⏂⃟Chapter Special (Conflict + Immortal is a curse)

449 41 7
                                    

.➤↷✦ ᴏɴ; Enki x Reader
page one, Conflict + Immortal is a curse
Word:: 751

[OSTARA ADALAH KALIAN, KARNA AGAK ANEH KALAU PAKE [NAME] SEKIAN INFORMASINYA]

“ Aku kecewa sama kamu .” Gadis itu menatap tajam kearah laki-laki yang berada di depannya.

Laki-laki itu hanya bisa menundukkan kepala, Tidak ingin menjawab dan membantah ucapan gadis ini.

Laki-laki itu adalah anak dari dewa dan juga seseorang dewa, Kenapa dia tidak berani dengan gadis yang hanya manusia yang dianugerahkan sihir?

Gadis itu menatap dalam Surai biru itu, Lalu kemudian berjalan pergi, Sayangnya, Tangannya dipegang oleh laki-laki itu

“Jangan.. tinggalkan gua, Star.. .” Lirihnya, Laki-laki itu masih menundukkan kepalanya

Ostara hanya bisa menatap dalam dan tajam kearah laki-laki ini, “ Enki. . Bilang aja, Kamu gak pernah peduliin kami semua kan!? .” Ostara membentak laki-laki yang bernama Enki itu.

“ Kamu ninggalin.. Bahkan kamu gak pengen.. apa ngerubah takdir sekali!? Kamu gak lihat, Genah, Samsul, Rafel, Via, Dan Marvel Udah mati gara-gara ngorbanin nyawa mereka!? .”

Ostara menepis tangan Enki, “ Marvel mati, Gara-gara kita terlambat nyelamatin dia.. Itu karena kamu bisa-bisanya bilang jangan gegabah!? Jelas-jelas, Gara-gara kamu.. Marvel mati.. .”

Tetapi, Kemudian Ostara terkekeh pelan, “ Oh, Karna kamu abadi ya? Karna itu kamu sama sekali gak mau, Bahkan tidak ada keinginan untuk nyelamatin kami? Cukup tw, Enki .” 

“ Star.. Gua.. Gua personifikasi takdir tapi bukan berarti gua bisa ngerubah takdir ." En-ki menatap sendu Mata biru kelautan milik Ostara

“ Gak bisa, Atau memang gak mau..? ” Tanya Ostara, Menatap tajam mata En-ki

Enki kembali menundukkan kepalanya, “ Star.. Gua tau.. tapi mohon gua juga benci-- .”

“ Bacot dewa, Gak ayah gak anak. Sama aja .”  Ostara seolah sudah benar-benar di titik kehilangan kepercayaan kepada temannya, Tidak mau mendengarkan penjelasan.

Ostara kemudian pergi meninggalkan Enki sendiri, Entah apa tujuan yang ingin Ostara capai dengan berjalan keluar dari istana milik Babylonia ini.

Mereka berdua, Enki dan Ostara. Bukanlah sembarang manusia pada umumnya.

Enki yang adalah seseorang dewa, Dewa personifikasi takdir. Anak dari dewa Annum. Yang sudah pasti dia Abadi.

Ostara, Manusia dengan Anugerah sihir dan juga kehidupan panjang. Bukan sembarang sihir yang dia dapat, Dia bisa mengunakan semua sihir bahkan sihir dewa sekalipun

Itu membuatnya menjadi takut terhadap dirinya sendiri, Yang pasti. Ostara adalah Ras fantasia yang terlahir dengan keunikan paling berbeda daripada yang lain.

“ Ha, Udah diduga, Mereka bakal benci lu ." Seseorang yang seperti Enki muncul dari dibalik kegelapan malam.

“ Bacot, Dewa murahan ." Enki kemudian berjalan melewati sosok itu, Tidak menatapnya dan hanya menatap kegelapan yang ada.

Ditempat [Name]

Ostara hanya bisa menghirup udara di malam hari, Sendirian.. Tanpa ditemani seseorang sekalipun.

“ Aku benci orang yang Abadi, Kenapa harus berakhir begini..? .”

Dan kemudian Ostara menangis Isak, Tidak memikirkan tentang suasana malam yang begitu Dingin.

Apapun yang terjadi, Akan berakhir dengan kematian.

Perla-perlahan manusia mati, Bahkan ras lainnya. Mereka mati dengan berbagai cara, Tetapi para dewa hidup. Tetap berada di tempat mereka tanpa merasa kasihan sama sekali, Terkecuali Enki.

Hidup miliaran tahun, Tetapi kehidupannya sangat hampa. Teman-temannya berakhir mati, Dia pun pada akhirnya akan menjadi sosok tanpa perasaan sesuatu hari.

Ostara, Yang terlahir dengan kehidupan panjang bukan berarti dia memiliki Keabadian dia hanya hidup panjang, Dan sudah pasti berakhir mati juga.

Keajaiban menghampiri, Ostara dan Enki bertemu lagi. Enki yang tidak menua dan juga Ostara yang juga tidak menua.

Ostara menghela nafas, “ Meski kejadian itu udah lama, Aku masih gak maafin. ” Masih terdengar sebuah nada kecewa disana, Apapun yang terjadi pada hari itu pasti adalah sebuah kekecewaan terdalam.

Enki hanya tersenyum tipis, “ Star, Gua.. gua mau hubungan kita kayak dulu lagi.. gak kayak sekarang ..” Enki menundukkan kepalanya

Ostara kemudian berjalan mendekat kearah Enki, Lalu sedikit berjinjit dan menepuk-nepuk pelan kepala Enki.

Ostara kemudian tersenyum, “ Ya, Tentu bisa. Tunggu 1 bulan lagi ya? Aku masih harus menenangkan pikiran ini .” Dan kemudian Ostara pergi meninggalkan Enki sendirian

“ Sampai kapanpun Star, Gua akan selalu menunggu.”

Satu bulan berlalu, Dan Ostara menepati janjinya. Dia memaafkan Enki dan juga membangun hubungan kembali dengannya, Ya kembali bersahabat seperti sebelum konflik terjadi.

Mereka berbincang-bincang, Setiap hari. Membiarkan semua lembaran kehidupan Ostara terisi dengan ribuan kenangan bersama Enki.

Ya, Ingatlah satu hal. Ostara tidak Abadi.

Enki berjalan dan kemudian meletakkan sebuah bunga Aster, Di sebuah makam. Enki tidak memiliki emosi apapun saat ini, Dia sudah tenggelam di lautan kegelapan.

“ Beribu-ribu kenangan, Dan gua benci Keabadian ini. ”
—Enki

Ostara d' Mealygic
( Ocean Blue Eyes )
It's already Dead

ᯅ ׅ▬▭ ׄᯅ ׅ▬▭ ׄᯅ ׅ▬▭ ׄᯅ ׅ▬▭ ׄᯅ ׅ ▬▭ ׄׄᯅ
[End of Chapter Special — Conflict + Immortal is a curse]

❝ You And Me  ❞ ➠ ᴏɴ; Special ChapterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang