Seorang wanita tengah sibuk berkutat dengan berkas-berkas di atas meja nya hingga seseorang masuk ke dalam ruangan nya dan duduk di sofa dekat meja kerja Ave.
Ave melepaskan kacamata nya kemudian merapikan dokumen yang berserakan di atas meja nya dan menghampiri Abinawa.
Ia duduk di hadapan Abinawa dan ada yang menarik perhatian nya,satu amplop coklat besar diatas meja serta wajah pria itu yang terdapat banyak lebam.
"saya akan yang mengurus Kiran dan anda bisa langsung kembali memimpin di sini"
"benar? ambil dokumen nya dan baca, baru putuskan kembali"
Ave mengambil dokumen itu kemudian membaca nya dengan seksama.
"Pemindahan saham?"
Abinawa mengangguk kemudian mengeluarkan sebuah pulpen dari saku nya.
Ave mengambil kemudian memutar rekaman suara di dalam nya dan suara Abinawa terlebih dulu yang terdengar.
"alasan konyol apa itu? Bukan karena anda ingin merebut saham milik saya?"
Kiran terkekeh.
"Kukira anda akan salah menebak, namun tidak saya sangka, anda tepat sasaran"
"ck, ck, ternyata ada udang di balik batu, berani sekali anda menipu putri saya Kiran! Putri saya begitu baik pada anda!"
"diam dan tanda tangani berkas nya, saya akan kembali besok, jika berkas itu masih belum tercantum tanda tangan anda, Tuan Abinawa pasti tahu apa yang akan terjadi kan"
Rekaman berhenti terputar, Ave mengeratkan kepalan tangan nya, rahang nya mengeras.
Abinawa melihat itu diam-diam tersenyum.
"Saya akan tetap mengurus Kiran dan anda sekarang yang memimpin sekarang"
Begitu Ave selesai berucap,ia langsung keluar dari dalam ruangan dengan membawa berkas yang diberikan oleh Abinawa.
Sedangkan Abinawa sendiri begitu melihat Ave masuk ke dalam perangkap nya, Ia tersenyum puas kemudian duduk di atas bangku kebesaran nya.
"Putri ku yang Naif"
*-*
Ave kembali membaca berkas-berkas yang diberikan Abinawa dan dahinya mengernyit ketika menemukan satu kertas berkas yang belum sempat ia baca.
Ia kembali membaca nya.
Ave sedikit terbawa suasana saat membaca surat yang ditulis oleh ibunda nya.
Namun ia kembali menahan dirinya agar emosi tidak menguasai dirinya saat tertulis bahwa ibu Kiran yang membuat Ibunda nya pergi meninggalkan dirinya.
"Jim! ,selidiki berkas ini, saya beri waktu 20 menit!"
Jim mengambil berkas yang diberikan Ave kemudian memberi salam hormat nya dan langsung melangkah pergi dengan langkah tergesa.
Ave membuka ponsel nya dan mendapati Kiran mengirimi nya pesan suara.
Ia mendengus lalu memutuskan untuk duduk di dalam nya tidak sampai 10 menit, Jim kembali dengan beberapa kertas di tangan nya.
"Permisi Nona,ini yang saya dapatkan mengenai isi dan keaslian akta pemindahan saham nya serta seberapa akurat tulisan tangan nona Kiran"
"Serta...., surat yang ditulis oleh ibunda Anda 97,4% akurat Nona"
Wanita itu langsung mengambil sarkas surat ibunda nya itu kemudian memakai kacamata yang bertengger di saku kemeja nya.
Ave kembali membaca nya dengan raut yang nampak serius hingga kedua matanya berkaca-kaca namun dengan cepat di gantikan dengan amarah.
Surat yang ditulis ini memang seperti ibunda nya.
Wajah Ave kini begitu memerah menahan amarah,nafas nya menjadi berat.
"Jim! cepat siapkan beberapa anggota terbaik kita,siapkan dalam 5 menit!"
Dengan cepat Jim kembali menerima perintah Ave namun terpaut perasaan bingung.
Sedangkan Ave, Ia langsung mengambil senjata semi otomatis dan pisau lipat kecil dan sebuah bom tangan.
Selesai dengan peralatan nya,ia langsung keluar dari dalam ruangan dan melewati tempat Bob tengah memotong daging.
"Bob,siapkan peledak untuk menembus tembaga"
"Baik Nona akan saya siapkan"
Jim pun menghampiri nya.
"Semua sudah siap Nona"
"kita pergi sekarang"
"tapi,kita akan menyerang siapa Nona?"
"diam dan ikuti saja!"
Jim menatap Bob yang sama bingung nya,apa yang sedang terjadi?, begitulah pertanyaan yang terbesit dalam pikiran mereka.
Namun mereka tetap mengikuti semua perintah yang terucap Ave.
Hingga mereka sampai di tepian kota yang gersang dan hanya sedikit tumbuhan yang masih bertahan.
Ave keluar dari dalam mobil nya kemudian menghampiri Bob.
"pasang peledak nya pada bagian selatan dan timur,cepat!"
Bob mengangguk kemudian meminta beberapa orang untuk membantu nya dan mereka mulai memasang peledak.
Selesai memasang, Bob menatap Ave, meminta persetujuan.
"Ledakan" ucap nya dengan nada rendah.
Suara ledakan pun terdengar hingga burung-burung yang sedang hinggap pun terbang menjauh.
Ave mengambil bom tangan nya kemudian masuk ke dalam lubang yang dibuat oleh peledak itu kemudian ia melempar kan nya.
Hingga beberapa orang yang datang untuk mencari tahu terkena imbas nya,mereka Terbatuk-batuk namun ada juga yang langsung tewas.
Wanita itu melewati beberapa orang dan langsung tertangani oleh anak buah Ave.
Sampailah ia di tengah markas Kiran kemudian menatap orang-orang yang sudah menodongkan senjata nya pada Ave.
"oh,bukan ini markas utama nya,ck"
Terlalu terpusat dengan Ave,Anak buah Kiran tertembaki secara beruntun dari posisi belakang mereka.
"Jim,beritahu ayahmu itu agar pemimpin mereka menemui saya sendiri di gudang kosong dekat pelabuhan Froclin"
"Dan setelah nya jauhi Freed sampai saya kembali"
Ave langsung kembali keluar dan membawa mobil nya menjauh dari tempat ia melakukan penyerangan.
Sedangkan Jim hanya bisa menghela nafas dan menyuruh beberapa orang untuk mengambil beberapa persenjataan serta merusak bahan baku narkoba.
Lalu mereka pergi meninggalkan tempat yang hancur serta genangan darah dimana-mana.