air mata yang berharga Dy;1

220 14 2
                                    

Broken


Dipagi hari yang cukup mendung ini telah menampilkan seorang anak yang sedang merenung di kamarnya

Entah apa yang ia lakukan....

"Kapan tuhan jemput gue" tanya si manis, doyoung

Ckelek.

Pintu terbuka dan menampilkan seorang manusia yang lebih tinggi dibandingkan doyoung

Ia adalah adeknya doyoung yang berumur 19 tahun

Namanya haruto Kim

"Hyung" panggil haruto

Doyoung mendongak kearah haruto dan berdehem pelan

"Ayok keluar, ruto bosen dirumah" ajak haruto

Doyoung melihat kearah jendela sebentar lalu memikirkan yang tadi haruto ucapkan

'ada gunanya gue sih, lagian dongo banget gue dengerin suara teriakan lemparan daru kamar sebelah' batin doyoung

Lalu doyoung melihat kearah haruto yang masih menatapnya

"Ayok, lu pake jaket ya" -doyoung

Haruto hanya mengangguk paham saja

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.

"Kami pulang"

Baru saja membuka pintu, didepannya langsung menghadap sang papa

"Abis dari mana kalian ha?" Tegas sang papa

Haruto menunduk

Doyoung yang melihat haruto ketakutan dan gemetaran langsung membawa haruto keatas dan mengajaknya ke kamarnya

Sesampainya di kamar doyoung

Doyoung langsung melepaskannya jaket yang ia pakai lalu duduk di pinggiran kasur

"Hiks"

Suara tangisan yang sering doyoung dengar

Yap, haruto menangis Karna takut di pukul oleh sang papa

"Gak usah nangis, boros" dingin doyoung

Haruto duduk di sebelah doyoung dan memeluk kesamping

Ia sangat takut jika ia di pukuli oleh sang papa

"Hiks, Hyung kenapa dunia hiks jahat banget sih hiks" Isak haruto

Doyoung melamun sebentar lalu sadar Karna baju tipisnya sudah bahas, seperti banjir

"Udah dari dulu dunia gak berpihak adil sama kita to"

Lalu doyoung membalas pelukan haruto

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sudah malam, kini keluarga Kim sedang makan malam

Moments ini sangat jarang sekali, hanya bisa waktu mood papa sedang membaik

Sunyi sekali...

"Dobby sudah selesai, izin ke atas"

Belum beberapa langkah tangan doyoung langsung di cengkram oleh sang papa

"Duduk manis, dan diam" datar sang papa

Doyoung menurut dan kembali duduk tepat di samping haruto

|Papa Kim atau bisa di bilang Kim junkyu ini sangat tegas dalam mendidik anak bahkan istrinya saja di buat tegas tiap siang malam ya bisa setiap hari juga|

"Kalian akan ikut siapa kalau kami berdua cerai?" Datar junkyu

Haruto tersedak nasi karena ucapan sang papa

"Eh, ini to minum dulu"

Lalu doyoung memberikan segelas air putih

"Bagaimana?"

Doyoung langsung menatap kedua orang tua yang ada didepannya

"Kalian gila ya, aku gak mau pisah sama haruto....aku sayang sama dia kalian kalau mau cerai yasudah tidak usah membawa anak kalian ini" -doyoung

"Saya hanya menanyakan baik-baik saja Kim doyoung, kau terlalu egois untuk di percayai"

Doyoung menatap tajam sang papa

"Kalau kedepannya akan menjadi broken seperti ini kenapa kalian menikah?!apa Karna nenek kalian menikah terpaksa iya?kalian ini kalau tidak saling mencintai tidak usah menikah, kalian bisa bilang langsung ke nenek tidak usah di diam-diamkan" tegas doyoung

Junkyu yang sudah menahan emosi sejak tadi Karna perilaku sang anak yang begitu menojol

Ia menggebrakkan piring ke lantai sampai pecah

"KAU HANYA SEORANG ANAK PELAJAR TIDAK USAH SOK TAU URUSAN DEWASA APALAGI INI ORANG TUA MU, KAU MAU MENJADI ANAK DURHAKA LALU TERSEBAR KE KELUARGA BESAR, HA?KAU INI HARUS MEMPUNYAI ATTITUDE YANG BAGUS" marah sang papa

Haruto sudah berkaca-kaca

"Sudah tidak usah di lanjutkan, haruto ayok ikut bunda ke ruangan, kita ngomong sebentar dan Doyoung kamu bisa masuk ke kamar mu dan segera tidur" ucap lembut sang bunda

|Bunda ya kalian tau ia siapa, ya benar sekali ia adalah mashiho Kim atau mashiho takata|

Nungguin up Yaa

Sorry ya udah bikin book lain berdebu huhu

Aku usahain langsung up dehh

Janji. Babay

Hancur [Mashikyu] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang