Sebuah kamar yang bernuansa mint. Evelyn tengah duduk ditepi ranjang yang cukup luas. Memandang koper berwarna hitam miliknya yang sempat tertukar. Rasa kesal menjalar di dalam benaknya. Evelyn mengusap kasar surainya, "Memalukan sekali, ia sudah melihat pakaian dalamku? Dan kenapa ia menjadi tetanggaku? Haruskah aku tinggal di rumah appa dan eomma saja? Tapi ..." Belum selesai Evelin bermonolog terdengar dering suara ponsel dari dalam tasnya.
📞 : "Apa kau sudah sampai?" suara bariton Henry terdengar dari balik telepon.📞 : "Aku sudah sampai, Oppa," jawab Evelyn.
📞 : "Bagaimana perjalanannya? Sepertinya kau tak terkena panic attack?"
ucap Henry khawatir.📞 : "Aku bisa melewatinya, Oppa. Adikmu ini bisa mengatasinya."
📞 : "Apa ada seseorang yang membantumu untuk mengatasinya?"
📞 : "Bagaimana, Oppa tau?"
📞 : "Insting seorang, Oppa. Lantas sekarang kau tinggal di apartemen sewaanmu? Kenapa tak tinggal di rumah appa?"
📞 :"Haish ... ku kira Oppa mengirim mata-mata untuk membuntutiku. Seperti yang ku katakan kemarin, aku tinggal di apartemen sewaan saja. Kenangan di rumah itu selalu mengingatkan kebersamaan kita bersama appa dan eomma, aku tak sanggup menghadapinya sendirian."
📞 : "Baiklah, jaga dirimu baik-baik di sana jika ada sesuatu segera hubungi aku, aku akan mengirim temanku untuk membantumu."
📞 : "Nee, Aku bisa menjaga diriku sendiri oppa jangan khawatir."
📞 : "Aku tutup teleponnya, istirahat lah."
📞 : "Nee."
Setelah memutuskan panggilan, Evelyn manrik koper menuju ruang wardrobe yang masih satu ruangan di dalam kamarnya. Ia segera membongkar pakaian yang ada di dalam koper, untuk dipindahkan dan ditata di dalam lemari pakaian. Jika di tanya bagaimana bisa seorang Evelyn dapat menyewa apartemen yang terbilang mewah ini? maka jawabnya adalah karena ia seorang desainer yang cukup terkenal di Paris. Banyak dari kalangan menengah ke atas, artis hingga pejabat yang memakai jasanya.
.
.
.Saat usia Evelyn memasuki sekolah menengah ke atas, ia telah kehilangan kedua orang tuanya secara tiba-tiba karena kecelakaan pesawat. Saat itu Evelyn merasa begitu terpuruk, begitu pula dengan kakaknya - Henry.
Namun sebagai kakak laki-laki, ia berusaha tegar demi adiknya. Sebab hanya Evelyn yang ia miliki setelah kejadian memilukan itu. Henry berjanji pada dirinya sendiri untuk terus menjaganya. Hari-hari yang mereka lalui sepeninggalan kedua orangtuanya terasa begitu berbeda. Keceriaan dan kehangatan di dalam keluarga itu tak lagi seperti dulu. Akan tetapi mereka tetap kompak saling menyayangi dan bekerja sama dalam membagi tugas rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙸 𝙵𝚒𝚗𝚍 𝚈𝚘𝚞
Fanfiction[Telah Terbit Novel] ❗ FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA ❗ Bagaimana bisa, seorang pelukis dan desainer yang bertemu dengan tanpa disengaja, tiba-tiba saja sepakat melakukan sebuah sandiwara pernikahan? Suatu ketika mantan kekasih Evelyn muncul dan m...