21. Karma

219 41 9
                                    

Lagi, Seohyun menghela nafas berat meratapi nasib-nya yang malang. Ia terbangun dengan tubuh yang terasa begitu nyeri, lelah dan tak bertenaga. Kim Taehyung sialan. Dia membuat Seohyun merasakan ngilu di area tubuh bagian bawahnya, keterlaluan sekali si namja gila itu. Seohyun beringsut duduk dengan susah payah, ia memegang erat bed cover sembari melihat sekeliling, ia telah berada di kamar bukan di ruang tengah lagi.

Cklek!

Secepat angin ia menoleh ke pintu yang dibuka oleh Taehyung, namja itu masuk dengan penampilan yang membuat jantung Seohyun berdetak lebih cepat dari biasanya. Hanya mengenakan celana kain selutut tanpa atasan, memperlihatkan perut sixpack miliknya yang terbentuk apik nan menggoda iman ditambah dada bidang sekaligus otot lengan juga bahunya yang lebar itu. Belum lagi wajah tampan rupawan, garis rahang yang tegas juga tatapan tajamnya. Kim Taehyung memiliki fisik yang sangat sempurna.

"Apa aku terlalu tampan hingga kau melihatku tak berkedip seperti itu, sayang?" Celetuknya setelah meletakkan segelas minuman di atas nakas.

Seohyun mengerjap dan segera mengalihkan pandangan, memalukan! Dia baru saja tertangkap basah tengah mengagumi fisik Taehyung. Si sulung Kim terkekeh melihat rona merah muda muncul di pipi si wanita. Manik hitamnya melirik bahu putih itu, ah sial, Taehyung menggigit bibir bawahnya dan menutup mata lalu menggelengkan kepala mengusir segala pikiran yang iya-iya dari otak.

"Kau lapar? Mau makan?" Taehyung mendudukkan diri di sisi ranjang.

"Tidak perlu bersikap baik padaku jika kau hanya ingin balas dendam" sahut Seohyun datar.

Kalimat itu membuat Taehyung menghela nafas, ia bahkan telah lupa dengan niatnya untuk balas dendam. Sejak ia resmi menikahi Seohyun, tak ada pikiran terlintas untuk menyakiti atau membuat wanita ini sengsara sama sekali. Berbanding terbalik ketika ia belum menikahinya. Apa ini karma untuk Taehyung? Seperti kata Jungkook, dia tengah mendapatkan akibat dari niatnya sendiri? Sialan.

"Aku tidak--"

"Tidak apa?" Potong Seohyun menaikkan alis.

"Dengarkan aku dulu" ujar Taehyung.

"Apa yang harus aku dengarkan? Semua ucapan-mu penuh dengan dusta!" Desis Seohyun.

"Whatever then, satu hal yang harus kau ingat.. aku tak akan pernah menanda-tangani surat sialan itu! Tak akan pernah! Kau selamanya akan menjadi istriku, selamanya menjadi nyonya Kim"

Sret

Seohyun tersentak ketika Taehyung menarik tangannya hingga menubruk dada bidang itu, ia menelan saliva dengan berat mendapatkan tatapan intimidasi dari si sulung Kim yang menampilkan senyuman penuh maksud. Tangannya kirinya mengusap pipi Seohyun sementara tangan kanannya melingkari pinggang ramping sang istri.

"Once become mine, forever will be mine until the end"

Chup chup

Seohyun terkejut saat Taehyung mencium bahu juga pipinya, ia tersenyum kecil dan kembali mengusap pipi sang istri.

"Take a bath, we need to go to the office" ujarnya sebelum beranjak.

"Taehyung" panggil Seohyun, si namja Kim menoleh.

"Hm?"

"Aku.. aku tidak bisa jalan" cicit Seohyun, Taehyung berkedip lambat namun seketika ia tersenyum simpul.

"Need a help?" Tanyanya. Seohyun mengangguk.

Two Side [On Going-Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang