Kelly yang mendengar penjelasan majikannya hanya menganggukkan kepalanya paham.
"Nah, jadi gitu, lo jangan coba-coba bongkar rahasia gw!" jelas aretha as cleo sambil merapikan seragam sekolahnya.
"Baik, nona! Tapi, soal Anda yang lupa ingatan, bukankah seharusnya kita ke dokter?" tanya Kelly pada majikannya dengan raut bingung.
Kelly dibuat syok saat pagi-pagi buta dia yang hanya ingin mengunjungi majikannya harus disuguhi pemandangan seorang gadis dengan seragam sekolah lengkap, lalu rambut sepinggang rapi. Masalahnya, dia sangat cantik seperti visual novel-novel yang sering dirinya baca. Kelly semakin syok lagi saat majikannya menjelaskan bahwa dia itu cleo, dan selama ini dia cuma iseng menyamar untuk menutupi wajahnya.
"Enggak perlu! Cepet, ayo anterin gw ke bawah," ucap cleo yang mulai berjalan pergi menghiraukan kelly.
"Nona cleo semakin galak, untung saya sayang."
-----------------------
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cleo yang melihat jejeran menu makanan mewah itu sontak terdiam dengan muka pucat.
"Huwek!" Kelly yang melihat majikannya hendak muntah menyodorkan sebuah galon bermerk Lala.
"Lo gila!? gw mau muntah kenapa pake galon?!" gerutunya dengan raut cengo.
"A-anu, maaf nona, biasanya juga orang muntah pake galon 'kan-? upss.. tidak, maaf saya hanya refleks." sontak cleo yang mendengar terdiam.
"Hah?"
pusing dengan tingkah kelly dirinya hanya bisa menghela nafas sabar.
"Kel, ini gak ada makanan lain selain babi apa?" Bagaimana tidak muntah jika di meja makan full makanan ham. Dia tuh bukan gak suka babi, cuma masalahnya aretha alergi pork itu.
"Em.. sebenarnya, sekarang keluarga anda kedatangan tamu, yaitu paman anda atau adik ayah anda. Berhubung paman nona sangat menyukai babi, jadi beliau menyuruh semua pelayan untuk memasak babi mulai dari sekarang sampai satu bulan ke depan," jelas sopan dengan ucapan yang terkesan hati-hati takut majikannya marah karena tidak dikabari.
"Gil-"
Ucapan cleo terpotong saat tiba-tiba ada seorang pria dengan paras wow duduk tepat dihadapannya, rambut silver gelap, mata tajam, hidung panjang bak prosotan, kemeja hitam ketat dengan dua kancing atasnya terbuka, menampilkan tato ular yang melingkar.
Kalau kalian pikir dirinya akan terpesona, kalian salah besar karena dia hanya menatap tajam orang yang sayangnya sangat tampan itu dan dibalas senyuman manis oleh paman tirinya.
wylan Sebastian wiston.
"Cleo sayang, kamu sudah sembuh?" tanya lembut dengan senyuman manis, tapi tersirat nada sinis di dalam suaranya.
Memincing curiga dan mendengus kesal di dalam ingatannya, dia ingat bahwa ini paman tiri pemilik tubuh.
"M-maaf, saya permisi, Tuan, Nona," Kelly menunduk lalu berlari pergi meninggalkan keduanya.
"Saya bisa melihat dengan jelas jika mata anda baik-baik saja, paman," seru ketus dengan nada sinis.
"Wow, kau tumbuh dengan cantik dan berani, Cle. Paman suka itu," wylan tersenyum licik dengan nada menggoda.
"Terima kasih, paman, tapi saya harus segera berangkat sekolah. Saya permisi," baru hendak pergi, tiba-tiba tangan cleo dicekal dan sepasang jari lentik berotot menusuk tajam kulitnya.
"Paman antar ya?" ucapnya manis yang seperti tidak bisa dibantah.
"Maaf, saya menolak," jelas cleo sambil menghempaskan tangan yang mencengkram erat lengannya.
"Wah, tapi paman tidak suka ditolak, Cle-"
"Saya juga tidak suka dipaksa," setelah mengatakan kata-kata tegas itu langkah kasar cleo keluar mulai menjauh dari mansion.
sepasang mata hitam elang menatap kepergiannya, senyuman kecil terlihat di bibir merah itu. Ia menyandarkan tubuhnya di kursi sambil memainkan pisau daging. "What punishment would be suitable for a naughty girl like her. hm?"
