chapter 31

8.4K 376 40
                                    

satu tahun berlalu

hari adalah hari kelulusan winter meskipun tidak mendapat peringkat yang terlalu bagus tapi bagi winter dan sekawan yang penting lulusan eaa

semua anggota keluarga hadir diacara gradu sekolah, satu per satu orang memberikan selamat pada winter dan kawan kawan bahkan satu geng kumpul semua. bertepatan dengan hari ini winter dan pentolan geng lainnya resmi melepas jabatan mereka

"amanah ye bang setelah ini gue mau pergi ehehe"

"mau kemana lo win"

"ada deh yang jelas gue ga bakal disini lagi"

winter benar benar akan menepati janjinya untuk menyusul karina ke paris, sekitar 2 bulan karina di paris tiba tiba saja tidak ada satupun nomor keluarganya tidak bisa dihubungi itu membuat niatnya semakin kuat untuk menyusul kesana

"winter" panggil lia membuat winter menoleh

"halo kak"

"ciee lulusan selamat ya"

"thanks kak kalau mau nyari si ryu tuh disana"

"oke thanks ya btw ada yang mau ketemu sama lo disana" tunjuk lia ke sekerumun orang dimana kedua orang tuanya ada disana dan dia sedang berbincang dengan seseorang

"nah itu dia, winter kesini" rose melambai pada winter

"ada apa bun" tanya nya sambil berjalan

"ada yang mau ngobrol sama kamu tuh"

"oh ya? siapa?"

matanya membelalak melihat siapa yang datang

"loh loh kok disini? Kok disini?!!" kaget nya

"hai" sapa nya dengan ramah, cepat cepat winter membawa orang itu keluar gedung untuk menghindari keramaian

"kapan kamu pulang kesini?" tanya winter

"sabar dulu, aku baru sampai hari ini mungkin 1 jam lalu terus langsung kesini"

"tadinya aku mau langsung ke paris setelah ini"

"ga perlu"

"ga perlu? kanapa gitu"

"kami bakal pindah lagi kesini sekalian aku bakal mulai kuliah disini"

"seriusan?"

"iya serius"

winter seperti mendapat kejutan besar hari ini tepat di hari kelulusan nya

"ayo ke dalem lagi mau foto bareng kamu yang baru lulusan ahahaha"

winter mengikuti orang itu yang pergi lebih dulu, dia merasa senang sekali dan ternyata daritadi sudah ada keenam temannya yang mengintip winter. satu dari mereka yaitu ryujin mengacungkan jempol pada winter

acara sudah selesai semuanya memutuskam untuk pulang kecuali untuk dua orang yang sudah tidak bertemu selama satu tahun ini, winter sengaja mengajak orang tadi untuk ikut bersamanya pergi ke sebuah jembatan dimana dua kali dirinya pernah menangis disini

"jadi kenapa kamu ganti nomor waktu itu"

"sebenarnya itu sengaja supaya gaada orang yang bisa hubungi kami darisini"

"pantas saja semuanya kelimpungan karena kalian ga ada yang bisa dihubungi"

"termasuk kamu"

"bener termasuk aku ehehe"

obrolan kembali terhenti dan hening, keduanya menjadi sedikit canggung

"karina aku masih menunggu jawaban itu" ucap winter,

"jika bukan karena jawaban itu mungkin aku tidak akan kembali kesini"

"jadi?"

"aku sudah memikirkan ini sejak lama dan jawaban ku iya aku bersedia tpi terlepas dari semua itu aku masih malu padamu dan juga yang lain aku minta maaf karena sudah menyakiti mu berkali kali dan kamu benar otak kesayangan guru ini sama sekali tidak berguna" karina berkata sambil menatap lurus kedepan

"sayangnya aku hanya peduli dengan jawabanmu tapi tidak dengan permintaan maaf mu"

"aku serius winter"

"aku juga serius dan apa kau tau bagaimana jantung ku sekarang?"

karina menoleh kesamping kanan dimana winter ternyata sedang menatap nya "kau menatap ku"

"iya aku menatap mu entah kenapa kau semakin cantik sekarang"

"jangan menggombal"

winter menggeleng lalu mengambil tangan karina dan diletakannya pada dada kiri winter, karina bisa merasakan betapa cepatnya jantung winter berdetak

"bukti nyata betapa gugup nya aku sekarang"

karina mendapat ide bagus dan ingin menjaili winter "oh jadi seperti itu?" dirinya mengeluarkan senyuman terbaiknya

"uhukk uhukk tolong" winter seketika bangkit sambil terus memegang dada kiri nya

"hey winter"

"jangan mendekat jangan dekati aku" winter semakin meleyot, dirinya berjalan menjauh sambil terhuyung huyung

"winter tunggu"

"hey kim winter"

"i love you karina" teriak winter di depan

karina juga tidak ingin kalah teriak sembari mengikuti winter sembari terus tertawa

"i love you too winter"










tamat ngab sorry kalau ending nya kurang memuaskan

I'm Gonna Love You - WinRinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang