prolog- kepergian seorang papa

12 1 0
                                    

Hari yang paling menyakitkan adalah hari dimana kehilangan seseorang yang paling kita cintai.

Dia Naufal Waradhana yang di tinggalkan oleh ayahnya saat ber umur lima tahun.

.
.
.
.
.
.
.

"mama? Papa kok ada di peti itu?" Ucap seorang anak polos yang tidak tahu apa apa menujuk ke arah peti mati tersebut.

Melihat itu airin-perempuan yang merupakan ibu kandung dari naufal- pun menjongkok untuk menyentarakan tinggi mereka.

"mama,kenapa orang orang menangis di samping papa kenapa papa tidak bangun? Melihat orang orang itu menangis di sampingnya." Ucap Anak laki laki kecil itu bertanya kedua kalinya kepada mamanya.

"naufal papa mu sudah tiada,jangan seperti papa mu ya!,dia ingin merubah dunia dengan tangan nya itu" jawab airin dengan polos sambil mengusap rambut naufal kecil yang malang itu.

"mamaa,emang papa mengapa? Kenapa dia meninggalkan kita karna dunia ini?" tanya anak polos itu kepada mamanya dengan mengedipkan matanya.

"suatu saat nanti kamu bakal tau tentang itu sayang" jawab airin dengan sigap memeluk naufal.
.
.
.
.

Anak yang malang..

bahkan dia belum mengerti apa itu kasih sayang dari seorang ayah?
.
.
.
.
.
.
.
.

[hari pemakaman pun tiba]

Semua orang hadir untuk membantu peroses pemakaman papanya naufal.

Naufal pun di minta untuk memegangkan foto papahnya berdiri dengan pikiran kosong di depan proses pemakaman papanya,siapa sangka naufal yang sekecil itu belum mengerti apa-apa merasakan hal seperti ini?.

"papa mengapa papa ingin ninggalin naufal sendirian sama mama" jawab naufal sambil menangis.

firman -sahabat dari ayahnya naufal- melihat malang ke arah naufal. Ada perasaan sedih di relung hatinya,Tentu saja dia merasakan sakit yang luar biasa melihat naufal menangis pedih meyaksikan proses pemakaman ayah nya dengan umurnya yang masih ingin mengenal kasih sayang seorang ayah.

"naufal harus kuat,karna tugas papa tuan muda di dunia ini sudah selesai dia akan bahagia di alam sana,naufal tidak ingin papa naufal bersedih kan di alam sana?" jawab firman menenangkan hati naufal.

Meskipun hati naufal kecil bersedih,tetapi ia tidak ingin papa nya bersedih di alam sana,naufal pun menganguk pelan sembari menghapus air mata nya dengan kedua tangannya.

Firman pun mengukir senyuman di wajahnya. "nah seperti itu naufal,papa mu pasti akan tenang di alam sana" jawab firman dengan memegang Pipi naufal dengan kedua tangan nya.

Naufal hanya diam melihat wajah firman. seraya memegang foto papanya,mau bagaimana pun naufal hanyalah seorang anak kecil yang mudah percaya dan mengerti perasaan papanya dan tak ingin membuat nya bersedih hanya karna dirinya.

"beneran papa ga sedih kalau naufal ga nangisin papa?" akhirnya laki laki kecil itu membuka suaranya kembali.

"iya benar naufal tak perlu menghawatirkan nya" jawab firman dengan melepaskan kedua tangan nya dari pipi naufal.

Akhirnya proses pemakaman selesai,dan naufal sudah benar benar melepaskan papa nya dari hidupnya.

AwakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang