Octagon 3 - 34 : Percobaan Pencarian

260 29 62
                                    

"Mingi gak ikut?"

Satu pertanyaan dari Kino, berbuah gelengan kepala dari Yunho. Di mana ketiga anggota The Overload—Yunho, Juyeon dan Younghoon—tengah duduk bersama, sengaja menggunakan kamar Yunho, untuk membicarakan hal terkait hilangnya Hongjoong. Kebetulan Jongho tak ada, pamit pergi beberapa hari untuk membantu Ibu dari Hongjoong mengurus Nagyung yang juga telah kembali.

San ikut pergi.

Tak ada yang menahan, jikalau itu yang terbaik, untuk San agak tak banyak beban pikiran. Ya, walau mereka agak sedih juga memikirkan bahwa Ibu dari Hongjoong melakukannya dalam rasa bersalahnya karena sang anak telah melukai sosoknya.

"Mingi ngejagain Seonghwa di bawah." Yunho menjawabnya, sebelum mengulum bibir, lun melihat ke arah Hyunjae—dua dari anggota Hunters yang datang, untuk membantu. "Nanti kita sampaiin. Tapi sorry banget, gue sama Mingi beneran panik sebelumnya, sampai mikir kalau kalian bantu nyembunyiin Hongjoong."

"Gimana, ya..." Hyunjae membalas. "Yang diberitain media, yang lo semua konfirmasi, beda banget sama keadaan Hongjoong yang kami semua tau. Hongjoong harus disembunyiin, sekarang hilang. Jadi, entah."

"Lo semua udah tau detailnya belum?" Juyeon mencoba memastikan.

Kino mengangguk, melirik Hyunjae sekilas lalu mengedik. "Kalau dari awal gue tau, Dion perkosa Seonghwa, kami pasti udah lakuin sesuatu. Masalahnya, di hari itu, Hongjoong tuh gak bilang apapun. Cuma jadi ngejauhin kami, dan sekitar sebulan kemudian, kami semua lulus. Jadi, cuma itu."

"Jadi, Hyunjae tau banyak?"

"Gue bukan bagian lingkaran dalam, tapi selalu dapat informasi dari satu anggota dan satu ketua." Hyunjae tersenyum simpul di sana. "Soalnya mereka tau, se-attached apa diri gue ke Hongjoong."

"Gue sedih sih, Hongjoong gak pernah cerita." Kino membalas dengan helaan napas. "Tapi kami ngerti. Sometimes, lo pasti pengen punya temen yang gak tau masalah lo, tapi kalian dekat. Alasannya? Biar saat lo semua ngerasa lelah, lo bisa pergi ke orang itu, dan ngerasain rasanya hidup bahagia, tanpa beban."

Younghoon langsung mengangguk setuju walau sedikit miris. "Serius, gue setuju. Gue datang ke Juyeon buat masalah, tapi gue ngerasa butuh ketemu teman dekat gue buat tenang. Cuma, teman gue udah gak ada. Sekarang, gue pergi ke satu orang."

Sebenarnya tak ada reaksi ketara dari Hyunjae.

Hanya saja, Kino meliriknya, lalu mendesah pelan. "Ya. Younghoon dan Hyunjae. Selalu mojok di kamar berdua."

"Hei," Hyunjae agak memiringkan wajahnya, melirik Kino sembari nyengir.

Selagi Kino mengangkat kedua lengannya sebatas wajah, lalu menggelengkan kepala. "Gak. Gue gak dengar apa-apa, Jae. Serius."

"Anjir, gue sama Hyunjae gak pernah berisik." Younghoon ikut tertawa di sana.

Sukses membuat Juyeon memijat pelipisnya. "Syukur deh, Jae. Tolong sering-sering momong Younghoon. Gue pusing kalau Younghoon udah manja, pengen diurus, diperhatiin, dan—"

"Gue gak gitu?!" Younghoon tak terima.

Namun Hyunjae langsung menepuk paha sosok yang berada di sampingnya itu. "Gak perlu Juyeon, gue juga udah paham betul lo kayak gitu."

"Sorry, tapi bisa kita masuk lagi ke pembicaraan?" Yunho mengajak seluruhnya untuk kembali padanya. Dari Yunho yang duduk di tepi kasur, bersama Juyeon. Hyunjae dan Younghoon berdampingan, menyandarkan bokong di tepian meja, selagi Kino tak jauh, melipat kedua lengan depan dada sambil bersandar pada lemari. "Hongjoong harus ada di sini sebelum hari Minggu malam. Jadi waktu kita cuma punya tanggal 28, 29 dan 30 siang."

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang