelak." Ada senyuman mencurigakan saat Chandra tiba-tiba merangkul adiknya dan membisikan kalimat yang membuat Theo tercengang.

"Lagian kan Lo juga suka sama Lisa, Yo."

"Mana ada!!"

Mulut Theo membantah keras tapi mukanya jadi semerah tomat.

"Eleh, sok-sokan nolak Lo. Nanti gue jadian beneran sama Lisa bisa nangis tujuh hari tujuh malem Lo."

"Gue gak suka sama si poni!"

Melihat Theo yang masih aja mau nyangkal, Chandra merangkul theo lagi. Kali ini Chandra tahan sekuat tenaga, jadi Theo susah ngelepasinnya.

"Gue tuh orang yang ngurus Lo dari kecil, Yo. Gue tau kapan Lo bohong, Lo jujur, yang Lo suka atau gak suka, gue tau semuanya, Yo." Kata-kata Chandra berhasil membuat Theo yang berontak langsung diam.

"Gue juga tau kalau selama ini Lo suka sama Lisa. Gue tau semua kejailan Lo sama Lisa itu supaya bisa narik perhatian dia. Setiap kali dia ngasih gue hadiah, Lo pasti langsung bete dan ngurung diri di kamar. Jadi jangan bohong lagi, dan mulai usaha Lo buat dapetin dia."

"Gue gak suka Lisa!!" Theo berhasil melepaskan diri dan mundur beberapa langkah. Dia masih gak mau ngaku.

Chandra cuma bisa ketawa liat tingkah adiknya. "Lo tau, Yo. Papi pernah cerita kalau dulu mami itu gak suka sama dia. Tapi papi gak nyerah, dia terus buktiin ke mami kalau papi itu beneran cinta dan tulus sama dia. Sampe akhirnya mami mau dan lahirlah kita~"

Sᴀʟᴀʜ ᴘᴇʟᴇᴛ [Yᴏɴɢʟɪᴄᴇ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang