Deru langkah kecil terdengar di lantai tertinggi gedung itu, terlihat tangan putih itu saling menggegam erat beradu jari satu sama lain untuk mengalihkan kegelisahan sang empunya.
Tetesan keringat mulai berjantuhan di antara rambut coklat pria malang yang sedang ketakutan itu. Gertakan gigi mulai terdengar kencang kala langkah mungilnya semakin mendekati pintu ruangan terbesar gedung tempat iya bekerja. Ruangan petinggi kantornya.
Ketika langkahnya mulai mendekati pintu ruangan, tarikan nafas panjang terdengar dan hembusan keras mencoba untuk menenangkannya.
"Bisa, kau pasti bisa melewatinya, Kim Jaejoong", bisik pria berkulit putih seraya menggepalkan tangannya.
Perlahan tapi pasti, tangannya berayun ngetuk pintu besar nan kokoh.
"Masuk".
Suara berat terdengar kencang menambah kegugupan Kim Jaejoog. Perlahan tapi pasti Jaejoong membuka pintu ruangan tersebut dan melangkahkan kakinya hingga mendekati seorang pria yang sedang duduk disinggah sananya.
"Duduk". Titah pria tersebut.
Jung Yunho, pria berkulit tan dengan mata tajam meletakan bolpoin dalam genggamannya dan mengalihkan pandangannya pada pria dihadapannya.
Sedikit gemetar Kim Jaejoong membungkukan badannya sebentar lalu menduduki kursi tepat di depan Jung Yunho.
"Kau tau mengapa aku memanggilmu sekarang?", Yunho menatap mata Jaejoong tajam seraya menaikan satu alisnya. Bertanya tanpa basa-basi.
Jaejoong menggigit sedikit ujung bibirnya yang kaku lalu memandang Atasannya. Jung Yunho. Pemilik J.T Corp yang berkelut pada bidang advertisement. Pria paling tegas di gedung ini.
"U—untuk kerja sama dengan A.A company, kami sudah mendapatkan deal sesuai permintaan dan rate yang telah di tentukan Direktur Jung", Jawab Jaejoong ragu, menerka-nera tujuan dari pertanyaan Yunho.
"Bukan, bukan itu yang kumaksud". Yunho mengerutkan kedua alisnya mendengar jawaban semu yang tak diinginkannya.
"A— Tim kami sedang berencana mengakuisisi perusahaan B.C untuk kerjasama mengiklankan produk terbarunya Direktur Jung".
Jari Jaejoong semakin bergulat satu sama lain melihat reaksi atasannya.
"Huh."
Dengusan keras Yunho terdengar tajam di ruangan besar nan sunyi itu. Tanganya meraih beberapa helai keras yang ada di sampingnya dan melemparkannya di hadapan Jaejoong.
"Lihat!"
Mata Yunho memaksa Jaejoong untuk melihat uraian angka yang tercetak diatas helaian kertas.
"Kau berjanji untuk mencapai targetmu 200% dalam waktu enam, ini sudah bulan ke delapan dan pencapaianmu belum sampai 200, bahkan 150 pun belum sampai, apa yang kau kerjakan selama ini?!", deru Yunho panjang setengah menaikkan suaranya.
"Kau berjanji di atas Surat itu, bahwa Kau dan Timmu akan mencapai angka yang telah kalian tentukan dan sekarang aku menagih janjimu."
Mata Yunho menatap tajam Jaejoong yang tertunduk takut.
"Jika kau tidak bisa berkomitmen akan apa yang telah kau janjikan, tarik label managermu, kau tidak pantas untuk menyandangnya!", deru Yunho kian memanas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love me Right
RomanceA simple romance story bout YJ. "If you really love me, love me in the right way". #yunjae