Tidak terasa Nakala sudah bekerja berminggu-minggu di kafe milik abangnya Yerin, tidak terasa juga uangnya lumayan banyak untuk kesehariannya. Senang rasanya ketika memiliki banyak uang."gimana pekerjaan lo?"
"wess aman brodi" ucap Nakala sambil tersenyum kearah mereka bertiga.
"wehh keren juga lo, berarti jadi kuliah?" tanya Jero.
"iya kayaknya, nanti gua kuliah sambil kerja" jawab Nakala.
"jurusan apa?" tanya Rendy.
"Psikologi"
"wihh keren tuh, usaha yang rajin lagi kal, kita-kita bangga liat lo usaha buat ngehidupin diri lo sendiri" Ucap Haidar.
"gua mau orang-orang sembuh dari mental, gua gabisa sembuh setidaknya gua bisa nyembuhin hahaha, lo lo pada bisa dah nanti ke gua" ucap Nakala sambil tertawa miris.
"gapapa, lo punya kita-kita kalau lo butuh hiburan" ucap Jero.
Nakala merasa tenang melihat teman-temannya yang masih mau ada di sisinya untuk jadi tempat cerita ditambah lagi dengan elusan dari Jero di punggungnya yang membuat dirinya semakin tenang.
Tak berselang lama bel istirahat berbunyi pertanda istirahat sudah selesai, bergegas pula mereka berempat untuk pergi ke kelas untuk memasuki mata pelajaran selanjutnya.
...
"dek Nakala, besok jangan lupa ya"
Sebuah notifikasi masuk, Nakala dengan cepat mengambil ponselnya ingin mengetahui siapa yang memberikan pesan kepadanya disaat sedang belajar malam-malam begini.
Setelah membaca itu dirinya tertawa miris, pesan masuk itu dari dokter rumah sakit mbak Kinala bekerja. Dirinya masih tidak ingin membalas pesan itu tetapi hanya melihat pesan itu dengan tawa yang bisa dibilang menyakitkan..
"udah saatnya ya?" ucap batinnya.
Dirinya mengetik beberapa huruf untuk mengirimkan pesan ke seseorang.
Yerin
___________Nakala :
gua izin ga masuk dulu besok gapapa?ga enak badan..
Yerin :
GAPAPAAANanti gua bilangin ke abang gua kal, jaga kesehatan ya jangan sakitnya di diamkan
Nakala :
thanks rin___________
"maaf rin" batinnya terus berucap maaf, maaf dan maaf karena telah membohonginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAKRABUANA, 00L.
Novela JuvenilKisah 4 insan yang selalu kena dampak permasalahan dikeluarganya, yang selalu mendapatkan makian dari kedua orang tuanya, yang dunianya telah hancur akibat orang tuanya. Dan mereka lebih memilih untuk berjuang bersama, susah senang akan selalu ada...