Pukul 05.45, Ayana terbangun dari tidur tidak nyenyak nya. Semalaman dia memikirkan perkataan daddynya. Bukannya dia tidak mau memutuskan Xaniel, dia sudah berusaha tapi dengan lempengnya cowo itu menolak. Baiklah, akan Ayana coba lagi. Dia harus memutuskan Xaniel agar tidak dipindahkan. Sudah dibilang kan, Ayana tuh males berinteraksi sama orang baru. Kecuali orang yang memang dekat dengan Ayana lama. Gisel dan Aura contohnya.
Okelah, sekarang waktunya bersiap. Hari ini hari Senin. Berarti akan diadakan upacara bendera di sekolah. Ayana sebenarnya juga gugup ke sekolah. Ini pertama kalinya ke sekolah itu. Secara di kehidupan lamanya dia tidak pernah berinteraksi dengan orang lain.
Melangkahkan kakinya menuju kamar mandi yang berada di kamarnya. Setelah sekitar 15 menit ia menyelesaikan mandinya. Membuka ruangan kecil dikamarnya, mencari letak baju sekolahnya. Untung saja walk in closet Ayana ini tidak terlalu luas. Dan juga diatas setiap rak pakaian terdapat nama dari pakaian itu. Jadi ia dengan mudah mendapatkan baju seragamnya.
Kini Ayana berada di depan cermin. Meneliti penampilannya. "Ayana dulu make up ga si. Ngga lah ya" tanyanya sendiri dan juga menjawabnya sendiri.
Kembali menuju walk in closet untuk mengambil sepatu Sneakers miliknya. Duduk di atas kasur, memakai kaos kaki dan juga Sneaker nya. Setelah dirasa siap, Ayana berjalan keluar kamarnya. Tak lupa ia menutup pintu dan mematikan lampu kamarnya. Setelahnya ia turun menuju ruang makan kediaman daddynya.
Di ruang makan, mommy dan daddy sudah terlihat siap untuk memulai sarapannya, hanya tinggal menunggunya. "Selamat morning mom dad" sapa Ayana setelah sampai dan menarik kursi disamping mommy nya.
Daddy terkekeh mendengar sapaan lucu Ayana. "Morning too darling" balas Daddy.
Ia tersenyum tipis menatap Ayana yang kini menampilkan senyum manisnya. 'Ah putriku begitu menggemaskan' Pikirnya."Ana mau sarapan apa sayang?" tanya mommy pada Ayana.
"Ga sarapan dulu deh mom, Ana bawa bekel aja. Takutnya telat" balas Ayana.
"No darling, sarapan atau ga kesekolah sama sekali" ancam sang Daddy. Bukan apa, dia hanya takut Ayana akan kembali sakit jika tak sarapan. Apalagi nanti ia harus menjalani upacara bendera dulu.
Ayana yang mendengar itu mengerucutkan bibirnya. Menatap sang Daddy dengan tatapan memelas "Ayolah dad, nanti Ayana makan deh kalo sampe sekolah. Kalo makan sekarang takutnya Ayana telat. Kan belum tau juga nanti macet atau nggaa. Boleh yaa daddyyy, pleasee" bujuk Ayana dengan raut menggemaskan.
Daddy Fabiano memalingkan pandangannya. Tidak ingin melihat wajah menggemaskan Ayana. Bisa bisa dirinya terbujuk.
Ayana yang melihat sang Daddy memalingkan pandangan, semakin menekuk wajahnya. Ia kemudian beralih menatap mommy Kaylee. "Mom boleh yaaa" pintanya tetap dengan tatapan memelas.
Mommy yang melihat itu tertawa gemas. Ia mencubit kedua pipi gembul milik Ayana kemudian menggoyangkannya ke kanan dan kiri. "Boleh sayang, apasih yang ngga buat putri mommy hmm" jawab mommy Kaylee.
Ayana yang melihat itu tersenyum senang, kemudian kembali menatap sang Daddy dengan tampang songong. Saat tatapan sang Daddy kearahnya, ia menjulurkan lidahnya ke pada Daddy Fabiano yang dibalas dengusan kesal.
Berbeda dengan suasana luar wajahnya, Daddy Fabiano malah sangat amat senang melihat keceriaan kembali di wajah sang putri. Kamu harus tetap seceria ini Darling. batinnya kemudian tersenyum tipis melihat Ayana yang sedang membantu mommy Kaylee menyiapkan bekalnya.
Setelah bekalnya siap, Ayana berdiri dari duduknya kemudian berpamitan kepada kedua orang tuanya.
"Mom Ayana pamit yaa, makasih udah bantu siapin bekal" ucap Ayana sambil menyalimi tangan mommy Kaylee. Mommy tersenyum kemudian menangkup wajah Ayana dan memberikan kecupan di kedua pipi gembul itu. "Sama sama sayang" balas mommy.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Figuran
FantasyNayana Agrelyna Axifa. Gadis introvert yang hidup di sebuah panti asuhan. Dari kecil jarang ada yang mau berteman dengannya, hanya ibu panti yang sering berinteraksi dengan Nayana. Nayana tidak peduli mengapa ia bisa di panti asuhan sejak bayi. Menu...