Deburan ombak tiada henti menubruk batuan karang yang ada di lepas pantai. Suaranya tiada henti memecah gelombang pasang.
Pada akhirnya, dirinya akan berakhir disini. Tenggelam di lautan keputusasaan yang tak berujung, membiarkan paru-parunya terisi penuh oleh air yang tiada henti beriak.
Ia tidak mengerti, mengapa hatinya menginginkan dirinya untuk mengikuti bisikan-bisikan yang tidak jelas arahnya darimana. Bisikan dengan senandung yang menyihir pikiran dan perasaan kalian.
"Come to me, come to me~"
"You're the only one~"
"Give me love,"
"Give me love from dusk till dawn."
Setidaknya itu ingatan terakhirnya sebelum menenggelamkan dirinya ke air laut yang sedang pasang.
Mati rasa, tubuhnya sudah mati rasa. Pengelihatannya mulai memburam, pendengarannya mulai menghilang.
Ditengah buramnya penglihatannya hanya cahaya bulan dan pijar ungu ditengah lautan yang ia bisa lihat. Itu sebuah mata.
Mata yang berpijar itu mendekat, mendekap erat tubuh miliknya. Membisikkan sebuah lagu yang terakhir kali ia dengar. Bibirnya membentuk seringai, merasa bahwa hari kemenangannya telah tiba.
Indranya sudah pada batasnya, semuanya memburam. Yang mendekapnya mendekat, dahinya menyatu dengan dahi miliknya. Orang itu mengecupnya, menyalurkan entah apa dari mulut.
Sebelum semua menggelap, ia mengatakan sebuah nama.
'Minho'
>>> #1 Hari yang sibuk
KAMU SEDANG MEMBACA
Yeux Violets [Minsung]
FantasyMinho telah meninggal dua tahun yang lalu. Meninggalkan Han sendirian hidup sebatang kara. Jasadnya tidak pernah ditemukan, laut seakan menyembunyikannya. Namun, beberapa hari setelah hari peringatan kepergian Minho, Han melihatnya. Matanya menangka...