Suzy diantar Jungsoo menuju Seoul dengan menggunakan mobil pick up yang biasa digunakannya untuk bekerja. Selama perjalanan Suzy hanya melamun membayangkan bagaimana pria yang dijodohkan dengannya, namun saat setengah dari perjalanan mobil pick up mereka tiba-tiba mogok.
"Ada apa ini?" Tanya Jungsoo yang mulai panik pada dirinya sendiri saat mobil pick upnya mulai macet dan mati.
Jungsoo keluar dari kemudi dan melihat mesin mobil pick upnya yang mengeluarkan asap. Mencoba membenahi dan menstaternya namun tidak berhasil.
"Ada apa paman? Kenapa dengan mobilnya?" Tanya Suzy yang sadar dari lamunannya.
"Sepertinya mogok. Padahal semalam sudah aku cek baik-baik saja." Jawab Jungsoo menghela napasnya sambil mencoba menghubungi temannya yang bisa dihubungi.
"Apa masih jauh?" Tanya Suzy lagi.
"Seoul itu jauh. Kita masih setengah perjalanan. Masih 2 jam lagi untuk sampai." Jawab Jungsoo yang terus menghubungi temannya namun belum ada yang menjawab.
"Aku naik bus saja, paman."
"Apa kau yakin?"
"Iya, aku sudah besar pasti tidak kesasar. Aku bisa tanya orang alamat sahabat kakek ketika diSeoul."
"Baiklah. Paman akan bantu carikan tumpangan sampai dihalte menuju Seoul."
Jungsoopun mencegat kendaran yang lewat untuk Suzy. Namun hanya mobil pick up yang membawa ayam untuk dijual dikota yang bersedia memberinya tumpangan. Akhirnya mau tidak mau Suzy mau yang penting sampai diSeoul.
"Hati-hati, jangan sampai kesasar disana. Telp orang rumah jika kau menemui kesulitan." Ucap Jungsoo saat mobil yang ditumpangi Suzy sudah mulai berjalan.
"Terima kasih paman. Aku pasti menemukan pria itu sesuai harapan kakek." Teriak Suzy saat mobil tumpangannya berjalan menjauhi sang paman.
"Semangat!" Teriak Jungsoo untuk mengantar keponakannya yang semakin menjauh.
**
Suzy sampai pukul 11 siang, Suzy turun dikawasan perumahan elit karena orang baik yang memberinya tumpangan menurunkan Suzy disana. Suzy memencet bel dengan takut karena rumah dikota sangat berbeda dengan desanya.
"Cari siapa?" Tanya suara dari dalam layar didepan Suzy.
"Apa benar ini rumah tuan Kim Sangjoon? Saya mencarinya." Tanya Suzy membalas pertanyaan suara dari layar depannya.
Ceklek.
Pintu terbuka menampilkan wanita muda yang sepertinya bekerja dirumah besar. Wanita itu menatap Suzy terkejut karena penampilan Suzy yang norak sekali. Bibir hitam, alis hitam dan eye shadow yang berwarna warni."Nona..." Panggil Suzy kepada wanita muda yang membuka pintu.
"Ah iya." Jawab wanita muda itu setelah meredakan shocknya melihat Suzy.
"Apa benar ini rumah tuan Kim Sangjoon?" Tanya Suzy celingak celinguk.
"Tuan kim Sangjoon sudah pindah, ini rumah putranya Kim Hwanhee. Tapi semua sedang tidak ada dirumah." Jawab sang pembantu.
"Kalau Kim Myungsoo dimana?"
"Tuan muda tidak tinggal disini. Anda siapa nona? Dia tinggal diapartemennya yang dekat kantornya. Kenapa anda mencari keluarga Kim, nona?"
"Saya ini calon istri Kim Myungsoo dari Gwangju." Ucapan Suzy membuat wanita muda tersebut semakin shock dan melihat Suzy berulang kali dari atas bawah.
"Calon istri? Anda pasti penipu. Sana pergi atau saya laporkan polisi." Ucap wanita itu mendorong Suzy menjauhi rumah majikannya.
"Nona, saya serius. Saya membawa surat perjajian tuan Kim Sangjoon dengan kakek saya." Ucap Suzy menunjukkan surat usang kakeknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Who's The Mate - Myungzy ✓
RomanceHanya berbekal surat perjanjian perjodohan dari kakeknya. Suzy nekat pergi dari Gwangju ke Seoul untuk menjemput pria yang dijodohkan dengannya. Akankah Suzy berhasil jika dia hanya tahu namanya saja, tanpa tahu rupa dari pria itu. Penasaran? Simak...