Setelah itu, Shinobu memutuskan untuk kembali ke rumahnya. Si Hitam juga sudah bangun, jadi aku memutuskan untuk memberi makan dia. Seperti biasa, dia sangat lahap ketika sedang memakan sesuatu. Bahkan, sekarang dia sedang mematuk tangan ku.
Plak
Aku memukul kepala Si Hitam pelan, lihat lah hahahaha ekspresi marahnya sangat imut, setelahnya aku memberikan remahan roti kepadanya.Setelah memberi makan Si Hitam, aku bergegas untuk menggelar kasur. Lalu, aku berbaring dan menatap ke arah atap kamar ku. Aku mempunyai firasat buruk tentang ini, aku pun mulai terlelap.
Beberapa jam kemudian, hari sudah berlalu. Dini hari, aku terbangun. Memulai hari dengan mandi lalu sarapan. Aku berjalan-jalan untuk menikmati udara pagi yang sejuk, namun kedatangan Si Hitam dengan air mata terlihat mengucur dari bola mata nya membuat ku berhenti berjalan. Sangat jarang Si Hitam menangis, ada apa.
"Ada apa, Si Hitam? Kamu menangis" Burung gagak itu mengangguk sebagai jawaban. Aku terdiam, meminta penjelasan darinya. Dia mulai menjelaskannya, astaga.
"Aku tidak percaya ini, Rengoku-san kalah melawan iblis bulan atas" aku menundukkan kepalaku sebagai tanda berduka, lalu melanjutkan jalan ku dengan hati yang berat.
Nampaknya, kabar berita duka ini telah sampai di telinga para hashira. Ya, kami semua pastinya sangat merasa sedih, teman seperjuangan kami telah tiada, pergi ke tana Yomi.
Beberapa hari berlalu, kini aku sudah kembali sehat bugar, jadi aku bisa melanjutkan misi ku. Seperti biasa, aku berjalan-jalan karena belum ada misi, jadi masih bisa bersantai.
"Lepaskan kami!"
"Kumohon hentikan"
"Kanao"
"Kanao-sama"
Astaga, apakah itu teriakan-teriakan dari kediaman kupu-kupu. Astaga, ada apa lagi ini.
Aku berjalan perlahan menuju sumber suara dan menemukan Tengen sedang menggendong dua orang bocah perempuan."Astaga, Uzui-san apa yang kamu lakukan?" Tanya ku seraya berjalan semakin mendekat, lihat lah. Bahkan, Kanao pun menarik kuat-kuat dua bocah perempuan itu.
"Selamatkan mereka"
"Ini penculikan" Seorang bocah perempuan meminta tolong pada ku. Aku bahkan tidak mengerti apa yang terjadi disini, Tengen sedang di kerumuni bocah-bocah perempuan lainnya yang menarik teman-teman mereka yang di ambil.Saat itu, Tanjiro datang, dan dia langsung berteriak. "Apa yang kau lakukan pada para gadis?!" , "Lepaskan mereka!"
"Selamatkan mereka, ini penculikan. Huaa" Seorang anak perempuan itu kembali berkata hal yang sama lalu menangis.
Tanjiro melihat sekitar, eh! Dia melihat ku, aku membalas tatapannya dengan tersenyum lalu menggaruk rambut ku yang tak gatal. Mungkin, maksud dari tatapannya adalah "Ada Kudoo-san, tetapi mengapa ia tak membantu" Aku lanjut menonton, karena aku sedang menyimpan tenaga ku untuk nanti.
Buk
Brak
Aku melotot karena kaget, lihat lah. Tanjiro menyundul kepala Tengen dengan sangat kuat. Namun, Tengen adalah mantan seorang Shinobi, jadi dia bisa bergerak menghindar dengan sangat cepat.Ini semakin menarik, jika di dunia ini ada popcorn. Aku pasti sudah akan mengambilnya, lalu memakannya sekarang juga.
Aku kembali melihat langit, nampaknya ini sudah sekitar jam empat sore. Baiklah, aku akan segera keluar dari sini lalu bersiap-siap untuk melakukan misi ku.
"Aku pulang ya, semua nya. Bye bye!" Ucap ku segera meninggalkan kediaman kupu-kupu. Mereka tak menghiraukan ku, mereka masih asik untuk bertengkar.
