Pagi yang cerah di suatu tempat di dalam hutan tempat banyak anak anak di bawah umur yang di taruh di satu ruangan berukuran 6×2 meter.
di sana ada sekitar 25 anak yang tentunya pengap karna terlalu banyak yang tinggal di situ kami bahkan tidur di atas kardus bekas tipis dan selimut tipis yang kotor.
disini yang paling dewasa berusia 15 tahun bernama Mark dan yang paling kecil di sini JiSung umurnya baru 5 tahun dan dia di sini sejak umurnya 6 bulan karna tidak di inginkan oleh ibunya dan aku na jaemin aku hanya lebih muda 1 tahun dari umur Mark yaitu 14.
Dan ibunya jaemin adalah jalang di salah satu bar dan jaemin adalah anak dari orang yang menyewa ibunya.
Di tempat di mana jaemin di kurung beserta 24 anak lainnya itu di jaga sangat ketat karna dulu ada seorang anak yang nekat kabur karna tidak kuat lagi tinggal di ruangan ini.
awalnya memang penjaganya hanya ada di depan pagar saja dan anak itu memanjat dinding pagar belakang tempat itu dan awalnya memang tidak ada yang tahu hanya anak anak di dalam ruangan itulah yang tau.
namun saat seseorang yang jaemin dan anak anak lain yakini itu ada lah bos di sini mengecek jumlah anak di dalam ruangan tersebut dan ada 1 orang.
yang menghilang dan keesokan harinya ada sekitar lebih dari 100 orang di daerah tempat itu dan tempatnya berbeda beda ada yang di sekitar tembok belakang bahkan di dalam ruangan sesak itu.
Tapi mungkin hari ini memang sedang tidak beruntung atau malah sial saat sedang tertidur lelap tiba tiba jaemin di kejutkan dengan seorang penjaga yang menyeret tubuh kecilnya.
Perasaan jaemin tidak enak dan jaemin memberontak "tidak lepaskan aku" namun penjaga itu malah mengangkat kerah bajunya yang lusuh dan sedikit diangkat.
karena jika di hitung terakhir kali ia mengganti baju itu sekitar 2 tahun yang lalu dan ini pun ia bertukar pada Mark.
dan jaemin sekarang ini sangat takut dirinya hanya pasrah jika memang ini terakhir kali nya ia melihat dunia, dia sudah ikhlas.
karena jika jaemin lihat orang yang habis di bawa keluar dari ruangan ini saat kembali ke ruangan ini lagi bebentukan tubuh dan wajahnya sudah tidak bisa utuh.
Pipinya lebam mungkin karna di tampar berkali-kali, banyak bekas cambukan di seluruh tubuhku pokoknya sangat mengenas kan seperti sehabis di siksa.
Tapi saat sudah sampai di sebuah ruangan yang seperti nya ini adalah studio foto dia tidak sama sekali di pukuli malah lebih parah.
Segini dulu, mangap kalo gak nyambung mau tes ombak dulu
TBC