CHAPTER 10 : KEBOHONGAN LAGI & SAKIT HATI

43 20 79
                                    

  "Bahkan hanya untuk sekedar terlihat bahagia aku harus berbohong ke pada seseorang bahwa aku baik baik saja. Apa begitu sulit bagiku untuk mengungkapkan bagaimana rasa sakit hati dan luka yang aku rasakan"
~ Ayana Adiba Putri Mahendra ~

💐💐💐

Hallo semua aku update kali ini buat kalian gimana sama chapter sebelumnya ???
Buat kalian aku gk pernah lupa untuk ingetin jangan lupa follow vote komen supaya author kalian ini rajin update nya🫠😘
Ada yg kepo gk sama chapter sebelumnya bagian perjanjian ayah Baskara dengan Oma kira kira apa ya???
Gk usah kepo nanti juga tau kalau author udh mau ngasih tau😙😅

Happy reading 💐🫶🏻

💐💐💐

  Masih dengan dua anggota keluarga yang tengah berkumpul di ruang keluarga tersebut. Mereka adalah keluarga Mahendra dan keluarga Aditama. Dan jangan lupakan dengan Oma Hana yang masih memberikan pertanyaan kepada dua keluarga tersebut lebih tepatnya kepada Ayana.

"Ayana Oma boleh bertanya sesuatu lagi sayang" tanya Oma Hana takut Ayana yang tidak suka ditanya banyak pertanyaan olehnya.

"Boleh kok Oma, Oma ingin bertanya apalagi" jawab Ayana.
"Oma ingin bertanya, apa kamu sudah pernah melihat foto bunda mu dan apa kamu sudah pernah kemakam nya" pertanyaan itu mampu membuat ayah Baskara dan Abian maupun Ayana menegang.

"Mmm Aya. dia baru saja kemarin pergi kemakam Mira mah" jawab ayah Baskara memotong ucapan Ayana.

"Baguslah, dengan begitu jika Ayana rindu dengan sang bunda iya mungkin bisa kesana bukan" kata Oma Hana.

"Iya mah itu memang betul" kata Baskara lagi.

  Selepas dengan acara berbincang - bincang tersebut. Keluarga Mahendra berpamitan untuk pulang di karenakan hari sudah mulai larut malam.

"Mah, gar, kami pamit untuk pulang" pamit ayah Baskara.
"Oh iya yasudah terimakasih sudah datang malam ini" kata Edgar berterima kasih kepada keluarga Mahendra.

"Ah harus nya aku yang berterima kasih dan juga keluarga ku" kata Baskara lagi.
"Ayo kita pulang" ajak Baskara kepada Abian dan Ayana.

"Oma semuanya kami pamit pulang" kata Abian dan Ayana bersamaan.

"Iya hati - hati ya sayang" ucap Oma Hana kepada Abian dan Ayana.

"Bunda Syifa Aya pamit lain kali Aya kesini lagi" pamit Ayana ke bunda Syifa.

"Iya sayang sering - sering kemari ya" kata bunda Syifa.

"Dadah kak Aya nanti mampir kesini lagi ya kita main oke" ucap Nisa.

💐💐💐

  Selepas berpamitan mereka pun pergi untuk pulang menuju rumah mereka. Sesampainya dirumah keluarga Mahendra, Baskara langsung masuk ke dalam rumah begitu juga dengan Abian dan Ayana.

"Mau kemana anda" Baskara bersuara dengan lantang kepada Ayana.

"Aku mau ke kamar ayah Ayana mau istirahat" Ayana menjawab pertanyaan Baskara.

"Sebelum itu saya ingin bertanya, anda belum pernah kan menginjakkan kaki anda kemakam istri saya" tanya Baskara dengan wajah yang ingin marah.

  Ayana bingung ingin menjawabnya di satu sisi iya ingin sekali berkata jujur bahwa iya sudah pernah dan baru saja sekali kemakam sang ibunda. Tetapi ia tidak mungkin akan mengatakan hal tersebut kalau pun iya mengatakan nya bisa - bisa iya akan di cambuk dan di maki habis habisan oleh sang ayah.

