Octagon 3 - 32 : Perekrutan Jalur Teman

263 33 79
                                    

"Memang, Yeosang pernah cerita bahwa ia tinggal bersama teman-temannya-menyewa rumah bersama. Saya pernah tawarkan uang untuknya menyewa-kalau tak salah, mereka berdelapan dan masing-masing membayar 8 juta per bulan."

Kalimat yang diucapkan Byungchul Galavano Javar, membuat kedua sosok lainnya, di sebuah ruangan tempat mengobrol-sama ketika Gongyoo datang ke sana, saling bereaksi samar. Terlarut dalam pembicaraan santai mereka, sebelum sebuah makan malam yang akan dihadiri malam nanti. Jelasnya, tak di rumah.

Sebenarnya ada kekhawatiran; sang anak Prananto belum ada di sana. Tetapi, Gongyoo sendiri, hanya menikmati waktunya untuk mengobrol dengan ayah dari teman anaknya yang baru dikenalnya. Bersama dengan Sungil sang tuan rumah.

Hyekyo kebetulan sedang bersama dengan Jihyun dan Seah Carol Adriadna Lubis, Ibunda dari Yeosang. Walau dalam pembicaraan santai mereka, di satu ruang tamu lainnya, Jihyun sering kali mengecek keadaan San, yang ditempatkan di satu kamar tamu. Masih juga ditemani oleh Juyeon dan Younghoon--terakhir yang dirinya ketahui.

Agenda saling berkenalan dari pihak Prananto dan pihak Javar itu dilakukan oleh masing-masing posisi.

Alasannya?

Bagi Gongyoo, dirinya sendiri memiliki satu maksud.

"Jadi sewanya 64 juta per bulan?" tanya Sungil, sebeluk mengernyit. "Daerah Banda Bangun, bukan? Standarnya 90-100 juta per bulan, bahkan ada yang lebih. Itu cukup murah."

"Sepertinya karena mereka menyewanya dari rekan salah satu orang tua." Gongyoo tersenyum, menunjuk ke arah situasi. "Jadi mungkin harga kenal. Anak Anda pernah bilang?"

Byungchul menggeleng. "Tidak sih. Omong-omong, saya terkejut. Benar-benar terkejut. Saat Naven bilang bahwa Prananto ingin berkenalan, dan kebetulan anaknya adalah seseorang yang tinggal juga dengan anak saya. Di sana saya pikir; mimpi apa saya bisa ada di sini?"

"Ah, tak perlu demikian."

"Serius, saya tidak tahu. Anak saya tak pernah bilang secara ketara. Bahkan, jika Naven tidak bilang, saya tidak akan tahu anak saya tinggal bersama anaknya." Byungchul terkekeh, menggelengkan kepalanya. "Anak saya memang pendiam. Pada Ibunya sendiri juga, dia tak terlalu terbuka. Tapi memang, anaknya sangat baik."

Gongyoo mengangguk-angguk.

Selagi Byungchul tersenyum pada Sungil. "Juga, karena saya percaya, anak Naven sangat sopan dan baik. Bukan bermaksud mengatakannya, tapi setiap saya melihat band itu, saya lihat Yunho adalah yang paling sopan."

"Bersama dengan anak bernama Elvarino itu." Gongyoo mengangguk menyetujui, lalu terkekeh. "Younghoon, namanya. Saya kenal Ayahnya, walau ada sedikit masalah samar. Untuk anak saya, santai saja. Memang liar. Pindah ke ibukota seperti binatang buas, lepas dari sangkar, kembali ke habitat."

"Sungguh, saya tak tahu sebelumnya bahwa Rastafara itu adalah anak dari Prananto; dari Anda. Saya tak pernah terpikirkan." Byungchul terkekeh cukup renyah. "Tapi sekarang, saya cukup tenang. Yeosang itu sangat pendiam, syukurlah jika bisa akrab dengan Yunho, juga Hongjoong."

"Maka dari itu, para Ayah juga harus akrab, bukan?" Sungil juga tertawa.

Namun Byungchul agak melihatnya tak enak. "Tapi, ini serius, saya penasaran. Karena setahu saya, maaf sebelumnya, Prananto dikatakan hanya berteman dekat dengan orang-orang tinggi, bukan? Minimal penguasa sukses, seperti Naven ini-wah, bisnisnya ada di mana-mana."

"Memang benar." Gongyoo tak menutupinya. "Hanya saja, anak saya berteman dekat dengan anak kalian. Jadi maksud saya di sini adalah, ingin, para orang tua menjadi teman. Ya, setidaknya yang bisa saya gapai."

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang