POV AUTHOR
Jam sudah menunjukan pukul 5 sore, seorang gadis yg bernama Ariana sedang berdiri dan menatap ke atas, belum ada tanda tanda hujan akan berhenti. iya hanya mendesah pelan lalu berjalan gontai sambil memakai payung ke arah halte sekolah.
baru kali ini Ariana merasa terjebak hujan dan tidak tau harus harus melakukan apa, iya juga sangat bersyukur karna keadaan sekolah sangat sepi, tidak terbayang olehnya jika berada ditengah kerumunan teman teman sekolahnya.
Ariana hanya duduk menatap lurus ke depan berharap butiran butiran air itu berhenti.
entah berapa lama Ariana melamun, tiba-tiba ia tersadar oleh sebuah mobil bewarna putih di depan matanya.
" Sejak kapan mobil itu berada di sana?" batinnya
perhatiannya teralih oleh seorang wanita yang kluar dari mobil tersebut. Ariana tak sadar kalo wanita itu menggenggam payung.
Wanita tersebut berjalan ke arah Ariana dan langsung memberikan payung tersebut kepada Ariana. disitu Ariana reflek kaget tapi, sebisa mungkin dia mengontrol raut wajahnya agar tetap datar.
awalnya Ariana hanya diam, dan tak berniat menggambil payung tersebut dia hanya diam dan melamun, entah apa yg dipikirkan Ariana.
lamunan Ariana buyar seketika dia mendengar suara cewek tersebut. " kamu ngga mau terima payung dari aku?" tanya wanita tersebut.
buru buru Ariana mengambil payung tersebut dari wanita itu. "makasih" gumam Ariana tapi masih bisa di dengar wanita tersebut.
wanita tersebut hanya tersenyum tipis. lalu pergi dari sana entah mungkin pulang. tapi Ariana ngga ambil pusing.
sesaat kemudian tiba tiba terdengar suara laki laki yg membuyarkan lamunan Ariana membuat gadis itu juga mengikuti arah suara tersebut,
Ternyata itu suara kakaknya Ariana namanya Zion, tanpa berlama-lama ia langsung berlari kecil menghampiri kakaknya.
"Ayo pulang, gue lupa kalo harus jemput loh " ucap Zion dengan nada datarnya, sembari membukanya payung untuk Ariana
"Kenapa baru jemput? " kata Clara dengan ekspresi tak kalah datar kayak sang kaka.
Sementara zion yang mendengar suara datar sang adik jadi dibuat gugup seketika, takut klo sang adik marah.
" Gue ada urusan, jadi telat jemput loh" kata Zion dengan menutupi ekspresi gugupnya dgn tampang datarnya kayak sang adik
"tchh" kata Ariana
lalu keduanya pulang tanpa ada yang memulai percakapan di dalam mobil, cuma ada kesunyian di dlm mobil tersebut .
Vote and follow y gaes........
KAMU SEDANG MEMBACA
indifferent
Teen FictionBagaimana seorang Ariana sih gadis cuek bertemu sama gadis cntik yg murah senyum dan ceria. berbanding terbalik sama dia yang dingin, cuek,dan jgn lupa ekspresi datarnya. Apakah pertemuan tak sengaja itu, menumbuhkan benih benih cinta? ayoo buruan...