"Heh kenapa anda malah ngelamun, jawab pertanyaan saya" ucap Baskara dengan suara sedikit dikeraskan.

" Eh iya ayah Aya belum pernah, tapi apa salah aku kenapa Ayana nggak dibolehin ke makam bunda" tanya Ayana dengan menjawab pertanyaan Baskara dengan sedikit kebohongan.

" Anda  bertanya kenapa anda tidak saya bolehkan kemakam istri ku ha. Ya karena anda istriku harus berada disana, karena anda saya tidak bisa melihat istriku lagi" jawab Baskara dengan membentak Ayana.

"Tapi itu sudah takdir ayah, kematian bunda bukan sepenuhnya salahku" ucap Ayana menangis dengan kepala yang menunduk.

"Takdir anda bilang, coba saja istri ku tidak mempertahankan kelahiran anda di dunia ini mungkin saya dan istri dan juga anakku Abin masih bisa hidup bahagia dengan istri ku disini" ucap Baskara dengan membentak Ayana.

"Sudah ayah, ayah jangan ribut lagi ini sudah larut malam sebaiknya ayah istirahat pasti ayah sudah lelah kan" lerai Abian kepada sang ayah yang iya takut kan Ayana akan terkena luka lagi oleh baskara.

"Abian suruh anak kurang ajar ini menjaga ucapannya, jika tidak akan ku bunuh dia" ucap Baskara, selepas itu iya pergi menuju kamarnya.

"Lo juga mending istirahat hapus air mata Lo itu, nggak usah sok sedih di depan gue maupun ayah. Itu nggak akan berguna, paham Lo" ucap Abian kepada Abian.

"Aku pamit bang ayyan, selamat malam" ucap Ayana dengan air mata nya yang masih menetes dari pelupuk matanya, kemudian iya berjalan menaiki anak tangga untuk menuju kamarnya.

💐💐💐

   Abian pun sudah berada di dalam kamarnya iya segera mengunci pintu kamarnya tersebut. Ia berjalan menuju ranjangnya dan iya pun mendudukkan bokongnya di ranjangnya itu. Dengan perlahan air mata itu kembali menetes dan dengan mulut yang bergetar.

"Aahkkk, kenapa harus semua kaya gini kenapa takdir hidup gue jadi kaya gini" Abian berteriak di dalam kamarnya dengan melempar bantal yang berada di dekatnya itu ke arah dinding dan jangan lupakan air mata yang terus menerus keluar.

"Hati gue sakit lihat Ayana selalu dibentak sama ayah dan gue juga nggak mau buat Aya menangis lagi" ucap Abian dengan tangisan kecil.

"Maafin Abang Aya maafin perlakuan Abang dan ayah" ucap Abian dengan mulai menidurkan dirinya dirancang nya tersebut.

   Iya begitu lelah dengan semua nya sekarang. Dan sekarang iya hanya ingin tidur dan istirahat yang tenang walaupun masih dengan adanya tangisan kecil.

💐💐💐




Hallo semua gimana sama chapter kali ini, ada yang sampe nangis gk bacanya???

Kaya nya belum ya tapi lihat nanti di chapter lainnya mungkin bakal ada konflik lebih berat dari ini😊😊

Aku mau kasih tau nih sebenarnya tuh Abian sangat menyayangi ayana tapi kalian udah tau kan permasalahan nya apa :).

Aku gk lupa buat ingetin tetap semangat dan selamat menjalan ibadah puasa buat kalian semua 😊🥰

Jangan lupa buat vote komen serta follow akun wattpad nya
And follow :
TT : wp_lastflowerforyou
Ig pribadi : sweetluvlili
Ig wp : wp_lastflowerforyou



Lira Aulia
Medan
09 - April - 2023
























Salam dari istrinya Mark Lee 🥰🫶🏻

LAST FLOWER FOR YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang