Bab 3 -- Fall In Love?

17 19 37
                                    

안녕히 주무세요?

Gimana puasa hari ini, lancar, 'kan?
Semoga kita semua sehat selalu dan apa yang kita inginkan bisa tercapai.

Jangan lupa bersyukur selalu 💜

Happy reading guys 😍

🐇🐇🐇

Dinginnya udara malam tidak mengganggu aktivitas pria yang berasal dari negeri ginseng itu, yang bernama Kim Do-Young. Ia begitu menikmati pemandangan sinarnya rembulan, gedung-gedung pencakar langit dan juga makanan yang dipesannya tadi.
Layar telepon kemudian menyala, mengalihkan perhatiannya. Namun, ia terlebih dahulu mengambil tisu lalu mengelapnya pada bibir dan kedua tangan. Selanjutnya, ia mengambil dan memeriksa notifikasi tadi.

Ternyata, sebuah pesan singkat berisi ajakan dari kakaknya yang bernama Lee Suho. Pria kelahiran tahun 1995 itu tidak membalas hanya membaca saja. Helaan napas panjang kemudian terdengar kala mengingat untuk beberapa hari ke depan harus menyiapkan seluruh tenaga dan pikiran guna menampilkan yang terbaik buat para penggemarnya.

Kim Do-Young berdiri dari kursi, memasuki kamar hotel dan bersiap pergi di mana tempat ia dan teman-temannya akan berkumpul.

Sebelum pergi, Kim Do-Young memilih mengganti pakaian. Dengan bomber jaket dan ripped jeans warna hitam membuatnya terlihat swag. Ia juga memberi sentuhan akhir sneakers berwarna putih sehingga tercipta tampilan yang kontras dan asyik.
Dan, jangan lupakan masker hitam agar identitas dirinya tidak diketahui pengunjung hotel lainnya. Jika sampai terjadi bisa-bisa ia tidak hadir ke pertemuan dengan teman-temannya.

Sekali lagi, Kim Do-Young melihat ke cermin. “Chotha!” pujinya pada diri sendiri. Setelah merasa tidak ada yang kurang tentang penampilannya, Kim Do-Young bergegas pergi.

***

“Restoran ini bagus sekali,” ungkap pria dengan cardigan dan basic shirt sembari melihat sekeliling.

“Kau, benar sekali, Han Seo-jun,” timpal seorang pria yang berjalan mengelilingi sekitar ruangan VIP restoran itu.

“Yakkk! Baek-Kyung Hyung! Celana mu pendek sekali! Apa, kau tidak malu bertemu gadis muslim yang tadi kita temui?” Pandangan Oh Nam-Joo melihat penampilan Baek-Kyung dari atas sampai bawah. Ia menggeleng heran. Tidak bisakah Baek-Kyung berpakaian lebih sopan sedikit? Apalagi saat mengingat mereka bertemu gadis pemilik restoran ini, yang sempat merasa curiga pada mereka semua.

Mendengar komentar Oh Nam-Joo, membuat pria kelahiran Gangwon itu terkekeh. “Hehe. Mianhae. Mianhae. Aku, tadi buru-buru jadi hanya asal berpakaian apa saja,” jelas Baek-Kyung sembari mengusap leher belakang.

“Apa, Do-Young belum datang?” tanya Lee Suho setelah tadi hanya terdiam saja. Han Seo-Jun  menjawab, “Mungkin, sebentar lagi. Tunggu saja.” Lalu, setelahnya Han Seo-Jun mengambil gelas minumannya berisi ice squash.

Annyeonghi jumuseyo!” Suara sapaan yang terdengar membuat berempat menoleh ke arah sumber suara. Ternyata, adalah Kim Do-Young.

Melihat kedatangan Kim Do-Young langsung saja Baek-Kyung berdecak, ”Dari mana saja? Kami, menunggumu dari tadi!”

“Mianhae, Hyung,” ujar Do-Young tulus.

NANTIKANKU DiBATAS WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang