Ada sebuah sekolah menengah atas yang bernama Sekolah Menengah Atas Negeri 69 yang terletak di kota Korra. Layaknya sekolah pada umumnya, disana banyak sekali anak-anak yang menuntut ilmu juga guru-guru yang mengajar murid-murid di sekolah tersebut. Sekolah itu sangat ramai karena memang sekolah dasar itu terdiri dari kelas X sampai dengan kelas XII. Jadi otomatis jumlah guru disana pun cukup banyak dan beragam. Sekolah itu merupakan salah satu dari sekian banyak sekolah favorit yang ada di kota Korra tersebut. Selain tempatnya strategis, juga sekolah tersebut mendapat penilaian yang baik dari kementrian terkait.Tono dan Juned merupakan salah dua dari sekian banyak anak-anak yang disekolahkan kedua orang tuanya di Sekolah Menengah Atas Negeri 69 tersebut. Mereka sedang berada di tingkatan kelas XI. Mereka memang bersahabat sedari mereka kecil. Disamping letak rumah orang tua mereka yang tidak terlalu jauh, juga orang tua mereka juga saling bersahabat. Sehingga tak heran hubungan pertemanan mereka sangat erat dan akrab sekali.
Kedua anak tersebut terbilang anak yang biasa-biasa saja. Tidak nakal, juga tidak pintar. Layaknya anak-anak pada umumnya. Hanya saja, Juned sedikit lebih nakal dan agresif disbanding dengan Tono. Juga Tono sedikit lebih pintar dari Juned. Dari kelas 1 SD mereka selalu ditempatkan di kelas yang sama sehingga kemistri mereka semakin erat dan kuat. Tidak jarang juga mereka saling menginap bergantian di kala hari libur atau akhir pekan.
Keseharian mereka berjalan seperti hari-hari biasa pada umumnya. Ke sekolah, diantar kedua orang tua, belajar, bermain dan secamamnya. Hingga suatu hari setelah jam pelajaran olahraga selesai, Tono dan Juned memutuskan untuk beristirahat sejenak di ruang olahraga. Ketika semua orang sudah meninggalkan ruang olahraga dan mereka berdua sudah kurang lebih dua puluh menitan beristrahat, karena bertepatan juga dengan jam istrahat, akhirnya mereka memutuskan untuk keluar dari ruang olahraga dan kembali menuju ruang kelas.
Sebelum mereka keluar ruang olahraga, mereka bertemu dengan guru olahraga lagi dan meminta tolong kepada mereka berdua untuk meletakan bola baske yang tadi dipakai ke tempatnya semula. Mereka berdua pun lantas menuju tempat bola-bola tersebut diletakkan. Ketika Juned meletakkan bolanya ke tempat asalnya, tiba-tiba saja ada sebuah kotak kecil jatuh dari bawah tempat bola-bola itu berada. Keduanya yang mendengar ada suara benda jatuh, langsung mencari dari mana sumber suara itu berasal. Dan mereka langsung melihat ke bawah tempat dimana bola-bola tersebut berada, dan mendapati sebuah kotak kecil berada dibawah tempat bola tersebut.
Tono pun berhasl mendapatkan benda tersebut. Keduanya bingung benda apa yang mereka sedang lihat itu. Hingga Juned bilang ke Tono untuk membuka kotak tersebut. Akhirnya Tono memberanikan diri untuk membuka kotak kecil tersebut, dan didapati lah sebuah pulpen kecil. Tapi anehnya ujung dari pulpen tersebut tidak tajam layaknya pulpen pada umumnya, melainkan agak tumpul dan ada semacam tinta didalamnya. Tono yang merasa aneh dengan benda tersebut pun berniat untuk membuangnya, tapi ditahan oleh Juned karena benda tersebut unik sehingga Juned tertarik untuk membawanya pulang. Setelah itu mereka berdua keluar dari ruang olahraga tersebut dan kembali menjalani aktivitas mereka di sekolah hingga jam pulang.
Sesampainya di rumah, Juned pun langsung masuk ke kamarnya. Dia langsung mengeluarkan semua isi tasnya guna mengambil pulpen yang tadi ditemukan di ruang olahraga. Setelah didapatinya pulpen tersebut, dibuka lagi oleh Juned guna melihat kembai pulpen tersebut.
“pulpen apaaan ya ini, aneh banget bentuknya. Dibilang lancip engga, dibilang tumpul juga engga, tapi kaya ada tintanya.” Kata Juned. Dia pun menaruh pulpen itu di atas meja belajarnya dan melihat ada secairik kertas di dalam kotak tempat pulpen itu ditemukan. Lalu dia baca secarik kertas kecil tersebut.
YOU ARE READING
Pulpen Antique
Random[One Shot Story] cerita mengenai dua orang murid yang menemukan sebuah pulpen antik.