"Freed bawa beberapa orang dengan mu, sergap gudang mereka di pelabuhan"
"ingin membawa seseorang nona?"
Kiran hanya menggeleng sembari memasukkan pisau lipat nya ke dalam saku sepatu nya.
"kamu boleh pergi"
"saya permisi dulu nona"
Begitu Freed meninggalkan ruangan, Kiran langsung menghela nafas lalu memijit pangkal hidung nya sembari bersandar pada tepi meja.
Dan sesaat kemudian ia langsung meninggalkan ruangan, ia mengarahkan langkah nya menuju garasi mobil lalu mengambil salah satu yang memiliki warna hitam.
Kiran mengarahkan mobil nya ke tepi kota dan memarkirkan mobil di tepi hutan.
Gadis itu sedikit berjalan hingga nampak rumah yang nampak rapuh serta dipenuhi dengan akar rambat dengan beberapa daun yang sudah berguguran.
Namun Kiran tidak begitu saja melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam rumah, ia mengambil sebuah kerikil kemudian mengambil jarak dengan rumah itu.
Lalu ia melempar nya ke arah pintu rumah dan ada sebuah ledakan dengan radius 1 meter tercipta.
Hingga suara tepuk tangan mengambil perhatian Kiran untuk menoleh ke arah belakang.
Namun begitu ia menoleh, sebuah kartu terbang dan menyayat tipis kuping nya.
"Haha, akhirnya aku bisa melakukan itu, ngomong-ngomong bagaimana kabar anda? Seperti nya sudah hampir 2 tahun kita tidak bertemu"
"Kamu merindukan yang mana? Penjepit, pisau, tali atau tempat duduk nya?" tanya Kiran sambil tersenyum hingga menampilkan lesung pipi nya.
"Mood ku langsung menurun begitu kamu menanyakan itu"
Kiran menghela nafas.
"Bisa saja ke intinya? Saya masih memiliki urusan lain"
"Oh ayolah, kita sudah lama tidak saling sapa, jadi ma-"
Dor.
Kiran langsung menembak bahu kiri orang yang memiliki nama Samuel itu.
Samuel jatuh terduduk kemudian memegangi bahu kirinya.
"Hahahaha, kemana Kiran yang tidak pernah menggunakan senjata api? Pengecut sekali dirimu yang sekarang"
Kiran hanya diam kemudian kembali menembak lutut pria itu.
"Akh! Baiklah-baiklah saya akan menyerahkan nya, tapi ambil sendiri di saku ya,saya malas"
Dan kembali Kiran menggunakan senjata api nya, Ia mengarahkan nya tepat di tengah kepala pria itu.
Tubuh Samuel Langsung terjatuh dan barulah Kiran mendekati nya sembari memasukkan senjata nya di belakang celana.
Gadis itu mengambil posisi jongkok kemudian membuka rompi yang dikenakan Samuel.
"Sialan!"
Kiran langsung berlari namun baru saja berjarak beberapa langkah sebuah ledakan datang dari tubuh Samuel.
Membuat Kiran terkena imbas dari ledakan tersebut.
Seketika membuat Pandangan nya berkunang-kunang, kuping nya berdenging, jantung nya berdetak lebih cepat.
Ia dengan cepat bangkit dari posisi nya yang tersungkur.
Dan dengan sedikit terpincang,Kiran berjalan menuju mobil nya.
Lalu ia langsung menuju ke arah pelabuhan,Kiran membawa mobil nya dengan kecepatan tinggi.
Hingga sampailah ia di tepi pelabuhan, Kiran memperhatikan sekitar nya kemudian dengan hati-hati ia ke dalam salah satu Cointaner.