━━━━━━━━
Belum lama setelah orangtuanya pergi untuk urusan bisnis lagi, Eichi harus dirawat di rumah sakit lagi. Kalau boleh jujur, ia bosan terus menerus dilarikan ke rumah sakit. Tapi apa boleh buat, dengan kondisinya yang seperti ini.
Sekitar pagi menjelang siang, ia memutuskan untuk berjalan-jalan di taman rumah sakit. Ada tempat untuk duduk, tapi taman itu memang tidak begitu besar. Para suster sudah sibuk mengurus pasien lain didalam rumah sakit, sehingga tidak banyak orang yang ada di sana.
Ia berjalan, dan berjalan lagi...sampai langkahnya terhenti karena melihat sosok yang ia kenal.
Anak perempuan berkulit pucat, rambut birunya yang bergelombang panjang diselipkan ke sebelah bahunya dengan rapi. Ia terlihat tenang, duduk dibawah sebuah pohon sambil membaca sebuah buku.
Eichi terkejut- karena Akari mengenakan gaun selutut berwarna putih, pakaian rumah sakit. Ia bahkan tidak mengenakan alas kaki.
Apa dia pasien juga? Sejak kapan ia dirawat di rumah sakit ini, kenapa ia tidak pernah tahu?
Daripada berdiam diri menunggu jawaban yang tidak akan muncul, lebih baik langsung bertanya pada orangnya.
Eichi berjalan mendekat, Akari yang merasakan kehadiran seseorang pun meletakkan bukunya, berdiri, kemudian memberi hormat kepada Eichi. "Tuan muda."
"Kenapa kau disini?" tanyanya ragu.
"Apanya..?" balas Akari, bingung.
Setelah dilihat lebih dekat, ternyata di wajah dan sekujur tubuhnya banyak perban dan plester.
"Itu....yang kau kenakan, pakaian rumah sakit, kan? Memangnya kau juga dirawat disini?"
Setelah memahami maksud pertanyaannya, barulah ia bisa menjawabnya. "Ah... itu....baru kemarin Nyonya dan Tuan memasukkanku ke rumah sakit ini. Aku- Saya tidak tahu ini rumah sakit yang sama dengan rumah sakit tempat anda dirawat, tidak ada yang memberitahu saya sebelumnya."
Eichi mengerutkan keningnya. "Dirawat? Kau sakit?"
"Iya. Saya memang sakit-sakitan dari dulu, tapi baru kali ini bisa mendapatkan perawatan dari rumah sakit." jawabnya jujur.
"Eh? Kenapa?" tanyanya bingung.
"Itu.... keluarga saya miskin, dan biaya perawatan rumah sakit terlalu mahal.."
Eichi kaget dengan fakta yang diutarakan Akari. Ia tidak pernah menyangka bahwa Akari juga sakit-sakitan....
Apalagi, dia tidak bisa mendapatkan perawatan yang seharusnya dikarenakan kondisi keluarganya. Ia merasa iba dan sedih untuknya.
Eichi tidak lagi bertanya, dan Akari tidak lagi menjawab. Mereka terdiam untuk beberapa saat.
"Buku apa yang sedang kau baca?" tanya Eichi, berusaha mencairkan suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐮𝐫𝐞𝐥𝐥𝐚 𝐌𝐢𝐧𝐨𝐫𝐞 [ 𝘢𝘯 𝘌𝘯𝘴𝘦𝘮𝘣𝘭𝘦 𝘚𝘵𝘢𝘳𝘴 𝘧𝘢𝘯𝘧𝘪𝘤 ]
FanfictionDia hanyalah seorang gadis biasa. Dia tidak terkenal, namun juga tidak terlupakan sampai tertinggal dalam bayangan. Dia menyukai idol, itu juga merupakan mimpinya. Namun sejak kejadian dua tahun yang lalu, ia hampir menyerah pada mimpinya. Mau ba...