Hari ini,Sabtu yang cerah dengan riaknya suara burung di pagi hari.
KRIIIINGGGG kringgg alarm di kamar Nadira sudah berbunyi keras dari tadi"Ughh" sambil mengusap matanya Nadira melihat alarm,dan kaget karena jam sudah menunjukkan pukul 7:25
"Udah telat nih aku,sampe kebablasan kan jadinya"Sekarang Nadira sudah berada di depan gerbang SMA Dirgantara,sekolah tempatnya menempuh pendidikan menengah atas.
"Pak saya boleh masuk gak pak"tanyanya ke satpam gerbang
"Kamu kesiangan lagi?"
"Iya pak tadi ada kendala pagi"jawabnya ngeles
"Baiklah karena sekarang semua kelas di bebaskan beraktivitas kamu saya bolehkan masuk" ujar satpam tersebut
" Loh kenapa bisa pak?"
"Karena guru semuanya rapat" Nadira hanya manggut manggut mendengarnya.Nadira melanjutkan langkahnya menuju kelas,yaitu IPA 1
"Pagi sayang" sapa Nadira saat bertemu pacarnya Rio Ferdinand
"Iya" jawab Rio singkat
"Kamu kenapa?"
"Kenapa apanya?biasa aja"
"Ehmm yaudah deh sayang,kita kantin yok aku tadi belum sempat makan"
"Kamu ikut aku dulu mau gak?"
"Okedeh ayok"Nadira Diandra Gautama seorang perempuan cantik yang memiliki ketulusan hati yang dalam,. Dia tinggal bersama kedua orangtuanya, Raka Gautama dan Dian Karlina. Orangtuanya selalu sibuk hingga jarang komunikasi dengan Nadira.
"Kamu mau ngomong apa sayang?" Tanya Nadira karena sudah berada di taman samping sekolah
"Nad,hubungan kita sampai disini aja ya" jawab Rio setelah sekian lama terdiam
"Loh kamu jangan becanda gini dong,galucuu"
"Aku serius,aku mau kita putus"
"Tapi kenapa,kita baik-baik aja,apa ada masalah?"
"Aku mau sendiri dulu"
Nadira terdiam karena mendengar ucapan Rio,bagaimana mungkin semua berakhir begitu saja,3 tahun dia pacaran dan semua baik baik saja
"Udah ya aku balik duluan"lanjut Rio seraya meninggalkan Nadira.Nadira ingin menahan langkah Rio tapi dia seakan kehilangan tenaganya.
***
Saat ini Nadira sudah sampai dirumah,dia berjalan dengan lesu seakan mayat hidup.
Sayup sayup dia mendengar orangtuanya bertengkar di dalam rumah.
"Pa ma kenapa berantem terus?" Tanya Nadira setelah diam di pintu memperhatikan mama papanya
"Diam kamu,gausah ikut campur,masuk kedalam" sarkas mamanyaBegitulah keluarganya,mereka utuh namun selalu ada pertengkaran di dalamnya.selama bertahun-tahun dia tinggal dirumah yang orangtuanya selalu bertengkar.selama ini dia merasa hancur,tapi ada Rio yang selalu menjadi penyemangatnya, lalu...
"Bagaimana dengan Rio,apakah dia benar-benar mengakhiri hubungan ini"fikir Nadira saat sampai di kamarnya.
"Aku hubungi aja deh" namun saat akan mendial nomornya ternyata sudah di blokir oleh Rio.
"Dia gak main-main ternyata "
Hancur,sakit,kecewa bahkan seperti kehilangan kehidupan itulah yang di rasakan Nadira,kenapa keberuntungan tidak berpihak padanya,.
Tuhaan ini sakit banget,itulah rintihan Nadira saat mengingat kehidupannya yang banyak ujian,dimulai dari keluarga hingga hubungannya dengan Rio.***
Nadira saat ini sudah masuk sekolah lagi setelah demam selama seminggu semenjak dia putus.
Bukan bukan,bukan karena dia lemah dan cengeng,tapi karena semua terjadi begitu cepat hingga dia kehilangan semangat hidupnya.
Saat akan memasuki kelas Nadira melihat Rio sedang bercengkrama dengan seorang perempuan yang tidak lain adalah teman game Rio."Nad kamu tau gak kalau Rio udah pacaran sama Desi?" Tanya sisi sahabat Nadira.
Ya Desi Ratnasari adalah teman Rio Mabar game online selama ini. Tapi bagaimana bisa mereka pacaran padahal hubungannya baru saja kandas."Kamu tau dari mana?" Tanya Nadira langsung.
"Selama kamu sakit mereka selalu bareng,dan baru aja Rio bikin story hastag pacar"Nadira diam,bohong kalau dia bilang ini gak sakit,ini benar-benar sangat sakit. Selama ini dia percaya saja pada mereka.
Nadira bukan tipikal perempuan yang menye menye,dia akan memberikan kepercayaan penuh kepada orang yang dia sayang,namun tidak di sangka kalau semuanya berakhir penghianatan.s"Nad kamu gapapa?" Tanya sisi saat melihat Nadira hanya diam sedari tadi
"Aku gapapa,apa yang sudah terjadi biarlah terjadi, ini sangat sakit dan aku tidak bisa berbuat apa-apa " jawab Nadira sambil menghapus air matanya.
"Kamu yang sabar yaa,bentar lagi kita ujian kelulusan dan kita harus fokus ke ujian itu"
"Iya kamu benar"Nadira melihat kearah Rio yang juga sedang menatapnya,namun Nadira cepat cepat mengalihkan pandangannya,dia sangat kecewa saat ini.
***
Hari ini adalah hari terakhir ujian Nasional kelas 12. Dan disini Nadira sekarang,di roftoop sekolahnya.
"Terkadang ada cinta yang harus di lepaskan,bukan karena tidak lagi cinta tapi karena harus mencintai batasannya" suara seorang laki-laki memecah lamunan Nadira.
"Kamu ngapain kesini?" Tanya Nadira
"Kamu menjauh" jawabnya miris
"Aku bukan menjauh,tapi bersikap seharusnya untuk seseorang yang bukan siapa-siapa"
"Tapi kenapa,kita bisa menjadi seorang teman?" Tanya Rio penasaranYaa yang datang adalah Rio.
"Untuk apa?berdamai dengan rasa sakit itu tidak gampang"jawab Nadira frustasi
" Tapi ini yang terbaik untuk kita nad"
" Terbaik untuk kita atau untuk kamu hah?"
"Untuk kita, kita udah gabisa sama sama lagi,ini untuk kebaikan kamu juga,aku gamau jadi penghambat cita-cita kamu nad" jelas Rio.
Nadira menatap Rio dengan penuh luka.
"Cita-cita apa?kebaikan apa? Kamu tau aku udah kehilangan semuanya Yo,selama ini kamu alasan aku masih bertahan,kalau kamu pergi aku gimana,aku harus cerita kesiapa lagi" jawab Nadira lemah
" Nadd kamu dengerin aku dulu yaa, aku sayang kamu,aku cinta kamu,tapi kita sama-sama tau dinding kita terlalu tinggi"Deg.. Nadira baru menyadari jika dia dan Rio adalah sepasang kekasih beda agama.
Nadira tersenyum miris,dia lupa kenyataan itu karena sudah terlanjur mencintai sosok rio."Kita sudah berada di akhir SMA,dimasa selanjutnya kamu bebas cari kebahagiaan kamu nad,tapi aku akan selalu ada saat kamu butuh aku,aku gaakan pernah ninggalin kamu nad." Lanjut Rio menjelaskan
"Aku gatau apa aku bisa atau gak yo,aku mau bareng kamu terus,aku gabisaa hiks hiks" tangis Nadira tumpah
"Kamu bisa,kamu perempuan hebat,kamu kuat nad"jawab Rio sambil membawa Nadira kepelukannya.Rio bukannya tidak sedih,dia juga lebih hancur.3 tahun dia menjalani hubungan dengan Nadira,dia sangat mencintai gadis itu,sosok perempuan kuat dan juga sangat tulus.
"Udah yaa,kamu harus tetap jadi nadiranya aku yang ceria,gaboleh lesu lagi,aku perhatiin seminggu ini kamu ga seceria dulu lagi,aku sedih liatnya" ucap Rio sambil mengelus kepala Nadira
"Kamu adalah sumber kebahagiaan aku yo,bagaimana mungkin aku bisa bahagia saat kamu udah gaada"
"Tapi kamu masih punya tujuan hidup nad,jangan sampai kamu lupa itu".Yaa Nadira punya tujuan hidup yang sangat dia impikan,menjadi orang yang berguna untuk menarik perhatian kedua orangtuanya.
"Nad mau lanjut kuliah dimana?" Tanya Rio
"Aku gatau yo."
"Jangan sampe ga lanjut yaa,besok adalah hari terakhir pendaftarannya."
"Kamu kuliah dimana?"
"Aku milih gapyear dulu 2 tahun ini,mau lanjutin usaha mama"
"Yaah kita gabisa bareng lagi dong"jawab Nadira menggembungkan pipinya
Rio gemes dengan tingkah Nadira dan menyentil jidanya
"Ihh kamu maaah keseringan nyentil ntar otaknya terbang gimana"
"Gaakan terbanggg,kan sayapnya di aku"Hahahaha mereka menghabiskan waktu terakhir mereka di roftoop sekolahnya. Ini bukan akhir,tapi semua sudah berakhir, perpisahan tetaplah menyakitkan tapi berpisah namun masih sama-sama sayang?apakah tidak akan berpengaruh di hari nanti,. Nadira dan Rio tidak peduli itu,selama mereka bisa sama-sama memberi kebahagiaan.
Jangan bosen ketemu aku yaaa readers..
Peluk jauhhh😚
-
-
-
"Jika ada rasa sakit,maka itu adalah melepaskan dengan terpaksa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Di Ujung Waktu ( On Going)
Teen Fictioncerita ini tentang perjalanan seorang perempuan yang tumbuh dengan lukanya sendiri,yang selalu bersikap layaknya orang yang normal namun banyak luka yang menggerogoti hidupnya, tanpa siapapun yang ada untuk menjadi tempat berbagi ceritaa.... cepet j...