Sekiranya, itu adalah pukul sebelas malam, di mana di lantai utama rumah tersebut, sudah banyak barang-barang yang disusun rapi di dalam dus. Sengaja ditempatkan di bagian tengah rumah, agar esok lebih mudah untuk membawanya. Selagi yang lain juga masih mengurus barang-barang dan perabotan lainnya, memilih untuk terus melakukannya, setidaknya sampai jam dua pagi, jika belum selesai.
Itu adalah niat mereka.
Pintu utama sengaja dibuka, agar bisa lebih mudah untuk mengeluarkan debu, dan tak membuat pengap.
Namun, tetap saja, hal itu tak terduga.
Benar-benar tak terduga, ketika seseorang masuk ke dalam rumah dari arah luar, dengan balutan jaket dan juga celana santai. Juga membawa sebuah paper bag besar, entah berisi apa saja, selain buket bunga matahari di dalamnya yang terlihat.
Beberapa sedang ada di lantai dua, jadi mereka tak tahu. Tetapi mereka yang berada di lantai satu, tepatnya San, Mingi, Yunho dan Younghoon, terkejut bukan main, ketika mendapati sosok tersebut, berjalan mendekat dan menarik perhatian mereka.
"Anjing, lo kok di sini sih?" Younghoon tak bisa menahan diri untuk tak berucap kasar, langsung mendekat, pada Hongjoong—yang datang itu. "Lo kabur dari rumah sakit atau gimana?"
Juyeon dan Jongho yang bekerja sama membawa satu dus besar dari lantai dua, terhenti di tangga—ikut terkejut juga melihatnya.
Sedangkan lelaki yang menurunkan kupluk jaket dari kepalanya itu, hanya mengedik pelan, membalas. "Dianterin anak Hunters sama nyokap."
"Ya, tapi—" Younghoon menahan kalimat sendiri, sebelum memutar mata dan berbalik. "Buat lo aja, Gi, si Hongjoong. Gue gak mau urusin."
"Goblok!" Juyeon berseru dari posisinya. "Eh, kontol, ngapain lo pulang?!"
Hongjoong memasukan kedua tangan ke dalam saku jaket—terlihat baru—lalu mengedikan bahu. "Beresin barang gue lah. Lo tau gue anti kalau barang gue dipegang orang tanpa izin."
Hal itu membuat Juyeon kembali berjalan dengan Jongho, menuruni tangga, sambil mengumpat lagi. "Demi Tuhan, lo gak bisa sekali aja, gak usah mau ngatur ini-itu? Nurut aja, kenapa sih?"
Hongjoong tak menjawab.
Jongho yang menghela napasnya. "Waktu masa Wonderock aja malah kayak gini, 'kan?"
Dari atas, Wooyoung dan Yeosang baru selesai dengan pekerjaan mereka, dengan membawa dus di tangan masing-masing. Sama terkejutnya melihat kedatangan Hongjoong di sana.
"Astaga! Lo ngapain di sini?!" Wooyoung berteriak kesal, membuatnya berlari cepat menuruni tangga.
Hal itu langsung membuat San mendekat dan hampir marah. "Jangan lari-lari."
"Ya, habisnya—!" Wooyoung mencari alasan, sambil menaruh dus saat sampai di bawah, lalu bergegas mendekat. "Ngapain sih lo balik sekarang? Tangan lo basah jahitan gitu, lo pikir bisa bantu apa?!"
Hongjoong mengabaikannya.
Karenanya, Wooyoung mendengus, lalu melirik San sekilas. "Lo kalau mau nyebelin mending balik rumah sakit."
Takutkan ada pertengkaran, Mingi perlahan mendekat ke arahnya. "Hongjoong, terus anak Hunters sama nyokap lo ke mana?"
"Ada Hyunjae?" Younghoon ikut bertanya.
Hongjoong melirik sekilas ke arah pintu, lalu menggeleng. "Cuma Yuto sama Byounggon. Sekarang mereka sama nyokap ke apartemen Nagyung."
"Loh, Nagyung juga balik?" Penasaran, Jongho ikut mendekat.
"Gak, mau jemput Saerom." Hongjoong tersenyum sekilas pada Jongho. "Nyokap pengennya Saerom dijagain anak Hunters, soalnya nyokap juga udah percaya mereka sejak zaman SMA dulu. Rencananya sih, Nagyung mau dibawa balik ke Kolenmijn."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1
Hayran KurguTHE FINAL OF THE TRILOGY. Starts : April 1st, 2023