🏍️ Bad Wife | New Version

433 65 32
                                    

🏍️ Bad Wife

"Nanti pulang sekolah lo tunggu ditempat ini lagi, gue nggak mau lo melipir main karena habis dari sini kita bakalan ke rumah baru kita. Semua barang udah aman dan udah dipindahin." Tegas Jeno setelah ia menyuruh Jisoo untuk turun di pinggir jalan dekat dengan sekolahnya.

"Tapi gue mau pergi." Kata Jisoo, mengingat bahwa ia sudah janjian dengan Gazza untuk jalan setelah pulang sekolah nanti. Tidak mungkin kan Jisoo sampai mengecewakan Gazza dengan ingkar janji kepada laki-laki tersebut?

"Kemana?" Tanya Jeno sembari mengangkat satu alisnya.

"Harus banget lo tau?"

"Ya harus lah. Mau kemana?"

"Ketemu pacar gue, puas?" Setelah mengatakan hal tersebut, tanpa menunggu jawaban atau respon dari Jeno. Jisoo segera berjalan menuju ke sekolahnya yang hanya berjarak beberapa meter saja dari tempat ia diturunkan oleh Jeno.

Meninggalkan Jeno yang masih menatap kepergian Jisoo dengan eskpresi datarnya. Sebenarnya ia tidak cemburu kalau Jisoo memang sudah ada pacar dan memilih untuk bertemu dengan pacarnya daripada mengecek rumah barunya bersama dengan Jeno. Tapi tetap saja sebagai orang yang sudah memiliki hak penuh terhadap Jisoo, Jeno merasa bahwa Jisoo tidak menghargainya yang sekarang ini sudah berstatus sebagai suaminya.

Padahal Jeno saja tidak pacaran selama ini hanya demi menjaga hatinya untuk jodohnya nanti. Tapi setelah tau bahwa sekarang istrinya saja malah berpacaran dengan laki-laki lain secara terang-terangan seperti ini. Membuat Jeno sedikit menyesal karena selama ini ia tidak mau mencoba membuka hati untuk gadis lain.

"Kalau aja gue tau calon istri yang di omongin sama Papa itu lo, Jis. Paling sekarang juga gue sama kayak lo, mentingin pacar gue sendiri daripada istri gue." Gumam Jeno sebelum akhirnya ia melajukan mobilnya menuju ke parkiran sekolah.

Jisoo memasuki halaman sekolah dengan wajah masamnya, karena untuk pertama kalinya ia datang tidak melakukan keributan dengan menggeber-geber motornya di area parkir, membuat beberapa siswa maupun siswi menatap Jisoo dengan heran. Bahkan sampai ada yang bisik-bisik saat sadar Jisoo tidak datang dengan motor kebanggaannya itu.

Tapi yang sedari tadi jadi bahan perhatian dan pembicaraan oleh semua orang hanya cuek bebek saja dan tetap berjalan menuju koridor sekolahnya. Tapi sebelum itu, didepan tempat satgas Jisoo diberhentikan oleh anggota OSIS yang berjaga dan bertugas untuk mengecek atribut para siswa maupun siswi yang datang, apakah sudah benar, lengkap, dan sesuai aturan atau belum.

"Kenapa?" Tanya Jisoo. Sebenarnya Jisoo sudah sering kena cegat satgas seperti ini, karena Jisoo suka salah pakai kaus kaki, tidak memakai dasi, belum melepas hoodie atau jaketnya, atau bahkan tidak mengganti celana jeansnya dengan rok sekolah.

Semua anggota OSIS yang berjaga itu menatap Jisoo dari atas sampai bawah membuat mereka semua menganga tak percaya. Jisoo yang ditatap demikian pun merasa risih dan berdecak sebal, awas aja ya nanti di kantin. Para anggota OSIS yang sebenarnya berstatus sebagai adik kelasnya ini akan Jisoo labrak habis-habisan nanti.

"Sini buku catatan atributnya, gue catet sendiri aja." Kata Jisoo karena jujur hari ini ia sedang bad mood jadi agar cepat sampai ke dalam kelas dan segera merebahkan tubuhnya dikelas, Jisoo ingin menyerahkan dirinya untuk mencatat sendiri kesalahannya.

"Nggak perlu, Kak." Kata salah satu anggota OSIS yang menggunakan kacamata minus tinggi dengan tinggi badannya yang hanya sampai dagu Jisoo saja. Siapa si culun ini? Batin Jisoo sembari menatap gadis tersebut dari atas sampai bawah.

Bad Wife | New VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang