✿๑•... ALLETHEA ...•๑✿
"Apa lagi yang bisa hilang dariku saat jantungku bahkan tak lagi berdetak?"A story by Ade Bintang 🌟
___________________________
Carlotte semakin kacau, Alcira menyerang tanpa ampun. Bahkan York serta Astor—sang kepala prajurit saja sudah kewalahan oleh semuanya. Mereka tak memiliki cukup arahan, strategi dan rencana yang mereka miliki hanya intuisi. Berharap mereka memenangkan pertarungan dan keluar dengan selamat. Luka di belahan tubuh York kemudian membuat ia serasa ingin tumbang di detik itu juga. Tapi, dirinya tetap mencoba untuk kuat demi rakyat dan orang-orang yang telah ia anggap sebagai keluarga. Kematian Alhandra benar-benar membuat ia harus menanggung semuanya, faktanya ialah kaki tangan yang di andalkan kerajaan.
York mengeluarkan pedangnya, bersiap akan apa yang terjadi di detik selanjutnya.
"Panglima York...." Namun tiba-tiba, York terdiam. Ia segera menoleh ke sumber sumber suara. Hal yang membuat ia tak bisa berkata-kata. Tubuhnya seketika lemas, ia menatap kaku. Ditengah peperangan itu, di tengah kobaran api serta jeritan, lolongan para rakyat. York berjalan mendekat, ke arah seorang prajurit yang berdiri linglung seraya mendekap seseorang dalam pelukannya.
Prajurit itu membawa jasad, dan York tahu betul jasad itu siapa. Air matanya mengalir pelan tanpa di sadari. Tangan York bergetar hebat kala membelai rambut jasad itu.
"T-tuan putri... Aluna?!" gusarnya mulai histeris. "A-apa yang terjadi?! Ada apa dengan Aluna?!!" tanya York wajahnya yang penuh sayatan gores luka kini berubah menjadi tangis penuh derai, sejujurnya ia sudah sangat menyayangi Aluna bahkan York telah menganggap Aluna seperti anaknya sendiri ia meraih jasad Putri Aluna memeluknya erat seraya berlarut-larut dalam tangisan.
Prajurit itu tak ingin mengganggu, tak ada satu katapun yang ia ucapkan. Ia benar-benar tak akan tahu perihnya yang York alami kini, setelah semuanya akankah ini menjadi kegagalan baginya. Melindungi Carlotte seperti yang Alhandra pinta kepadanya.
Di sisi lain, Dhanmar tak mau ambil pusing, ia duduk di atas batu besar seraya memandang kehancuran Carlotte. Bagai hal yang telah lama ia nantikan. Puluhan bahkan ratusan rakyat Carlotte telah terkapar tak berdaya. Begitu juga dengan York yang menangis haru meratapi kematian Putri Aluna.
Hingga tiba-tiba, sihir besar menghentikan semuanya. Belasan orang tumbang karena sihir itu. Dan tentu, dalangnya adalah Isabella.
Sungguh biadab, Isabella ratu yang selama ini dikenal sebagai wanita baik hati, lemah lembut dan penuh kasih sayang, ternyata hanyalah monster yang tengah memainkan tipu muslihatnya. Bagaimana mungkin seorang ibu mampu melenyapkan putrinya sendiri. Bahkan monster sekalipun tak akan pernah menyakiti anak mereka, namun Isabella... Sungguh wanita tak bermarwah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLETHEA [END]
Fantasy"Apakah hati masih bisa patah ketika jantung berhenti berdetak?" Aluna, seorang putri kerajaan yang malah menghindari kata "Tuan Putri" karena menurutnya menjadi putri di sebuah kerajaan itu adalah sebuah hukuman, itu sangat mengekang dirinya dan...