"Milo, kenapa kamu menatap mereka seperti itu? apakah ada sesuatu?" tanya seorang pemuda kepada salah satu pemuda yang lebih muda.
"Bukankah mereka sangat menarik? ini...lebih seru!" ucap pemuda yang tak lain adalah Milo. Jawaban Milo, sontak membuat semua yang ada disekitarnya mulai ikut tertarik dengan apa yang ada di depan mereka. Jika Milo tertarik, mereka pun akan ikut tertarik. Ah ini, mereka hanya tertarik pada tindakan Milo untuk menyambut mereka yang 'menarik'.
Sebenarnya, yang mereka saksikan hanyalah drama klise kisah cinta anak remaja. Bukankah menarik jika Milo ikut andil dalam kisah mereka, begitu fikir mereka.
"Hey!!"
Seruan keras itu, mau tak mau membuat semua yang ada disana menatap ke tempat seruan itu berasal. Sedetik kemudian mereka dibuat heran dengan keadaan seperti ini. Mereka berfikir tidak biasanya, "Si Gelap Merah" ikut campur dalam masalah sepele seperti ini.
[Milo mendapat julukan ini dikarenakan, sosok Milo yang terlihat menonjol dengan rambut merahnya akan tetapi terlihat 'gelap' ketika mereka mendekatinya. Disini 'gelap' bukan dalam artian Milo punya catatan kriminal ataupun tentang rambutnya. Walaupun setiap orang banyak yang mengenal Milo, tapi jika menelisik lebih jauh lagi, sebenarnya mereka hanya tau bagaimana bentuk fisik Milo dan sifat luaran Milo. Mereka tidak tau bagaimana sifat Milo yang sebenarnya. Ingin mendekati dan berteman saja, mereka tidak bisa. Milo selalu dikelilingi oleh teman? yang selalu ada disekitarnya. Yang mereka tau itu, Milo tak akan segan melakukan skinship dengan temannya? itu. Milo tidak pernah berbicara kepada siapapun selain ke temannya? bahkan guru juga tak pernah sekalipun bertegur sapa dengan Milo. Tidak!!! ada satu! dia hanya satu satunya yang dapat bertegur sapa dengan Milo diantara puluhan guru lainnya. Milo itu ada tapi tidak ada. Jadi mereka bingung, saat Milo mulai keluar dari zonanya.]
Back to topic~~
Setelah seruan tadi, Milo mulai berjalan ke arah tempat yang menjadi tujuan utamanya. Ketukan suara sepatu Milo terdengar sangat indah saat semua terlihat sunyi.
Tuk~
Tuk~
Tuk~Ketukan sepatu mulai berhenti di depan seorang pemuda, Ganesh namanya. Ganesha Abimanyu. Sungguh Milo sangat indah jika dilihat secara langsung, fikir pemuda itu.
"Hai ganesh? ini kosong? aku akan duduk." Milo bertanya akan tetapi sudah lebih dahulu duduk di kursi kosong disamping ganesh."heh lo siapa? berani-berani nya duduk deket ganesh hah?!" seru salah satu gadis yang berambut pirang itu. Juliet Mariella, tidak.. si pirang pemarah baru benar.
"tidak. Lanjutkan saja, aku hanya ingin melihat lebih dekat. oh ganesh? mungkinkah kamu ingin menjadi anjingku? terlihat seru jika kamu mau" tanya Milo dengan raut polosnya.