Diana Samira Eliana seorang gadis SMA yang merupakan pacar dari Dimas Alva Nugraha seorang putra dari keluarga kaya raya yang memiliki pengaruh besar di ibukota, tidak mendapat restu dari orang tua Dimas membuat hubungan mereka penuh dengan masalah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kebahagiaan ku cuma satu yaitu melihatmu tersenyum"
•|HAPPY READING|•
Mine <3
Sebelum pulang ke taman Belakang sekolah ada yang Pengen aku sampaikan
Setelah tiga hari menghilang akhirnya Dimas menunjukkan keberadaan yang berarti di masih hidup, pesan itu berhasil membuat Diana tersenyum selama seharian ini kalau boleh jujur rasa rindunya sudah berada pada level maksimal saat ini, dia sangat ingin memeluk Dimas sekarang.
"Bilal aku duluan ya" pamit Diana sebelum keluar dari kelas Bilal yang melihat itu hanya mengangguk lalu tersenyum.
Saat melewati lorong sekolah senyuman Diana terus terukir di wajahnya, entah apa yang akan Dimas lakukan padanya memberikan pelukan atau hadiah? Apapun itu pasti sangat menyenangkan.
Senyum Diana semakin mengembang saat melihat pria yang dia cintai itu sudah berdiri menunggunya di sana dengan cepat Diana berlari menghampirinya dan memeluk pria tersebut.
"Kamu kemana aja aku kangen tau, aku takut kamu kenapa-napa lain kali kabari aku dulu kalau mau pergi" ucap Diana sembari mengeratkan pelukannya.
"Maaf Din" ucap Dimas pelan kemudian melepaskan pelukan Diana membuat gadis itu kebingungan sendiri.
"Aku mau kita putus" ucap Dimas yakin dan tegas.
Diam tak ada jawaban dari Diana, ia hanya berdiri di depan Dimas menatapnya sayu dan berharap kalau ucapnya tadi hanya candaan.
"Ngk lucu Dimas" Diana tersenyum sembari menggenggam lengan pria di depannya itu.
"Aku serius Din, aku mau -"
"Kenapa? Aku salah apa?" Perlahan air mata Diana mulai berjatuhan.
"Kamu ngk salah apapun hubungan kita aja yang ngk bener" ucapan Dimas ini membuat tangisan Diana semakin menjadi.
"Dari awal aku ngk pernah suka sama kamu, kamu cuma jadi bahan taruhan antara aku sama temen-temenku" Dimas menatap Diana tanpa tatapan iba sedikit pun.
"Bohong! Kamu ngk mungkin kayak gitu! Aku mohon kalau ada masalah kita bicarain baik-baik jangan kaya gini Dimas" Diana menyeka air matanya yang terus mengalir.
"Diana sadar, seharusnya kamu mikir masa iya aku bisa jatuh cinta sama orang sesederhana kamu dan -"
"Cukup Dimas berhenti buat aku supaya benci kamu" bukannya berhenti Dimas malah kembali melanjutkan ucapannya.
"Kamu ngk akan pernah pantes untuk menjadi pasangan calon pemimpin perusahaan besar Dian -"
![BILAL |[•YANG JUNGWON•]|](https://img.wattpad.com/cover/334193583-64-k147040.jpg)