Bahkan, Inosuke dan Zenitsu ikut bergabung. Aku tak tau apa yang akan di lakukan Shinobu jika dia tau tentang hal ini.
Baiklah, lebih baik aku melakukan misi ku dengan hewan peliharaan ku yang lucu dan imut itu, Si Hitam.
Tempat dan suasana berganti, kami tetap berjalan di jalan setapak yang mulai gelap dan pohon-pohon besar di kanan dan kirinya. Udara mulai terasa dingin, sangat mencekik bagi orang pada umumnya. Namun, karena aku ini iblis sekaligus seorang hashira, itu sangat tidak masalah.
"Hei, Si Hitam. Mau makan?" Dia mengangguk sebagai jawaban. Sebenarnya aku sedang memancing para iblis itu untuk keluar lalu memangsa ku.
Aku mengeluarkan sebuah makanan ringan dari dalam tas kecil ku, aku membawanya jika perlu saja. Meskipun tas itu kecil, tetapi tas itu sangat amat berguna dengan ruang yang cukup besar untuk menampung beberapa barang.
Kwak
Kwak
Dia berterimakasih padaku, aku tersenyum lalu memakan makanan ringan itu. Kami beristirahat di salah satu pohon besar yang sangat nyaman, meskipun harus duduk di atas dedaunan ataupun tanah."Aku jadi teringat ketika dulu Pramuka, Si Hitam. Sangat menyenangkan, kami bahkan sangat menyukai menjelajah dan selalu mengikuti lomba berkemah tingkat nasional maupun internasional. Aku bahkan pernah menerima undangan ke Jepang dari itu" Aku berbicara dengan angin kembali.
"Dan lihat lah, aku sudah tiba di Jepang kembali. Namun, di zaman yang sangat berbeda, tak apa, aku merasa sangat amat senang bisa berada di sini"
Srek
Srek
Suara gesekan sesuatu dengan daun yang berada tepat di atas tanah, wah seperti nya benar. Ada seorang iblis menghampiri kami, tangkapan yang luar biasa."Makanan ku datang bersama peliharaan kesayangannya, aku akan memakan dua sekaligus kah ini?" Ucap nya keluar dari tempat persembunyiannya.
"Senang bertemu dengan mu, iblis jelek" Ucap ku dengan nada ramah namun sedikit menyakitkan.
"Apa?! Jelek kau bilang, apakah mata mu bekerja dengan baik?!" Oh astaga iblis, sungguh sangat menyenangkan.
"Ya, karena itu memang kenyataannya" Ketus ku seraya tertawa.
"DASAR KAU IBLIS YANG SANGAT JELEK, KAU PASTI LEMAH KARENA SUDAH MENGKHIANATINYA" Iblis itu berteriak seperti orang gila dan kerasukan.
Jujur saja, aku sangat malas menanggapi, jadi aku langsung saja mengeluarkan nicchirin ku secara perlahan lalu balik mendekatinya.
Sring
Srak
Ya, dengan mudah leher iblis itu terpotong lalu menjadi serpihan debu. Tepat sekali dengan matahari mulai menampakkan sinarnya, sangat cerah.Lihatlah ekspresi wajah iblis itu, dia terkejut kah aku bisa berada dengan nyaman dan bebas di bawah sinar matahari. "Aku iri padamu yang bisa hidup di bawah matahari, kalahkan dirinya kelak kau akan menjadi pahlawan bagi kami yang terpaksa"
Apa dia bilang, terpaksa? Dan pahlawan bagi mereka? Astaga apakah beberapa dari mereka terpaksa, ini suatu kabar yang baru bagi ku.
"Terimakasih sudah menjadi iri bagi diriku yang tak sempurna, bye bye" Ucap ku dengan senyuman, terlihat dari matanya, iblis itu tersenyum sebelum benar-benar menghilang.
Lepas itu, aku dan Si Hitam saling tatap. Kami berdua masih sedikit terkejut dengan perkataan iblis yang kami bunuh, benar, Si Hitam bisa mendengarnya, bahkan aku bisa berbicara padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KNY X MALE OC
FanficHalo, ini adalah karya pertama dari Agaras. Jangan lupa untuk di vote jika kalian menyukai dan meninggalkan komentar di beberapa bab sebagai respon atau pendapat kalian tentang book ini. selamat membaca, readers! -Sagara