Sabtu sore
Icha dan satria seperti biasa sedang duduk duduk di balkon kamar icha, melihat mobil dan motor banyak orang berlalu lalang, mulai dari mobil pribadi dengan pemiliknya dari yang baru pulang bekerja, motor motor anak-anak yang kebanyakan batu pulang dari tempat les dan beberapa otang yang menikmati sore akhir pekan dengan menyusuri sekitar perumahan dengan berjalan kaki. Ada satu lagi, seorang pedagang bakso langganan icha yang sedang sibuk melayani pembeli di samping rumah icha
"Bang beli bakso teu ?"
Satria sebenarnya malas sekali, dia kapar tapi mager. Namun sejak kejadian kemarin satria selalu menuruti apa kemauan adiknya itu, ia tak mau di marahi oleh kedua orang tuanya
"Ishhhh abang terpaksa itu " icha hampir merajuk, jika satria tak cepat cepat bangkit dari duduknya dan bergegas menggandeng icha yang kedua bibirnya sudah manyun
"Siapa bilang, abang ngga terpaksa kok. Ayok beli bakso"
Akhirnya mereka turun ke bawah mengambil mangkuk dan segera munuju halaman rumah
"Mang beli ya ! " teriak icha dari gerbang. Mang udin hanya mengangguk dan lanjut membuat pesanan terakhir pembeli di depan samping rumah icha
Setelah menunggu beberapa menit. Mang udin menghampiri rumah icha dan satria dengan gerobak baksonya
"Seperti biasa ya mang " icha memang sudah langganan dengan bakso mang udin sampai sampai mang udin hafal dengan selera Icha dan juga satria
"Sudah siap " ujar mang udin meletakkan dua mangkuk bakso di atas meja karena posisinya mereka sedang duduk di meja teras rumah
"Terimakasih amang"
"Sama-Sama neng"
"ini mang uangnya " satria memberikan selembar uang lima puluh ribu dan di terima oleh mang udin
"Berarti kembali tiga puluh"
"Ngga usah mang, buat amang aja "
"Beneran neng ?" Mang udin sedikit terkejut
"Iya "
"Makasih ya neng mas, kalau gitu saya lanjut keliling ya "
"Iya mang hati-hati ya "
"Siap neng " mang udin berlalu dan keduanya mulai menikmati bakso di mangkuk masing-masing
"Bang "
"Hmmmmmm"
"Inget cowok yang waktu itu ke sini ngga ?"
"Siapa? "
"Zergan "
"Ohhh kenapa ?" Satria meletakkan sendoknya dan mulai fokus dengan adiknya
"Tadi pagi chat gue,katanya ngajak nge date nanti malem bileh ngga ?"
"Kemana ?"
"Batavia cafe, boleh ngga ? Tapi kalo boleh lo harus ikut"
"Kok gitu "
"Gue belum kenal jauh sama dia, jadi buat jaga jaga aja "
Satria tampak berpikir, adiknya sudah bisa berpikir sedewasa itu. Toh lagi pula satria juga khawatir jika icha hanya pergi berdua dengan pria yang belum dirinya kenal
"Boleh sih, tapi gue ajak anak rioter sekalian "
"Easy sih . Gue ngga apa-apa "
"Gue liat liat kayaknya tub cowok suka sama lo,kita liat seberapa dia humble nerima lo yang di lindungin lima cowok dan ngga nge judge lo macem-macem"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear R °Ryan,Raisa Dan Rioter°
Novela Juvenil"Ngga perlu di publish,cha.yang penting intinya gue sayang sama lo" (RYAN DEWA ARYADICTA) "Lo emang bukan kim seok jin nya gue,tapi lo adalah min yoongi dan park jimin yang menyatu dalam satu raga bernama Ryan.BTW lo cakep juga sih" (RAISA AURA NATA...