VAREN-11

7K 218 0
                                    


Happy reading ( ◜‿◝ )♡



Hari-hari berjalan dengan baik begitu juga Aca dan Varen yang kini sudah saling memaafkan, Namun hari ini Varen benar-benar membuat Aca murka hingga ingin mengubur lelaki itu hidup-hidup. Aca tau jika Varen jahil, tapi tidak seharusnya kan Varen membuang kaos kaki nya ke dalam kloset? Sedari tadi Aca tidak berhenti mengomel dengan Varen yang tidak bergeming.

"Lo ribet banget, sih, Sya. Pake kaos kaki yang ada dulu, lagian juga Gue gak sengaja," ucap Varen enteng.

Dengan kesal Aca melempar kaos kaki di wajah Varen, "Yaudah. Coba kak Varen ke sekolah pake kaos kaki itu, malu gak?!" tanya Aca dengan emosi. Varen menyuruhnya pergi ke sekolah dengan memakai kaos kaki macan? Apa lelaki itu sudah gila? Aca sudah pusing memikirkan ini.

"Kaga, kan Gue pake celana panjang," jawabnya sambil tersenyum tengil.

Aca menatap datar Varen kemudian kembali ke kamar untuk mengganti baju sekolah. Sudah di pastikan dia tidak sekolah ulah Varen hari ini, belum lagi hari ini ada jadwal pelajaran kesukaannya, PPKn. Sedangkan pelaku malah tertawa kecil rencananya untuk membuat Aca tidak pergi sekolah hari ini berhasil.

"Syaa?" panggil Varen sambil berteriak di apartemen itu, Aca yang mendengar dari kamar pun memilih diam.

"Sya, Lo kalo gak keluar, Gue bakar baju lo sekalian," ancam Varen namun Aca tak kunjung keluar juga.

"LYODRA ACA ANASTASYA!!" teriak Varen menggema di apartemen itu dengan terpaksa gadis kecil itu keluar kamar.

"Kenapa sih, kalo gak penting gak usah manggil." ketus Aca.

"Gue laper, masakin dong," Varen memohon kepada Aca agar membuatkannya makanan. Aca mendengus kesal kemudian berjalan menuju dapur dan memasak untuk Varen.

"Masak gak boleh cemberut." sahut Varen tiba-tiba yang sudah berada di samping Aca.

"Lo masak apa?"

"Masak koin," jawab Aca asal-asalan mengundang tawa dari Varen.

"Unik, mau Gue post di Instagram dulu. Kalo Lyodra Aca Anastasya masak koin," jawabnya.

"Oh."

Beberapa menit kemudian masakan telah matang, Aca meninggalkan Varen yang makan sendirian ia memilih untuk menonton tv saja, kemudian Varen tiba merebahkan tubuh nya di sofa ruang tv.

"Sya?" kali ini Aca tidak akan mau menjawab panggilan laknat itu.

"Sya?"

"Sya! Lo denger Gue gak?" tanya Varen  sedikit serius.

Aca bergeming, "Hm."

"Menurut lo, apa yang indah di dunia ini selain alam?" tanya Varen.

"Uang." Varen dibuat bingung dengan jawaban Aca.

"Hah? Maksud lo?" tanya Varen.

"Pikir sendiri,"

"Btw, kalo jual lo ke om-om laku gak ya? Tapi jangan deh, kan lo bini Gue," beo Varen yang masih di dengar Aca.

VAREN || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang