3. ibu?

81 11 3
                                    

~Rumah~

"Kami pulaang" Eren membuka pintu rumah

"Selamat datang" carla pun menyambut mereka sambil tersenyum

Melihat baju mereka yang basah, Carla menyuruh mereka berganti baju

~skip~

Kini penghuni rumah sedang berkumpul di meja makan. Mereka makan dengan tenangnya membahas sang ayah yang akan pergi selama beberapa hari karna profesinya itu

Sedang asik makan, tiba tiba Erina yang daritadi hanya melamun akhirnya membuka suara

"Aku.. A-aku ingin bergabung ke pasukan pengintai" Erina berkata pelan












~Erina pov~

Aku mencoba memikirkan bagaimana cara mengubah alur nya. Bagaimana? Ayolah mengapa otak ini mendakak buntu? Akh!

Alur selanjutnya, ibu dimakan titan, apa yang harus kulakukan? Apa aku akan menyelamatkan ibu? Tak bisa.. Kalau begitu nanti eren gak jadi pasukan pengintai tapi? Akh! Pusing. Benar benar pusing. Dengan tubuh bocah seperti ini, apa yang bisa kulakukan?

"Aku... A-aku ingin bergabung ke pasukan pengintai"

Tiba tiba saja mulut ini berkata dengan lancarnya

Sial! Mengapa kau mengatakan itu bodoh?! Akh!

Pasti si Emak bakal marah marah.














~Normal~

Hening~~ tak ada yang bersuara.

"Aku juga ingin jadi pasukan pengintai! "  Ucap Eren begitu semangat karena menjadi pasukan pengintai merupakan impiannya

"Kalau Eren ikut, aku akan ikut" seperti biasa, Mikasa si posesif selalu membuntuti apa yang Eren dan Erina lakukan. Ia merasa harus membalas jasa keluarga ini yang sudi merawatnya.

"Kalian.. Apa yang kalian pikirkan?! Apa kalian tahu sudah berapa banyak orang yang mati di luar tembok?! "  Carla berteriak marah, ia tak setuju jika anak anak nya sampai bergabung pasukan pengintai! Ia sangat menyayangi mereka!

Menyadari hawa yang tak enak, Grisha pun memotong pertengkaran itu

"Eren, Erina" panggil Grisha, serempak semuanya pun menoleh ke arahnya

"Apa yang membuat kalian begitu ingin masuk pasukan pengintai? " Grisha bertanya dengan begitu tenang, dilihat dari raut mukanya

"Jika tak ada yang meneruskan pasukan pengintai, maka semua orang yang gugur akan mati sia sia! " jawab Eren

"Selain itu, pasukan pengintai itu sangat berjasa. Jika tidak ada, bagaimana kita bisa melawan para titan itu?! Juga.. Kamu ingin melihat bagaimana dunia luar? Kami tak ingin terus terkurung dalam tembok ini" 
Erina ikut menimpali

Sedangkan Mikasa hanya diam

Grisha berdiri, berjalan ke arah pintu luar. Carla dan anak anaknya pun membuntuti

"Sayang, tolong bujuk mereka. Pasukan pengintai? itu terlalu berbahaya! "  Pinta Carla pada suaminya itu

"Carla, keinginan manusia itu tak bisa di bantah" Ucap Grisha tenang namun penuh penekanan

"Eren" Grisha beralih menatap Eren lalu menunjukkan kunci yang dikalungkan di lehernya

"Setelah ayah pulang, ayah akan menunjukkan ruang bawah tanah"

Seketika mata Eren berbinar

"Benarkah?! " Ucap Eren antusias

Grisha hanya mengangguk lalu pergi meninggalkan rumah

Yeager SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang