Octagon 3 - 08 : Raga Sakit, Akal Hilang

328 34 63
                                    

"Besok The Overload kumpul semua kecuali Hongjoong, buat konferensi pers. Sekarang kita diminta check out sama Hajoon, lalu kumpul di rumah, tapi dia belum bisa ketemu kita. Katanya, masih hectic di Checkmate."

Penjelasan dari Younghoon membuat seluruhnya mengangguk, bahkan dari mereka yang bukan bagian dari The Overload. Tetapi jelasnya, mereka-empat anggota The Overload, seluruh Hunters, dan anak rumah tersisa, kecuali Lino yang akan pergi mengantar kedua orang tua Seonghwa ke ibukota, tak naik ambulans bersama-sedang berkumpul bersama di restoran penginapan yang mereka tinggali, setelah Ayah dan Ibu Hongjoong, memberikan satu kepastian.

Hongjoong akan dipindahkan malam ini juga, beserta Nagyung. Kebetulan Saerom bilang, dirinya sudah mampu dan tak perlu dirawat, hanya merasa lemas.

Juga Seonghwa, di rumah sakit sama.

Selanjutnya, Woobin akan menemui mereka lagi, katanya. Jadi, seluruhnya diminta untuk tak menghawatirkan apapun.

"Kita semua gak perlu ikut ke rumah sakit, biarin cuma orang tua Hongjoong dan Seonghwa dulu aja." San memberikan sarannya di sana. "Besok, baru bisa ke sana. Gantian. Biar orang tua mereka bisa istirahat. Sekalian beresin rumah, biar bisa nginap juga, apalagi orang tuanya Seonghwa."

"Lebih baik gitu." Yunho langsung menimpali. "Urusan pindah rumah tahan dulu. Kita masih punya waktu sampai akhir bulan buat putus sewanya."

"Besok konfirmasi apa?" Mingi bertanya tipis. "Yang Yunho dan Juyeon lakuin belum cukup?"

Juyeon melirik Yunho sekilas mengingat yang semalam mereka lakukan. "Yang gue sama Yunho klarifikasi cuma tentang Hongjoong baik-baik aja dan dalam penanganan tepat. Tapi Hajoon memang minta kita sembunyiin bahwa Hongjoong jatuh ke dalam kolam renang."

"Mereka maunya publik mikir Hongjoong jatuh ke tanah?" Kino, dan pihak Hunters yang lain yang sudah mengetahui informasi sama dengan yang lainnya, memastikan. "Justru logikanya parah dong. Hongjoong bisa patah tulang, bisa bocor kepala."

"Hajoon bilang itu suruhan lingkaran dalam." Yunho menjawab, sebelum tersadar, menatap ke arah Kino, Yuto Gangga Respati dan Byounggon Raka Sigit dengan kepanikan. "Bentar... kalian tuh sebenernya udah pernah dikasih tau Hongjoong atau belum...?"

"Secara garis besar doang." Kino yang menjawab, lalu mengedik pada Hyunjae. "Selebihnya, anak ini yang bocorin. Tapi gak lengkap juga, katanya tanyain Hongjoong aja. Ya, mau gimana lagi, kamia juga terlalu percaya sama Hongjoong, jadi paham, ini seberat yang bisa terlihat."

"Ini kita gak akan dibunuh karena bocor... 'kan?" Wooyoung memastikan.

Juyeon mendesah pelan lalu menggeleng. "Kayaknya gak akan. Yang penting diem sekarang, jangan lanjut. Cari aman."

"Oke, pokoknya besok kita harus klarifikasi dan konfirmasi keadaan lagi." Younghoon mengambil alih kembali, sekilas melirik ke arah Hyunjae. "Pihak sana maunya, Hongjoong jatuh, dan celaka. Udah."

"Tapi bukannya banyak saksi saat kejadian...?" Yeosang berbisik bertanya.

Juyeon mengangguk untuknya. "Ya, tapi yang kita bisa lakuin cuma nurut karena pasti ada orang-orang yang beresin semua ini. Pokoknya lakuin aja. Ovu ngelakuin tugasnya, kalian cuma jenguk dan jaga aja. Om Woobin juga tadi mastiin, informasinya gak akan bocor tentang di mana rumah sakit Hongjoong dirawat setelah ini. Ya, kuta berharap aja gak bocor lagi."

"Benar." San mulai berdiri di posisi duduknya, melihat seluruhnya, lalu menarik napas panjang. "Berhubung Kak Jennie gak ada, buat pulang sama anak Venom yang lain, cuma kita di sini, 'kan? Langsung aja ke rumah. Kalaupun ada obrolan, lebih aman di sana."

Wooyoung, yang sedikit masih punya dendam karena kamera tersembunyi, menggerutu kecil. "Aman sih aman... karena satu pihak. Tapi tetap aja..."

Hal itu membuat San agak terkekeh, lalu berjalan mendekat padanya. "Ayo, nanti temani gue nyetir di samping, ya?"

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang