CHAPTER III

443 75 33
                                    

- 🥀 -


" Hia, kita akan pergi ke mana? " Porchay hanya bisa mengeratkan cengkraman tangannya dipinggang Porsche, saat ini mereka sudah berhasil keluar dari kediaman keluarga utama dan entah kemana Porsche akan melajukan motor yang mereka kendarai ini

" Kita harus pergi sejauh mungkin dari sini che, agar mereka tidak bisa menemukan kita " Porsche sudah memikirkan ini dengan baik, dia sudah memantapkan hatinya untuk pergi sejauh mungkin dari kehidupan Kinn maupun keluarga utama. Dan setelah pertimbangannya selama ini, akhirnya Porsche memutuskan untuk pergi sejauh mungkin dari kehidupan Kinn. Ini akan menjadi awal yang baru untuknya dan juga untuk che, tapi Porsche harap ini akan menjadi keputusan yang terbaik.

Walaupun disisi lain, ini juga adalah keputusan terberat yang ia ambil. Karena bagaimanapun, Kinn adalah orang yang sangat ia cintai tapi Porsche tidak ingin terus terjebak pada cinta yang hanya bisa menyebabkan luka. Porsche lelah!

Selama ini, sekeras apapun Porsche berusaha Kinn tak pernah mencintainya sedalam Porsche mencintainya. Jadi biarlah kali ini Porsche egois, dia hanya tidak ingin terus berurusan dengan Kinn maupun kehidupan mafia di sekeliling nya lagi

" Tapi kita akan pergi kemana hia? "

" Ketempat yang sangat jauh che, tempat dimana tak akan ada yang mengenali kita " Porsche mencengkram kuat tangan Porchay yang melingkar erat dipinggang nya, berusaha meyakinkannya bahwa semua akan baik baik saja. Apapun yang terjadi Porsche akan selalu melindungi che sekuat tenaga, bahkan jika harus mengorbankan nyawanya sekalipun

" Baiklah hia " Porchay menyandarkan kepalanya dipunggung tegap Porsche, berusaha mencari kehangatan dari hawa dingin jalanan malam ini. 'maaf Kim' lirihnya pelan.

Motor yang mereka kendarai melaju kencang membelah kesunyian malam, rintik gerimis yang mulai turun membuat tubuh keduanya sedikit bergidik kedinginan. Tapi hal itu sama sekali tidak menggoyahkan hati Porsche sedikitpun, karena inilah waktu yang telah ia tunggu sejak lama. Pergi sejauh mungkin dari kehidupan Kinn dan keluarga utama dan biarkan rintik hujan lah yang menghapus jejak keduanya.

- 🥀 -

Kinn berdiri mematung diluar kamar yang ditempati Porsche dan Porchay, dia ingin sekali bertemu Porsche tapi situasi saat ini membuatnya sedikit ragu. Sudah beberapa hari belakangan ini dia dan Porsche memang semakin menjauh, dan Kinn sangat merindukan bau harum kekasihnya itu. Disatu sisi Kinn sangat merindukan kekasihnya itu, tapi di sisi lain dia juga masih meragukan semuanya.

Tanpa suara Kinn kembali melangkah cepat ke arah kamar nya dan mengurungkan niatnya untuk berbicara dengan Porsche, lagi pula ini sudah malam dan mungkin mereka sudah tertidur

Kinn meneguk segelas alkohol dengan sekali tegukan, berusaha untuk mengalihkan pikiran nya dari semua hal yang mengganggunya akhir akhir ini. Masalah terus terjadi belakangan ini, dan hal itu membuat kepalanya sedikit berdenyut sakit. Dia harus cepat menemukan dalang sebenarnya dari hilangnya dokumen keluarga mereka, karena bagaimanapun dia masih tidak percaya jika Porsche yang mencuri dokumen itu.

....

- 🥀 -

" Hia? "

" Sebenarnya kemana kita akan pergi? " Porchay menatap Porsche yang sejak tadi terus terdiam di sampingnya, saat ini mereka tengah berada di bandara dan Porsche sama sekali belum mengatakan apapun padanya.

Setelah mengurus semua hal yang mereka butuhkan tadi Porsche membawanya untuk duduk di ruang tunggu keberangkatan luar negeri, entah kemana Porsche akan membawanya tapi porchay yakin Porsche pasti sudah memikirkan semuanya dengan baik dan dia sangat mempercayai apapun yang dikatakan Porsche.

on Rainy DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang