Happy reading
.
.
.
.
Pergulatan panas mereka berhenti Ketika matahari sudah tepat berada di atas kepala. Karena rasa lelah yang mendera membuat Dante enggan beranjak memperbaiki posisi terakhirnya, ditambah dengan miliknya yang masih berada di dalam istrinya. Dengan dirinya yang bersandar pada kepala kasur dan istrinya yang di pangku olehnya.
Kryuuuuuk~
"Sepertinya aku lapar. " bukankah Dante sedikit keterlaluan? Meminta jatah dari sang istri, namun sang istri tidak diberikan energi untuk melayaninya?
"Tidakkah kamu merasa kenyang dengan spermaku? "
(hei, yang kamu berikan itu adalah makanan untuk mulut dibawah, sedangkan mulut yang di atas belum kamu beri makan)
"Haruskah kakak memberimu makan dengan ini juga? " pertanyaannya ini mendapatkan cubitan kecil di perutnya.
"Apakah kamu tidak sekolah? Sudahlah, aku akan memasak. Dan tolong keluarkan milikmu dari dalam sana, DANTE VINE ALASTOR! " kesalkan jika kamu berada di posisi Rafael.
Merasa jika dirinya sudah kelewatan, Dante segera melepas tautan tubuh mereka.
"Baiklah baiklah, kamu tunggulah kakak di sini. Kamu tidak perlu memasak, biar kakak saja yang akan memasak, apakah kamu ingin sesuatu? " tanya Dante.
"Tidak, cukup kakak tidak membakar dapur saja sudah membuatku senang. " balas Raffael.
Mendengus, Dante hanya bisa tersenyum pahit. Sebegitu tidak percayanya Raffael terhadap dirinya.
"Sudah, kamu di sini saja. Jika kakak memang membakar dapurnya nanti, kamu boleh hukum kakak." ucap Dante meyakinkan sang istri.
"Ok." balas Raffael.
Dengan begitu, Dante langsung menuju ke ruang tamu yang langsung menyatu dengan dapur untuk melanjutkan acara memasaknya yang tertunda pagi tadi.
"Huh, apakah yang aku lakukan saat ini sudah benar? Dengan melakukan sex bersamanya, aku jadi merasa bersalah dengan 'Dante'" monolog-nya sambil mengaduk-aduk sup.
Dante pov on;
'Astaga Tuhan, apa yang sudah aku lakukan? Apakah hal yang aku lakukan ini sudah benar? Kenapa aku merasa ada banyak hal yang tidak aku tahu dari buku ini, aku ragu jika ada hal yang lebih besar dari ini semua yang memang sengaja disembunyikan.' batin Dante.
"Lebih baik aku jalani saja ini, lebih baik seperti itu dari pada mencampuri yang bukan urusanku." monolognya.
Namun ada satu pemikiran yang mengganggunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SoD [BL] Seme Transmigration
Teen FictionSeorang pemuda yang hobinya buat novel tiba-tiba memasuki novel yang dibuatnya sendiri? Coba saja, tapi mampukah pemuda itu menyelesaikan masalah yang dia buat sendiri? Sorry ya kalo bahasa / rangkaian katanya itu terlalu berbelit-belit