Perpustakaan hening seperti biasanya, masa ujian semakin dekat namun siswa yang lain masih bersantai karena masih memiliki waktu sekitar dua bulan lebih. Setiap kenaikan tingkat sekolah biasanya mengadakan pementasan untuk menunjukan kemampuan siswa, setiap kelas akan dipilih penampilan beregu atau solo. Karena waktunya masih lama siswa yang lain masih bersantai, guru pun belum menentukan siapa yang akan tampil. Namun, ada satu orang siswa yang terlihat sibuk memikirkan tugas pementasan tersebut.
Zhou Zhennan, siswa kelas A yang setiap tahunnya selalu tampil. Di setiap kelas dirinya mendapat nilai A, kelas vocal, rap, dance semuanya A. Dia selalu mendapat peringkat pertama semenjak dirinya diterima di sekolah itu. Dia sedang mencari referensi untuk lagu yang akan dibuatnya pada pementasan nanti. Dia tahu dia pasti akan kembali terpilih untuk tampil di pementasan nanti. Kali ini dia ingin melakukan sesuatu yang beda, untuk rap dan dance semua orang sudah tahu kemampuannya, kali ini dia ingin lebih menunjukan kemampuan vocalnya oleh sebab itu dia memilih lagu dengan tempo pelan.
Awalnya dia berfikir untuk membuat lagu dengan tempo lebih lambat, lagu cinta mungkin akan sangat cocok, tapi dia belum pernah sekalipun merasakan jatuh cinta oleh sebab itu dia memilih mencari referensi di perpustakaan.
"Oh itu dia!" Ucapnya saat menemukan bahan referensinya.
Namun ternyata buku tebal itu berada di rak paling atas, dia berusaha sekuat tenaga menggapainya. Dia sudah berjinjit layaknya penari balet, namun dia tak kunjung menggapainya.
Kenapa ditaronya di paling atas sih? Mana tinggi banget, gak nyampe!
"Mau ambil yang ini?" Tanya seseorang di belakangnya. Dia mengambil buku itu dengan mudah dan menyerahkannya pada Nannan. "Nih, yang ini kan?"
"Iya terima kasih." Ucapnya sambil mengangguk
"Oh dari kelas A ya?" Dia melihat dasi Nannan yang berwarna biru, kemudian pandangan Nannan langsung tertuju pada dasi sang lawan bicara.
Kelas F...
Saat dia melihat dasi abu-abu yang dipakai lawan bicaranya.
"Wah hari ini aku cukup beruntung bertemu dengan murid kelas A."
"Ehm... permisi." Nannan tidak mau berlama-lama menanggapi orang di depannya. Bukan karena dia dari kelas F, baginya semua orang di setiap kelas sama saja, mereka memiliki potensi hanya saja mereka belum berusaha maksimal untuk menunjukan potensi mereka. Dia bukan tipe orang yang gampang bergaul, dia hanya akan bicara lama dengan seseorang yang dikenalnya cukup akrab.
Setelah meninggalkan orang itu Nannan menuju penjaga perpustakaan untuk meminjam buku itu.
"Tumben kamu pinjam buku semacam ini, mau buat lagu dengan genre baru?" Tanya Reba penjaga perpustakaan.
"Iya." Jawab Nannan.
"Bukan rap lagi?"
"Aku rasa kali ini aku akan menunjukan vokalku kak, kalau rap semua orang sudah tau kemampuanku."
"Wah bagus sekali kamu melakukan hal yang baru, memang sesekali kita harus mencoba sesuatu yang baru dan keluar dari zona aman kita. Kembalikan minggu depan ya, kalau mau diperpanjang minggu depan bawa lagi bukunya."
"Iya terima kasih kak."
Setelah Nannan berlalu, orang yang ditemuinya di perpustakaan tadi menghampiri Reba untuk meminjam buku.
"Kali ini kamu pinjam buku apa Chen? Komik lagi?" Tanya Reba.
"Hehe iya kak." Cengir Yaochen.
"Kamu gak coba buat lagu lagi? Udah lama loh kamu gak buat lagu baru, siapa tau nanti bisa balik lagi ke kelas semula."