Octagon 3 - 13 : Ruang Tengah, Jalan Tengah

316 36 48
                                    

Malam hari.

Yang membuat saran adalah Younghoon dan Juyeon, yang bahkan bukan penghuni asli rumah, tetapi mereka merasa berperan untuk membantu, sebagai yang tertua tersisa. Dikarenakan penghuni asli rumah yang tertua adalah Hongjoong dan Seonghwa, yang mana keduanya, masih berada di rumah sakit.

Walau yakin sekali, Hongjoong bisa keluar kapan saja dari sana.

Hanya ada mereka berdelapan di sana. Duduk diam, masing-masing khawatir karena keadaan ini masih abu, walau Hajoon sudah memberi tahu untuk ikuti alur, karena mereka tak perlu membereskannya sendiri di saat ada pihak luar terlibat. Ya, pihak besar sebenarnya.

Sejauh ini yang terasa adalah pergerakan dari lingkaran dalam, secara tak terduga. Padahal yang dibunuh adalah seseorang di bawah Nama Aman. Bahkan yang terhitung sial adalah pihak dari mereka.

Namun, dari keluarga Hongjoong sepertinya tak ada. Selain hanya untuk menyelamatkan Hongjoong dan Nagyung, menyatukannya bersama Seonghwa, lalu seperti ini. Tak ada lagi.

Belum terlihat bantuan, walau sebenarnya tak apa. Lantaran, seluruh bantuan lingkaran dalam yang terasa pun, justru menguntungkan. Bahkan sejalan, dengan seluruh pihak Hongjoong.

Jadi... bagaimana?

"Kita semua di sini ada di bagian lingkaran dalam dan Nama Aman, jelas sekali." Younghoon membuka, merasa harus mengatur keadaan di ruang tengah itu. "Sorry kalau gue ngomong; gue harus gantiin Hongjoong di sini tapi kalian sendiri dengar dari konferensi pers atau seenggaknya yang tadi udah Juyeon jabarin, kalau kejadiannya harus seperti yang lingkaran dalam minta. Guna menyelamatkan Hongjoong dan Nagyung, dan menjauhkan keadaan dari posisi Soobin."

Mendengar itu, Mingi agak menunduk.

Younghoon melihatnya, tetapi memilih untuk melanjutkan. "Kita harus tinggal satu rumah, di mana gue dan Juyeon berharap lo semua gak keberatan karena kami masuk satu rumah dengan kalian. Tapi untuk jaga-jaga keadaan, apalagi kami berdua termasuk Ovu dan Juyeon lingkaran dalam."

Saat itu, San membalas pelan—lesu dan tak bersemangat—sembari melirik Yunho. "Ya, Om Woobin pun tadi minta demikian. Kita pindah besok pagi, mulai bawa seluruh barang. Nanti gue sama Wooyoung yang ketemu pemilik rumah. Yang lainnya sama Yunho. Sekalian kita juga harus ganti beberapa barang asli yang rusak."

"Untuk masalah itu, gimana San...?" Yeosang bertanya.

San masih menjawab dengan nada lurus, tetapi menempatkan dirinya untuk menatap Yeosang yang duduk di samping Juyeon. "Nanti gue yang bilang kok, semoga mau diganti uang bukan dengan barang yang sama—karena kita gak tau dan terlalu gak punya tenaga buat nyarinya. Tenang aja lagian, yang punya rumah ini temannya bokap gue kok."

"Oh, selama ini...?" tanya Jongho penasaran.

Wooyoung yang mengangguk. "Makanya gue sama San doang yang urusin nyari rumah. Soalnya, kenalan orang tuanya San kan sama-sama jual-beli properti dan di bidang itu."

"Mungkin ada biaya kasihan ditinggal sendiri di dunia, hehe." San menertawakan dirinya sendiri, sebelum kembali serius. "Pokoknya kita pindah aja, gak usah nunggu akhir bulan. Toh nanti, Hongjoong butuh privasi dari media, dan berhubung rumah Yunho gede, juga bokap Yunho ternyata teman bokapnya Hongjoong, jadi ya udah."

"Hah?" Yunho tergelak sendirian.

Beberapa anggota The Overload lain belum mengetahuinya juga, sedangkan mereka, yang sebelumnya di bukit, hanya menarik napas pelan.

Wooyoung mengambil alih. "Om-nya si Hongjoong bilang kalau bokap Hongjoong sama Yunho saling kenal."

"Loh, anjir, kejadian." Younghoon melirik Yunho lalu sedikit terkekeh. "Gue tanya juga anjir, ke bokap gue. Tiba-tiba kenal sama bokapnya Hongjoong juga, gimana."

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang