chapter tiga puluh satu

4.1K 441 113
                                    


childhood menuju ending

aku bakal fokus namatin book ini dulu.

udah siap bilang "good bye" ke book ini kan??

**

"ndut... please jangan diemin aku lagi." mohon jihoon begitu prustasi. sudah dua hari hyunsuk tak ingin berbicara dengannya.

"aku lagi gak mau diganggu, tolong ngertiin aku." sahut hyunsuk.

hyunsuk melangkah ingin menjauh dari jihoon, tapi tangannya dicekal sehingga langkah hyunsuk terhenti.

"aku harus ngertiin kamu gimana lagi hm? aku udah sabar banget ngadepin kamu yang diemin aku kayak gini. aku selalu jelasin kalau kejadian itu cuma salah paham, tapi kamu sama sekali ga mau dengerin aku. kamu kenapa sih ndut? kamu ga percaya sama aku?" jihoon mulai mengeluarkan unek-uneknya.

"kamu egois hoon, coba kamu bayangin kalau kamu ada diposisi aku. pasti kamu bakal ngelakuin hal yang sama kan?" tanya hyunsuk penuh penekanan.

mata jihoon menajam, rahangnya juga ikut mengeras.

"lo bilang gue egois? sadar! lo lebih egois daripada gue. lo selalu kabur dari masalah, lo bahkan ga mau nyahutin ucapan gue. bisa ngaca gak?!" jihoon sedikit tersulut emosi.

"lepasin!" hyunsuk meringis kala cengkraman jihoon ditangannya semakin kencang. namun sepertinya jihoon tengah kerasukan, cowo tampan itu malah semakin mengeratkan cengkramannya.

"dengerin gue baik baik. gue ga pernah ada niat buat berpaling ke orang lain. gimana bisa gue berpaling kalau gue udah punya bidadari secantik lo? kenapa lo ga bisa percaya sama gue huh? apa selama ini perlakuan gue ke lo terlihat main main?. gue udah jelasin semuanya dengan berbagai cara, tapi lo seolah tuli. lo gak mau tau apapun tentang penjelasan gue." desis jihoon.

"disini seolah olah cuma gue yang berjuang, sifat lo yang kayak gini bikin gue ngerasa kalau lo ga butuhin gue lagi, suk." lanjut jihoon.

mata hyunsuk berkaca kaca, ia sangat takut jika jihoon mengucapkan kalimat..

"gue nyerah, sekarang terserah lo mau ngapain. gue ga peduli." ketakutan hyunsuk benar benar terjadi, kalimat yang tak pernah hyunsuk bayangkan akhirnya keluar dari mulut jihoon.

jihoon melepaskan cengkramannya ditangan hyunsuk lalu pergi begitu saja keluar dari kelas yang sepi.

***

"wadaww, anak sultan dateng. bau duitnya kecium sampe sini, bagi bagi dong duitnya" celutuk mark ketika melihat jihoon duduk disebelahnya.

"bacot!" ketus jihoon sensi.

mark mengangkat sebelah alisnya
"sensi amat anaknya papi suho, ada masalah apa bro?" tanya mark sebelum kembali menyuapkan sesendok batagor kedalam mulutnya.

"berantem sama hyunsuk" balas jihoon datar.

jeno yang lagi nyender dibahu yoshi cuma ketawa pelan.
"kenapa bisa berantem? pasti gara gara si anne kan??" tebak jeno.

jihoon yang males denger nama cewe itu cuma mendengus sembari mengangguk.

"oh iya, si hartono mana?" tanya jihoon yang tak melihat keberadaan haruto.

"dia katanya lagi ga mood ke kantin" balas yoshi.

ting!

jihoon salah fokus sama layar handphone mark yang menyala, cowo itu mengintip ke layar handphone mark.

[grup] YTTA : haruto: wkwk bener, si jihoon tolol banget. padahal kita cuma manfaatin duitnya
[grup] YTTA : haruto: mana bucin banget ke hyunsuk, pantes sering di manfaatin🤣

wajah jihoon memerah padam, teman-teman yang selama ini ia percaya ternyata diam diam membuat grup tanpa dirinya. rasanya begitu menyakitkan, hati jihoon tercabik cabik.

lantas jihoon lansung berdiri dari duduknya lalu menendang meja kantin sehingga meja itu berpindah tempat dan beberapa makanan yang ada diatas meja menjadi tumpah.

seluruh atensi murid kini hanya terfokus pada jihoon, mark, yoshi, dan jeno.

"emang anjing kalian semua! munafik! setelah ini gak usah nyapa gue lagi!. ga sudi gue temenan sama orang-orang bermuka dua dan gak tau diri." maki jihoon sebelum pergi meninggalkan kantin.

jihoon menelan pahitnya kekecewaan seorang diri. hatinya begitu sakit. setelah kehilangan hyunsuk, kini ia juga ikut kehilangan teman temannya. apakah memang sepedih ini rasanya kehilangan?

***

jihoon menatap nanar kearah hyunsuk yang tengah dibonceng oleh yoshi. jihoon cukup tau bahwa siang ini hyunsuk memilih pulang bersama yoshi.

dan fakta itu cukup menyakitkan.

"huft.." jihoon menghela nafas, ia menatap langit yang terasa cerah. keadaan langit siang ini sangat berbeda dengan perasaan hati jihoon yang mendung.

"halo ganteng!" sapa anne sambil menepuk bahu jihoon.

jihoon gamau menatap anne, jihoon tetap fokus pada langit.

"boleh nebeng ga? tadi HP gue kecebur di kolam ikan, jadi ga ada yang bisa jemput gue karna gue ga bisa nelfon siapapun." celutuk anne.

"gak!" tolak jihoon ketus.

anne bergelayut manja ditangan jihoon.
"ayolah ~ boleh ya?? yayayaaa??"

buru buru jihoon menepis tangan anne.
"ga tau malu banget ya lo?? setelah lo bikin hyunsuk jauhin gue, sekarang lo malah makin gatel ke gue. kalau mau gatel, cari om om hidung belang sana. jadi lonte sekalian!" ketus jihoon.

anne tersenyum
"gue ga mau jadi lonte. eh, mau deh, kalau lo pelanggannya" bisik anne.

"cewe sinting!" 

setelah itu jihoon lansung pergi meninggalkan anne yang mengerucutkan bibirnya sebal. anne tak habis pikir dengan kesetiaan jihoon. padahal sudah berkali kali anne menggoda jihoon, tapi jihoon sama sekali ga berpaling dari hyunsuk.

***

visualisasi anne

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


visualisasi anne.

T B C

childhood ; hoonsuk [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang