tentang Huang Renjun yang menemukan boneka kelinci didekat tong sampah sekolahnya dan adanya lelaki manis yang menjadi kekasihnya.
-
"Nana mau itu!"
"gak boleh, bonekamu udah banyak"
-
bxb!
jangan salpak ya! ini lapak renjun seme^^
vote komen! terim...
pagi sekali, Jaemin memaksa Renjun bintik segera bangun. Menariknya dengan paksa.
"kenapa nana? masih pagi"
"Kaka mau katamu ayah bunda engga?"
mendengar sangkut paut dengan camer aja calon mertua, pemuda itu dengan sigap bangun dari tidurnya.
"ketemu ayah bunda?"
"iya! nana rindu bunda"
setelah percakapan kecil itu mereka mandi bersama, pastinya.
Renjun diam mengikuti langkah kaki Jaemin yang entah menuju kemana.
"nana, rumah ayah dimana memangnya?"
"kaka kepo! nanti kan juga tauuu"
Sungguh canggung suasana diruang tamu itu. Renjun kini berhadapan dengan ayah Jaemin, tuan Na.
"anak mana kau? siapa bapak kau? turunan mana kau? punya apa berani dekat dengan anakku?"
waduh, dari cara ngomongnya galak bener..
"kalau tempat tinggal, saya tinggal di apartemen wangsa, dekat perumahan wangsa blok 1c"
"lalu? turunan siapa kau ini?"
"Dharma, Chanyeol Dharma"
tuan Na tersedak minumannya.
"ooh anaknya si loloy, udah gede kau sekarang ya, dulu kutengok kau masih kecil, masih suka nyolong jambu alas"
Chanyeol, Baekhyun, Kaisar, Atuy, Jeff, dan Johnny adalah teman dekat karena hobinya yang sama saat SMA, tauran. Hubungan kakak-adik kelas itu cukup dikenal karena ketololannya.
"haha iya om.."
"apa maksud kau datang kemari ha?"
"saya.. saya mau nikahin nana-"
"BODAT, MASIH SEKOLAH MAU NIKAHI ANAKKU KAU KASIH APA DIA HA?"
"anu om saya udah kerja juga-"
"ANA ANU PALA KAU, TAK ADA NIKAH NIKAH, KUTENGOKNYA SUDAH MENGUNCUP OTAK KAU"
"tapi om-"
"KELUAR KAU BODAT, JANGAN LAGI DEKAT ANAKKU"
"nana hamil om, hamil anak saya"
salah ngomong anjing
"Gusti.. BALEK KAU, TAK USAH KEMARI LAGI KU AJAK TAURAN BAPAK KAU BODAATTT"
sebelum kemarahan camernya semakin meledak, Renjun segera pergi, ngeri kalau palanya di penggal.
"mulut jahanam, sialan"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
