02

480 55 7
                                    

Reader pov

Karena masih ada waktu satu minggu lagi sebelum episode tiga dimulai, awalnya aku ingin bersantai menikmati keheningan saat jam istirahat sendiri di dalam kelas.

Tapi sepertinya tidak bisa.

Karena sekarang aku dikerumuni oleh para siswa yang mengemis padaku agar aku menjadi produser unit mereka. Sungguh, mereka tidak punya pekerjaan lain? Hanya karena aku murid jurusan produser bukan berarti aku bisa menaikan pangkat mereka.

Aku hanya diam membiarkan mereka mengoceh berharap agar mereka berhenti dengan sendirinya tapi tidak berhasil, mereka malah makin menjadi-jadi.

"Hey... Para kecoa terbang, bisakah kalian berhenti mengemis padaku?"

Aku berusaha merendahkan suara ku serendah yang aku bisa. Apakah mereka akan berhenti sekarang? Aku sudah mengatakan kata-kata yang kasar, kan? Harusnya mereka sudah berhenti.

"HEY BARUSAN DIA MENGHINA KU LHO!?"

"BUKAN! ITU AKU!"

"INJAK AKU!"

"GW JUGA MAU DIKATAIN"

....

Orang gila.

Tolong siapa saja bawakan air kembang tujuh rupa dan air minum untuk merukiyah para npc ini sekaligus menyemburnya agar iblis pedofil yang berada di tubuh mereka bisa musnah dan menghilang.

"Ara~? Kalian sedang apa ribut-ribut begitu?"

Aku menoleh ke sumber suara, Narukami Arashi datang bersama dengan Tsukasa-kun dibelakangnya. Para kecoa terbang itu langsung pergi begitu melihat mereka, akhirnya aku bisa bernafas lega.

Mereka berjalan mendekat kearahku. Bentar, perasaan ku ngga enak nih.

"Awwww!! Kamu sangat imut!"

Tiba-tiba Narukami Arashi menarikku kedalam pelukannya dan mengelus kepalaku. Sentuhan fisik yang dia berikan kepadaku sedikit meresahkan.

"Uhm... Narukami---

"Panggil saja Ara-nee, ya? Mungkin kita akan akrab sebagai sesama perempuan~"

Oke sip, orang-orang di Yumenosaki pada ga waras. Ingin sekali aku menjerit di depannya saat ini, tapi aku tidak mungkin sekejam itu untuk melukai hati orang lain.

"Baiklah Ara-nee..."

Aku berusaha melepaskan diri dari pelukannya, Tsukasa-kun yang menyadarinya langsung menyuruh Ara-nee untuk berhenti memelukku, mungkin aku harus mentraktir nya Parfait nanti.

"Oh iya, apa [Name]-san sudah memutuskan unit yang ingin kamu produseri?"

Aku berpikir sebentar begitu mendengar pertanyaan Tsukasa-kun, memang aku belum memutuskan unit yang ingin ku-produseri tapi aku yakin para kakakku akan memaksaku untuk masuk unit mereka.

Ah, ralat Rei-niichan sudah memperingati ku untuk tidak masuk ke unitnya, lebih baik unit si kembar atau yang lain. Usut punya usut ternyata Rei-niichan tidak ingin aku digoda habis habisan oleh Hakaze Kaoru.

Aku hanya menggelengkan kepalaku, toh aku tidak punya jawaban lain, terlihat mata Tsukasa-kun bersinar begitu melihat respon ku.

"Kalau begitu, apakah [Name]-san ingin masuk Knight---

"Maaf, aku menolak."

────────────

Aku dipanggil Isa-nii untuk menuju kelasnya, aku sudah menebak apa maunya. Aku harap onii-chan tidak ada disana... Ngomong-ngomong aku diantar oleh Ara-nee menuju kelasnya, padahal aku sudah tahu jalannya tapi kurasa tidak sopan menolak tawaran seseorang.

「𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫」|| 【Ensemble Stars! x Readers】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang