Selamat membaca.Los Angeles, California.
Dentingan suara gelas beradu diantara cahaya remang-remang bercampur tawa beberapa dari mereka yang sedang menyapa satu sama lain.
"Give me Attention Please.."
Suara serak seorang wanita menginterupsi di atas panggung kecil meminta perhatian. Seperti yang dikabarkan, ternyata wanita itu -Acel Oliver Keer turut hadir di dalam pesta ini. Para tamu yang hadir mengangkat gelas Champagne milik mereka masing-masing, memberikan tanda bahwa Wanita muda itu telah mendapatkan apa yang Ia mau.
"Dia Investor itu?" bisik Leif pada seorang Pria disebelahnya," Sangat berbeda dari yang kubayangkan." kali ini kembali memfokuskan pandangannya pada sosok wanita muda yang berdiri diatas panggung.
Hanya merasa Wanita muda dengan balutan Dress hitam selutut dengan
punggung terbuka itu terlalu mencolok diantara tamu yang lain. Rambut hitam yang sengaja Ia biarkan tergerai begitu saja, sesekali satu tangannya naik menyisiri rambutnya ke belakang lalu mulai kembali berbicara. Aura intimidasi yang Wanita itu berikan terasa sangat kuat, dari cara Ia menatap para tamu yang hadir lalu tersenyum kecil namun terkesan Ia tengah meremehkan oranglain.
"Yah..untuk seukuran Wanita yang gemar berinventasi Dia sangat cocok dijadikan Partner bisnis." Kata Dareen Abrial, kedua matanya tak lepas memandangi lekuk tubuh Wanita itu.
Seorang pejantan jelas tidak akan melewatkan pemandangan dihadapannya barang sedetik. Saat Wanita itu mengedipkan mata, berbicara tenang dengan pidato singkatnya, Dareen berani bertaruh Pria mana yang tidak merasa sesak dan tergoda saat melihat gerak-gerik Wanita itu?
Acel Oliver Keer--Dareen mengulang nama itu dikepalanya, mendesis pelan saat kedua matanya masih setia mengekori pergerakan Wanita muda itu turun dari panggung dengan gaya yang sangat anggun.
Menarik batinnya, selain mendapatkan Investor yang berani ikut dalam proyek yang la buat Dareen merasa Ia seakan tengah mendapatkan durian runtuh.
"Wajahnya terlalu Asia sedikit tidak cocok dengan namanya, Dia berasal darimana?" Leif kembali berbisik.
Mungkin saat ini Ia terdengar sedikit ragu, hanya saja bagi Leif - Dareen harus lebih berhati-hati untuk proyek ini.
Pesta ini, jelas bukan hanya sekedar pesta minum teh*. Sebagian dari tamu yang hadir adalah orang-orang penting di negara mereka masing-masing, kehadiran Wanita muda bernama Acel Oliver Keer itu cukup membuat Leif curiga.
Tidak biasanya Dareen - sahabatnya dengan mudah memperkenalkan orang baru diatas panggung hanya
karena la ikut berinventasi. Sumber utama dari proyek ini adalah negara-negara yang ingin memperkuat pertahanan wilayah mereka.
Lalu, Acel Oliver Keer bagaimana bisa la tahu dan masuk dalam proyek seperti ini.
Menurut apa yang dikatakan Dareen tentang si Nona Acel Oliver Keer, Wanita muda itu adalah pengusaha sukses yang memiliki hampir 20 cabang pusat perbelanjaan di beberapa negara Asia.
Kaya; Leif mengakui tentu saja Wanita itu sangat kaya apalagi Ia berani berinvestasi dalam jumlah besar pada Proyek ini. Hanya saja; terlalu aneh jika Ia berinventasi dalam proyek yang jelas bukanlah bidangnya.
"Indonesia.." sahut Dareen tak peduli, Pria itu bangkit dari kursinya lantas tersenyum saat Acel Oliver menghampiri meja mereka.
Ah~Leif tahu sekarang
alasannya. Pria berdarah dingin itu ternyata telah
terpikat dengan pesona Acel Oliver Keer.
"Anda tidak perlu sungkan untuk berdiri Mr.Dareen." ucap Acel dengan nada malu-malu, Darren hanya tersenyum sembari menggeser kursi disebelah untuk Wanita itu duduki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mystery (Delshel)
ActionLangsung baca aja Cerita ini hanya fiksi ya jangan dibawa ke real yah Maaf kalau typo