4 - HEART BEAT

101 17 6
                                    






















Kenapa hal seperti ini terus terjadi padaku?

Begitu menatap wajahnya, pemikiran itu langsung menyerang Keith tanpa permisi.

Dua kali dia kecolongan.

Dua kali dia menempatkannya dalam bahaya.

Beberapa saat setelah melakukan transfusi untuk Alana, pria itu tak sadarkan diri dan Aslan langsung bertindak cepat memanfaatkan waktu itu untuk mengobati Keith yang keras kepala.

Keith bangun keesokan harinya.

Dan yang dia cari pertama kali dengan pikiran yang kacau adalah Alana, yang ternyata tengah berbaring di ranjang di sisi nya.

''Aku tahu kau akan langsung berlari menemuinya tidak peduli seperti apa kondisimu, jadi aku meminta agar kau dan Alana bisa berada dalam satu ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

''Aku tahu kau akan langsung berlari menemuinya tidak peduli seperti apa kondisimu, jadi aku meminta agar kau dan Alana bisa berada dalam satu ruangan.'' Ucap Aslan saat dokter itu melakukan kunjungan.

''Terima kasih.''

''Kalau kau benar-benar berterima kasih padaku, sebaiknya kau diam di sini untuk satu minggu ke depan. Kau harus diobservasi.''

Keith mengangguk lemah, menatap Alana lagi yang masih belum sadarkan diri.

''Bagaimana kondisinya?''

''Kau melindunginya dengan baik,'' Aslan tersenyum kecil lalu ikut menatap Alana.

''Berkat mu, tidak ada cedera yang fatal. Hanya luka-luka goresan dan sedikit jahitan di punggung.''

''A-ah, baiklah-baiklah. Tidak seharusnya aku mengatakan hanya.'' Buru-buru Aslan meralat ucapannya saat Keith menatapnya tajam.

''Dan ku pastikan jahitannya tidak akan berbekas.'' Lanjutnya.

Keith mengangguk-angguk mengerti sebelum teringatkan sesuatu.

''Bagaimana dengan hasil pemeriksaan MRI nya?''

Hening sebentar.

Aslan tahu apa yang Keith maksud, lantas menatapnya sendu.

''Hasilnya baik. Tetapi ku rasa sebaiknya kau jangan terlalu berharap.''

''

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LOVE AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang