III. Childhood

1 0 0
                                    

Kisah percintaan memang selalu menjadi topik yang banyak digemari, semua rasanya indah dan menjadi candu tersendiri. Walau, tidak bisa berbohong jika sebagian besar seseorang yang mengekspresikan cintanya dengan sedikit hiperbola. Seperti halnya pepatah mengatakan bahwa ketika jatuh cinta, tai kucing serasa coklat. Ah yang benar saja.

Asahi tidak pernah menyangka jika perasaannya di masa kecil kini tumbuh kembali. Setaunya ia hanya merasakan apa yang dinamakan cinta monyet kala itu. Gadis cantik dengan sedikit ciri khas bergaya seperti laki-laki yang cueknya kebangetan, juga merupakan tetangganya ini memunculkan rasa itu. Rasa yang bisa Asahi tegaskan ini lebih dari perasaannya saat masih kecil dulu.

Meskipun mereka sempat terpisah saat memasuki bangku sekolah menengah, kini saat keduanya sudah di usia lebih dewasa dan lulus dari bangku perkuliahan mereka bertemu kembali. Bahkan Asahi sempat membuat lagu karyanya sendiri yang terinspirasi dari pikirannya mengenai gadis itu.

Asahi dibuat kepayahan setiap melihat gadis itu berada di sekitarnya, rasanya dunianya hanya berporos pada gadis itu. Pipinya selalu ingin terangkat saat gadis itu tengah berada pada jarak peredarannya. Salah tingkah, setiap kali Asahi melihat gadis itu. Bahkan hanya dengan memikirkan namanya.

Sejujurnya, gadis itu adalah teman masa kecilnya. Mereka bermain bersama sejak kecil, ketika anak gadis itu dititipkan beberapa kali di rumahnya karena kesibukan orang tua gadis itu. Maklum, waktu itu pengasuh si gadis kecil itu baru saja mengundurkan diri dan sang ibu belum menemukan pengganti. Karena itu lah, ibu dari gadis itu menitipkannya pada orang tua Asahi agar mereka bisa berangkat dan pulang sekolah bersama. Lalu menunggu sebentar di rumah Asahi sampai ibu gadis itu pulang kerja dan menjemput gadis itu.

Kenangan masa kecil yang indah, Asahi tidak perlu teman lain. Ia hanya berdua dengan gadis itu saat taman kanak-kanak sampai sekolah dasar. Bahkan yang masih teringat jelas di pikiran Asahi ketika gadis itu merajuk lucu, saat Asahi tengah bermain dengan anak gadis lain. Dan ia bisa tersenyum lalu kembali bermain bersama gadis itu. Cukup posesif sekali bukan?

Kisah masa kecil itu berakhir saat keduanya lulus sekolah dasar, si gadis memilih sekolah ke luar kota dan tinggal bersama kakek dan neneknya. Asahi merasakan sebagian dari dirinya menghilang, ia merasa sedih yang teramat dalam.

Berkali-kali Asahi mencoba mengirim beberapa pesan teks singkat ke gadis itu, nomor yang ia dapat dari meminta kepada teman dekat gadis itu di sekolah dasar. Pesan sederhana yang membuat Asahi harus mengerahkan tenaganya, seperti 'apa kabar?', 'bagaimana sekolahmu disana?' 'Aku merindukanmu, sungguh' 'apa kau makan dengan baik?' Dan rentetan pesan lain yang serupa.

Nasib baik saat itu tidak berpihak pada Asahi, setelah beberapa pesan yang ia kirim hanya menjawab iya dan tidak sehingga membuat Asahi merasa bingung, pada akhirnya Asahi mendapat balasan yang membuat ia malu. Bahkan sampai sekarang jika mengingatnya.

'Maaf Asahi, ini aku Ayahnya. Dia baik-baik saja disana, kau tidak perlu khawatir seperti itu 😁'

Demi apapun Asahi merasakan malu yang luar biasa, dan ia segera meminta maaf dan berhenti menghubungi nomor itu. Tindakannya terlalu gegabah, dan ia malu sekali setiap melihat ayah dari gadis itu melewatinya. Namun biar bagaimanapun kemana keluarga gadis itu pergi tetap akan melewati rumahnya, mereka tetangga dan rumah Asahi lebih dekat dari jalan utama dan rumah gadis itu paling ujung.

Setelah kejadian salah nomor itu Asahi tidak lagi mengetahui kabar gadis itu, bahkan saat gadis itu pulang saat masa liburan. Asahi hanya melihat gadis itu sekilas karena kesibukan masing-masing.

Sampai pada saat sekarang, saat keduanya sudah beranjak dewasa. Gadis itu kembali, dengan gaya yang masih sama namun semakin cantik. Asahi bisa melihat keindahan dari ciptaan Tuhan setiap gadis itu melewati rumahnya, entah saat gadis itu ingin ke minimarket atau dijemput temannya untuk bermain atau kemana yang Asahi tidak tahu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 31, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Treasure Story (one shoot)Where stories live. Discover now