7/7

366 85 78
                                    


Suara mobil Jeffrey terdengar. Rosa jelas langsung menyambutnya. Dengan kecupan di bibir dan wajah. Seperti biasa.

"Joanna sudah pulang?"

Rosa yang mendengar itu jelas kesal. Kecewa dengan Jeffrey yang justru mencari wanita lain daripada dirinya.

"Kenapa tanya dia? Kamu mulai suka, ya!?"

"Ngaco kamu! Ayo masuk!"

Jeffrey langsung merangkul Rosa. Membawanya memasuki rumah. Kemudian menuju kamar. Sebab dia akan bersih-bersih sebentar sebelum makan malam pesanannya tiba. Karena dia malas masak dan saat dalam perjalanan pulang tadi memutuskan untuk memesan saja.

Selesai mandi, Jeffrey tidak menemukan Rosa di kamar. Dia juga tidak mempermasalahkan. Karena dia juga tidak sedang perlu apa-apa pada si wanita.

Selesai berganti pakaian, Jeffrey langsung menuju lantai dasar. Berniat menunggu makanan yang telah dipesan tiba. Sekaligus berbincang dengan Joanna. Karena ada yang ingin dia bicarakan.

"Joanna, sedang apa?"

Tanya Jeffrey pada Joanna yang sedang memasak. Karena dia sedang di dapur sekarang. Sembari menumis sesuatu di wajan besar.

"Masak. Kenapa? Kamu tidak lapar?"

Jeffrey langsung menatap Rosa yang sedang menonton televisi di atas sofa. Seolah tidak bersalah. Padahal, dia sudah bilang telah pesan makanan sebelumnya.

"Rosa, kamu tidak bilng kalau aku sudah pesan makanan?"

"Tidak. Lagi pula, dia tidak tanya!"

Jeffrey hanya manarik nafas panjang. Lalu mendekati Joanna yang kini sudah lanjut masak. Dengan wajah kesal tentu saja. Karena dia tahu jika Rosa memang sengaja mengerjai dirinya. Sebab wanita itu diam saja saat melihatnya akan mulai memasak.

"Butuh bantuan? Aku perlu apa?"

"Tidak perlu! Temani saja pacarmu!"

Jeffrey tidak menanggapi ucapan Joanna. Karena dia langsung mencuci piring kotor yang ada di washtafle sekarang. Hingga ponsel yang baru saja diletakkan di atas meja bergetar.

"Halo? Iya, Pak. Benar. Baik, saya akan keluar!"

Setelah berkata seperti itu, Jeffrey langsung menatap Rosa. Meminta wanita itu untuk mengambil makanan di depan. Sebab makanan yang telah dipesan sudah tiba.

"Rosa, tolong ambilkan makanan di depan, ya? Orangnya sudah datang."

Rosa langsung menatap Jeffrey yang kini sudah kembali berkutat bersama cucian piringnya. Membut dirinya jelas tidak lagi bisa membantah. Lalu melangkahkan kaki dengan wajah sebal.

"Sialan! Dikira aku pembantu apa!"

Gerutu Rosa saat keluar rumah. Lalu kembali datang sembari membawa goodie bag yang berisi berbagai makanan. Sangat banyak. Membuatnya semakin merasa lapar.

"Sudah, nih! Ayo makan!"

Seru Rosa setelah meletakkan makanan di atas meja makan. Dia juga mulai mengeluarkan isinya. Bersiap menyantapnya.

"Makan duluan, sana! Aku nanti saja! Sebentar lagi masakanku matang!"

Jeffrey menggeleng pelan. Lalu menatap Rosa yang kini sedang mencicipi berbagai makanan dengan jari telunjuknya. Membuatnya bergegas mengambil sendok dan peralatan makan yang lainnya.

"Aku tunggu! Rosa! Pakai sendok!"

Tegur Jeffrey sembari mengangkat tangan Rosa. Membuat wanita ini jelas merasa kesal. Sebab kesenangannya diinterupsi oleh si pacar.

"Apaan, sih!? Biasanya juga seperti ini!"

Rosa menatap kesal kekasihnya. Sebab biasanya dia juga melakukan hal ini pada setiap makanan yang mereka pesan. Namun tiba-tiba saja Jeffrey bersikap sok bersih sekarang.

"Biasanya hanya ada kita berdua, sekarang kita bertiga."

Rosa mulai menatap Joanna sebal. Dia semakin cemburu tentu saja. Karena Jeffrey terus saja mengutamakan Joanna. Seolah dia istrinya sungguhan. Sedangkan dia hanya selingkuhan saja.

Tbc...

PENGGANTI [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang