Seperti mimpi...
Tao dan aku pergi ke pedesaan!... Hanya kami berdua di mobilku. Aku bisa gila.
Haha... beriringan dengan bus Kampus Teknik di depan kami.
Bagaimana bisa aku menyebutnya hanya berdua?
Tao sangat pendiam sepanjang jalan. Dia sibuk melihat ke luar jendela, menurunkan volume, mengganti lagu, kemudian menaikkan volumenya lagi, dan kembali menatap ke luar jendela...
Namun, fakta bahwa dia berada hanya beberapa inci di sampingku??
Sial! Itu membuatku sangat bahagia!
Aku dapat melihatnya dari sudut mataku, dan entah apa dia bosan. Tapi kurasa, jelas dia sedang memikirkan sesuatu.
Playlist sudah berakhir, dan kembali memutar ulang lagu dari awal. Aku memasang USB-ku dan musik rock pun mulai menggema.
Tao mendesah tiba-tiba, "Membosankan..."
"Genre inikah yang biasa kau dengar? Berat juga seleramu..."Aku tidak tahu genre musik apa yang disukai Tao. Namun, aku suka musik rock. "Kau tidak suka musik macam ini?"
"Sebenarnya, aku bisa saja mendengarkannya. Tapi, aku lebih suka yang lain..." Dia mencabut kembali USB-ku dan menghubungkan ponselnya untuk diputar stereo dan mulai memutar lagu-lagu yang ringan dan nyaman di telinga...
"Jigeum i sungan neowa naye georireul, gadeuk chaeweo beorin geosen i tteollimeun. Rideumi dweeo nal kkeureodanggyeo, kkeullineun daero neon momeul matgyeo..." (Sekarang juga, saat ini jarak diantara kita terisi dengan getaran yang kuat. Menjadi sebuah ritme dan menarik diriku. Biarkan tubuhmu bergerak sesuai dengan keinginanmu.) [Exo - Ooh La La La]
Aku mencengkeram setir saat mendengar liriknya. Tidak sesuai dengan situasiku, namun cukup menciptakan suasana canggung untukku dan pria yang duduk di sebelahku ini.
Bayangkan, dua pria berkendara melintasi daerah yang asri di hari yang tidak terlalu cerah, sambil mendengarkan lagu-lagu ballad bersama...
Ugh, sangat romantis!
Ponselku mulai bergetar. Temanku Onew, menelepon.
"Halo."
Tao menurunkan volume.
"Halo Kris, sedang dimana kau dan Tao bermesraan?"
"Onew! Tao mendengarmu!" Sergahku gugup.
Tao tidak mengucapkan sepatah kata pun. Namun, ia mengepalkan tangannya seperti bersiap untuk memukul sesuatu.
"Ah, aku butuh bantuanmu. Ingat pom bensin tempat kita parkir 20 menit yang lalu? Kau harus kembali ke sana karena salah satu junior kita meninggalkan tasnya yang berisi obat-obatan di lounge, dan sekalian titip belikan 10 bungkus Lays untuk para junior." (note: Lays merk keripik kentang)
Kemudian telepon terputus...
Astaga, sudah 20 menit sejak kami meninggalkan pom bensin. Dalam situasi seperti ini, kurasa kami sudah menempuh jarak yang sangat jauh.
Dan membeli 10 bungkus Lays untuk para junior? Hai! Aku bukanlah karakter utama dalam novel ini. Itulah sebabnya aku sangat sial! ^^
"Maaf, kita harus putar balik." Kataku.
"Tidak apa-apa... Menyetirlah lebih cepat... agar aku bisa lebih cepat melemparmu sesampainya kita di lokasi."
"Tapi kemarin kau bergegas ke departemenku hanya untuk menemuiku..."
Percayalah, wajah Tao langsung memerah! Aku memutar kemudi sambil menyeringai diam-diam sebagai tanda kemenangan. Kami masih mendengarkan playlist Tao... Sebenarnya aku mulai menghafal lagu-lagu favoritnya. Meskipun genre musiknya berbeda denganku... harus aku akui musiknya enak di telinga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Book 3: Moon Courting Another Moon (CHANSOO)
Fiksi PenggemarSetelah melewati perjalanan panjang, akhirnya Chanyeol dan Kyungsoo berhasil membawa hubungan mereka ke tahap selanjutnya. Mereka menjalani hubungan mereka dengan harapan hanya akan melewati hari yang bahagia. Namun, segalanya tidak semudah yang mer...