6

50K 3.6K 111
                                    

Xaniel kini telah sampai di sebuah bangunan tua. Jika dilihat dari luar. Banyak tumbuhan liar memenuhi dinding bangunan tersebut. Namun hanya beberapa orang yang tau, jika didalam bangunan tersebut sangat berbeda jauh dari luarnya. Semua barang didalamnya tertata rapi dengan warna cat monokrom yang mendominasi.

Xaniel mematikan mesin motornya, mencabut kuncinya lalu membuka helmnya. Ia mengacak rambut hitam legamnya membuat kadar ketampanannya kini semakin meningkat. Mulai melangkahkan kakinya memasuki bangunan tua tersebut.

Saat masuk, suara gaduh menyambut Xaniel. Yang tentu saja berasal dari teman sengkleknya.

Mari kita berkenalan dengan beberapa teman Xaniel.

Joshua Oxanian Defnanda. Joshua memiliki rambut gondrong yang selalu diikat. Wajahnya terbilang tampan. Tapi berbeda dengan sifat yang dimiliki lelaki satu ini. Sifat bar bar dan juga sifat playboy nya yang sudah mendarah daging. Sudah banyak gadis yang menjadi korban ke-playboy-an Joshua. Jangan lupakan sifat tengil dan juga jahil dari Joshua.

Farhat Hylos Pramudya. Lelaki yang dikenal memiliki jambul ini hampir mirip dengan sifat Joshua. Sifat bar bar, jahil dan sifat tengil mereka sangat membuat banyak orang merasa terbebani. Terutama Xaniel. Berbeda dari Joshua, Farhat lebih menjaga diri dari perempuan. Walaupun sifat bar bar nya sudah menjadi ciri khasnya, namun Farhat jarang sekali dikabarkan dekat dengan seorang gadis. Ngapain cari cewe? Mami ku siap memanjakan ku itulah jawaban yang akan di dapat jika ingin bertanya ke Farhat, mengapa sampai sekarang ia belum memiliki pacar.

Adrian Zays Mubaraq. Adrian memiliki rambut bermodel mullet. Ia selalu mengecat rambutnya dengan warna nge-jreng. Seperti saat ini, Adrian menggunakan warna biru dan ungu sebagai warna rambutnya. Berbeda dari ketiga temannya yang lain. Jika Xaniel bersifat cuek dan Farhat serta Joshua bersifat bar bar, maka Adrian memiliki sifat netral. Tidak cuek dan tidak bar bar. Ia lebih normal dari ketiga temannya. Tapi Adrian termasuk tipe lelaki yang friendly, entah ke lelaki maupun perempuan. Dan satu lagi sifat abnormal dari Adrian, mesum. Jika ia merasa tertarik dengan seorang gadis, maka banyak pikiran kotor yang akan dia bayangkan di dalam otaknya.

Kenalannya selesai. Mari berlanjut ke pembahasan awal.

"WOY Farhat Abbas ngapain Lo ngambil ciki gue bangsat" umpat seseorang yang tak lain adalah Joshua.

Joshua awalnya sedang santai menonton sebuah film India ditemani dengan beberapa ciki. Namun kini ciki nya sudah beralih tangan. Farhat dengan tanpa dosanya merebut ciki yang sedang berada di tangan Joshua tadi.

"Yee dikit doang, pelit amat Lo. Noh masih banyak" jawabnya.

"Lo bisa minta baik baik anying, malah ngerebut. Anak setan Lo" makinya kepada Farhat yang terlihat tidak peduli.

Xaniel yang kini telah duduk di sebuah sofa hanya memandang kedua temannya tanpa minat. Ia menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa dan memejamkan matanya. Berharap semua pikiran yang mengganggu di kepalanya musnah.

"Lah Niel kapan datang Lo?" ujar Adrian yang baru saja terlihat dari arah dapur. Joshua dan Farhat yang tadinya sibuk dengan urusan masing-masing refleks mengarahkan pandangannya ke Xaniel.

"Lah iya, kapan nih bocah dateng" tanya Joshua.

"Kamu nanyea, kamu bertanya tanya". Bukan, bukan Xaniel yang membalas, melainkan Farhat dengan wajah tengilnya menatap Joshua yang kini terlihat emosi.

Joshua mendelik menatap Farhat. Melemparkan kulit kacang yang sedang dimakannya ke arah Farhat. "Gue ga nanya Lo dodol" kesal Joshua.

"Ck berisik Lo berdua" sarkas Adrian. Ia berjalan ke arah sofa dan duduk di sebuah sofa sebelah Xaniel. Sedangkan kedua orang yang baru saja di tegur tadi tidak peduli dan malah melanjutkan perdebatan mereka.

About FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang