bab4

1K 49 0
                                    

Sinar matahari pagi Membelai kulit mulus xie,pagi yang indah untuk me mulai hari.

"Enghh"languh nya
Cukup lama terdiam berusaha untuk mengumpul kan nyawa nya Xie beranjak dari tidur nya.

Merenggangkan  tubuh nya yang Teresa pegal,melirik jam dingding yang tengah menunjukan pukul 07.42.

Xie bergeser turun dari branker melangkah menuju kamar mandi.

Saat Akan melepas kan baju nya Xie melihat perut nya telah di babat oleh perban putih.

" ini "

"Akhh sakit" ucap nya Karna tiba tiba kepala nya Teresa di tusuk ribuan jarum,karna tidak tahan akhir nya xie pingsan.

Bruk

                       

ALAM BAWAH SADAR

"Gue dimana?, masa gue disurga? dosa gue kan banyak."
Xie pun berjalan menelusuri tempat indah itu.

Xie berhenti tepat pada semacam televisi besar yang terdapat di bioskop.

Di situ Xie melihat lana yang sedang di bully

"Ehh lo cupu, rambut lo bagus juga ya."

"Kamu mau ngapain?."

"Gue mau rambut lo
"

"Enggak jangan
"

"Pegang tangan nya."
Anak buah nya pun memegang kedua tangan vira.

"Sa jangan"

Tampa berprikemanusia salsa menampar pipi vira dengan sangat kuat.

PLAK

Tidak hanya dengan menampar saja salsa juga mmebenturkan kepala nya pada dingding.
Setelah itu tanpa kemanusiaan salsa menyayat perut vira dengan pisau lipat

"Akhhh sakit hiks... Berhenti sa sakit hiks.. " setelah mengatakan itu gelap vira jatuh pingsan.

"Eungghh" lengguh nya

"Alhamdulilah degem udah sadar" ucap also.

Plak

Saka menampar pipi also meninggalkan cap merah lima jari di Sana.

"Sakit bego, main nampar aja."

"Lo Kristen bego "

"Heheh lupa gue."

"Alah lupa mulu lo."

"Join aja bang." ucap Xie tiba tiba

"Ehh degem mau minum enggak?."

"Enggak bang cuman mau ke kamar mandi aja."

Saat hendak turun Xie di jegah oleh daren dan Xavier.

"Gue gendong." ucap Xavier

"Gue aja."

Mereka berdua saling nenatap sinis.
Xie dkk nenatap binggung pada daren dan Xavier menggelengkan kepala nya Xie pun turun dari branker dan Melangkah menuju kamar mandi.

Di kamar mandi

"Salsa awas lo bakal gue pastiin menderita di tangan gue." ucap Xie dengan senyum smirk nya

Setelah mengatakan itu Xie pun bersiap untuk mandi Karna badan nya terasa sangat lengket.

"Kalian ribut juga percuman orang degem juga udah masuk ke kamar mandi." ucap Nicholas Karna sudah merasa jengah dengan keributan yang dilakukan dua beruang kutub itu.

Mereka pun berhenti dan melihat ke arah branker tempat duduk Xie.
Dam benar saja Xie sudah tidak ada.

"Salah lo"

"Kok lo nyalahin gue yang bener itu Salah elo."

"Lo"

"Lo"

"DIEM BISA ENGGAK SIH, MENDING KITA PULANG NANTI KE SINI LAGI" teriak della

Mereka pun diam dan tak lama mereka pun menggukan kepala nya.

Della pun berjalan menuju kamar mandi dan mengetok kamar mandi tersebut.

Tok.. Tok..

"Gue sama yang lain pulang, nanti ke sini lagi buat jemput lo" ucap nya

"Ya" jawab Xie dari dalam

Setelah mereka pergi kini hanya ada xie yang sedang merenungi kisah hidup nya.

"Nyesel gue caci maki tuh novel kalo tau ujung ujung nya gue masuk ke sini, mana jadi figuran lagi yang muncul nya aja cuman 2,3 kali."

"Gue ubah enggak ya?, kalo gue ubah pasti manis di awal pahit di akhir kaya novel trasmigrasi. Tapi kalo enggak gue ubah nanti gue metong kan enggak elit banget."
Lama berpikir akhir nya xie tertidur.

            *******
Kini jam sudah menunjuka pukul 15,40 dan seorang gadis yang masih setia menutup mata nya, dengan cara tidur yang tidak elit ,di mana kepala sudah menjuntai ke bawah dan kaki satu di atas dan kaki satu nya lagi di bawah.

( ngerti enggak?,gak ngerti ya udah gak maksa buat ngerti)

Sampai ada seseorang yang masuk ke dalam ruang rawat nya.

Dia pun berjalan pelan menuju di mana xie berada saat sudah sampai dia pun melihat gaya tidur xie.

"Cih masih idup lo?, kuat juga."ucap nya.

Dia pun mulai mendekati xie dengan sebuah pisau cater.
Saat hendak menusuk perut xie ada sebuah tangan yang menahan nya, dia pun kaget saat melihat tangan siapa yang menahan tangan nya.
Saat dia melihat ternyata_

I'm Not Figuran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang