Maaf ya para pembaca, cerita ini cuma ganti judul aja kok.
Hapread!!
***
Prim menatap lurus ke luar jendela, sampai selarut ini ia masih tidak bisa tidur. Kepalanya di penuhi oleh kakak nya, di mana kakak nya sekarang."Prim"
Panggil seseorang dari balik punggungnya membuat lamunan wanita kecil itu membuyar.
"Ayo tidur, ini sudah terlalu malam"
"Tapi kak gun, kak new kenapa masih belum balik? Prim mau tunggu kak new aja"
Gun menggelengkan kepalanya menolak. "New sedang bekerja prim. Mungkin dia akan pulang lebih larut lagi. Jika kau tidak tidur, dia akan sangat sedih, sudahlah ia lelah bekerja, dan sekarang adiknya tak mau tidur" ucap gun lembut,
Wajah prim menjadi sendu mendengar ucapan gun barusan. Ia jadi merasa bersalah. Kakak nya sekarang pasti sedang bekerja mati matian untuknya, dan sekarang malah berulah seperti ini. Prim menangis.
"M maafkan aku kak, aku hanya merindukan kak new, aku akan segera tidur sekarang"
Gun tersenyum dan mengangguk. Ia menghapus air mata prim lalu memeluk gadis kecil itu.
"Dimana kau new" batinnya sembari menahan tangis nya dalam pelukan prim.*
Gun menutup pintu kamar prim dari luar, ia menghela nafasnya lega, akhirnya prim tidur juga.
Tak lama gun menerima panggilan di ponselnya, ia melihat nomor seseorang di sana yang kontak nya tidak ia simpan.
Tak berlama lama ia mengangkat telpon tersebut."Halo, siapa ini?"
"gun?"
"I... Iya aku"
"New gun..... New....."
"Ha? New? Kenapa new? Siapa ini?"
"Mild, aku mild..."
"Ah kak mild, dimana new kak? Kenapa suara kakak terdengar seperti itu? Apa yg terjadi cepat katakan" ucap gun panik, tapi ia tak lupa mengecilkan suaranya agar tak terdengar oleh prim.
.
.
.
.
."hiks....
Kenapa kak mild biarkan new bertindak begini?" gun menangis sedih.Mild tak menjelaskan melalui telpon. Ia meminta gun untuk datang dan mendengarkan semuanya yang terjadi tentang new. Gun sebenarnya dengan sangat berat hati menerimanya. Tapi karna ini bersangkutan dengan sahabat nya. ia tak bisa menolak harus pergi menemui mild.
"A aku tidak mengizinkan nya gun. Dia sendiri yang mengambil keputusan. Dan sekarang aku tidak tau dengan siapa dan lagi apa dia sekarang. Pria yang membelinya juga sangat jarang ke sini, aku tidak kenal dia" jelas mild pada gun
Gun menggelengkan kepalanya, "ini semua salahmu kak!" kesalnya, tak seharus nya kau diam saat itu semua terjadi!" gun menunjuk mild
"Sekarang apa? Apa yg harus kita lakukan ha?!" sambung nya lagi.
Mild menunduk, mungkin gun benar. Karna jika dengan keras ia menolak new di tawar, bisa saja sekarang new ada bersama mereka, tidak denga orang lain.
"Ini memang salahku" gumamnya pelan.
Drett
Gun tersentak, ia merogoh sakunya yang bergetar. Mengambil ponsel dari dalamnya. Ia membaca panggilan masuk itu dari siapa.
Matanya membulat, "aa aku harus pulangg sekarang" ucapnya cepat."Gun tunggu"
"Ada apa?"
"Kita harus melakukan sesuatu. Ini ponsel milik new, kau tolong bawakan"

KAMU SEDANG MEMBACA
BATAS WAKTU
Short StoryCerita ini mengangkat tema tentang bagaimana waktu menjadi sebuah tantangan besar bagi kehidupan manusia. Seorang NEW berjuang menghadapi tenggat waktu yang begitu cepat dan semakin dekat, baik itu terkait dengan pekerjaan, hubungan, keluarga atau i...